Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
Melihat Proses Panen Kopi Khas Gunung Tambora di NTB
30 September 2019 9:16 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
ADVERTISEMENT
Info Dompu - Di wilayah kaki Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat (NTB) terdapat ratusan hektare kebun kopi yang dirawat oleh petani. Keberadaan kopi Tambora awalnya dibawa oleh Belanda pada tahun 1932. Bangsa Belanda bahkan membuka pabrik pengolahan kopi sebelum hasilnya dibawa ke negara mereka.
ADVERTISEMENT
Setelah puluhan tahun ditinggal Belanda, petani kopi meneruskan pertanian dengan cara otodidak tanpa memprosesnya di pabrik. Sehingga puluhan tahun kualitas kopi Tambora menurun dan tidak mampu bersaing di pasaran.
Perlahan tapi pasti, beberapa tahun belakangan ini kopi Tambora mulai merebut pasar kopi lokal hingga nasional. Para petani kini mulai mampu menghasilkan kopi lokal dengan kualitas terbaik.
Petani kopi Tambora kini mulai menyadari untuk memetik biji kopi saat matang sempurna. Saat biji kopi merah seperti buah ceri bahkan hingga berwarna keunguan. Kehadiran kedai kopi dan brand kopi Tambora yang mulai dikenal masyarakat. Ini jugalah yang menjadi alasan meningkatnya kualitas kopi dan harga jual kopi petani.
Memetik buah kopi untuk menjaga kualitas biji harus dilakukan dengan cara diputar satu persatu per bulirnya.
ADVERTISEMENT
Setelah buah kopi dipetik, buahnya kemudian dirambang atau diacak di atas sebuah tempat terbuka dengan menggunakan jaring sebelum dilakukan proses lainnya seperti langsung dijemur atau difermentasikan.
Memang tidak mudah untuk menghasilkan kopi dengan kualitas kopi terbaik. Green house atau dorm harus dibangun sebagai metode untuk penjemuran kopi yang tidak langsung mengenai cahaya matahari. Salah satu alasannya adalah untuk menjaga aroma kopi.
Butuh waktu sekitar satu hingga satu setengah bulan untuk menjemur kopi di dorm. Hari-hari menjelang kopi mengering bisa dipantau perubahan warna biji kopinya.
Petani harus sabar menunggu biji kopi mengering sebelum dilakukan proses lainnya. Proses setelah pemetikan buah kopi namanya proses pasca-panen yaitu proses yang akan sangat menentukan kualitas kopi. Butuh 60 persen peran petani kopi yang menjaga setiap proses pasca-panennya untuk menghasilkan kopi dengan kualitas terbaik.
ADVERTISEMENT
-
Intan Putriani