Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Masuki Musim Kemarau, Pemprov NTB Siapkan Solusi Krisis Air Bersih
28 Juni 2020 17:34 WIB
ADVERTISEMENT
Info Dompu - Memasuki musim kemarau, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) telah mempersiapkan solusi untuk mengatasi ancaman krisis air bersih di Pulau Lombok dan Sumbawa. Kekurangan air bersih menjadi ancaman yang cukup menghawatirkan bagi masyarakat NTB pada saat kemarau tiba.
ADVERTISEMENT
"Kita cari jalan alternatif. Sehingga dalam kondisi sekarang ini kita bisa manfaatkan sumber air yang ada, seperti di area-area yang memang kering. Bagaimana caranya program itu benar-benar bisa mengakomodir kebutuhan air masyarakat," ujar Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Sitti Rohmi Djalilah (26/6).
Wagub menjelaskan, untuk mensuplai kebutuhan air bersih bagi masyarakat NTB tahun ini, Pemprov NTB merencanakan program Sistem penyiapan Air Minum (SPAM) regional.
"Banyaknya patahan pipa akibat gempa bumi Lombok tahun 2018, penebangan liar, dan kurangnya hutan sumber air, menjadi masalah tersendiri dalam mengentaskan masalah krisis air bersih di NTB. Sehingga pemerintah saat ini harus mencari jalan alternatif untuk menjawab kebutuhan air bersih tersebut," ujar Rohmi.
Kondisi di NTB sekarang ini, katanya, telah banyak melakukan penyesuaian-penyesuaian. Apalagi dengan gempa bumi tersebut, banyak patahan-patahan yang menyebabkan sumber air di Lombok berkurang.
Dengan mempersiapkan program SPAM regional dan mendorong program NTB hijau, menurutnya mampu mengatasi masalah kekeringan dan kekurangan air bersih yang terus menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Untuk menyuplai kebutuhan air tersebut, pemerintah akan melakukan penanganan secara bertahap sesuai dengan kasus yang dialami oleh sejumlah daerah yang ada di NTB. Seperti di Kabupaten Lombok Tengah bagian selatan dan Lombok Timur bagian selatan," jelasnya.
Oleh karena itu, menurutnya, Pemprov NTB harus mendorong program NTB hijau. Mengingat sumber airnya perlu dipelihara.
"Jangan sampai hutan-hutan kita ini ditebang sembarangan dan jangan sampai gundul," tuturnya.
Ia pun menegaskan, program tersebut harus bisa diyakinkan dengan potensi yang ada saat ini. Nantinya, kata Rohmi, bisa dikoordinasikan dengan sejumlah pihak. Sinergi tersebut harus dilakukan dengan baik, termasuk dasar-dasarnya harus jelas untuk dilakukan tindak lanjut.
"Kita harus lihat betul, mana lokasi-lokasi yang bepotensi terdampak, kita harus yakinkan supaya bisa berjalan," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Wagub mengingatkan agar Program SPAM Regional dilakukan dengan perencanaan yang matang, mulai dari hulu ke hilir.
"Kami ingin seluruh perencanaan dilakukan dengan matang, sehingga eksekusinya benar-benar berhasil. Dan mampu menjawab masalah kekurangan air di pulau Lombok dan Sumbawa," harapnya.
-
Atriadi