Melihat Proses Panen Kopi Khas Gunung Tambora di NTB

Konten Media Partner
30 September 2019 9:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buah kopi yang siap dipanen di Tambora. Foto: Info Dompu
zoom-in-whitePerbesar
Buah kopi yang siap dipanen di Tambora. Foto: Info Dompu
ADVERTISEMENT
Info Dompu - Di wilayah kaki Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat (NTB) terdapat ratusan hektare kebun kopi yang dirawat oleh petani. Keberadaan kopi Tambora awalnya dibawa oleh Belanda pada tahun 1932. Bangsa Belanda bahkan membuka pabrik pengolahan kopi sebelum hasilnya dibawa ke negara mereka.
ADVERTISEMENT
Setelah puluhan tahun ditinggal Belanda, petani kopi meneruskan pertanian dengan cara otodidak tanpa memprosesnya di pabrik. Sehingga puluhan tahun kualitas kopi Tambora menurun dan tidak mampu bersaing di pasaran.
Perlahan tapi pasti, beberapa tahun belakangan ini kopi Tambora mulai merebut pasar kopi lokal hingga nasional. Para petani kini mulai mampu menghasilkan kopi lokal dengan kualitas terbaik.
Petani kopi Tambora kini mulai menyadari untuk memetik biji kopi saat matang sempurna. Saat biji kopi merah seperti buah ceri bahkan hingga berwarna keunguan. Kehadiran kedai kopi dan brand kopi Tambora yang mulai dikenal masyarakat. Ini jugalah yang menjadi alasan meningkatnya kualitas kopi dan harga jual kopi petani.
Komang Edy, petani kopi sedang memetik kopi Tambora di kebunnya.
Memetik buah kopi untuk menjaga kualitas biji harus dilakukan dengan cara diputar satu persatu per bulirnya.
Buah kopi yang siap dipanen. Foto: Info Dompu
Buah kopi yang tumbuh dengan baik. Foto: Info Dompu
Buah kopi yang siap untuk dipanen. Foto: Info Dompu
Buah kopi siap untuk dipanen. Foto: Info Dompu
Buah kopi siap panen. Foto: Info Dompu
Yellow catura khas Tambora. Foto: Info Dompu
Buah kopi siap untuk dipanen. Foto: Info Dompu
Buah kopi dalam proses untuk dipanen. Foto: Info Dompu
Proses perambangan kopi Tambora. Foto: Info Dompu
Setelah buah kopi dipetik, buahnya kemudian dirambang atau diacak di atas sebuah tempat terbuka dengan menggunakan jaring sebelum dilakukan proses lainnya seperti langsung dijemur atau difermentasikan.
Proses penjemuran kopi Tambora sudah dilakukan di dorm untuk menjaga aroma
Memang tidak mudah untuk menghasilkan kopi dengan kualitas kopi terbaik. Green house atau dorm harus dibangun sebagai metode untuk penjemuran kopi yang tidak langsung mengenai cahaya matahari. Salah satu alasannya adalah untuk menjaga aroma kopi.
Buah kopi yang sedang dalam proses penjemuran di dorm.
Butuh waktu sekitar satu hingga satu setengah bulan untuk menjemur kopi di dorm. Hari-hari menjelang kopi mengering bisa dipantau perubahan warna biji kopinya.
Perubahan warna saat dijemur. Foto: Info Dompu
Warnanya akan mulai menghitam saat akan kering. Foto: Info Dompu
Biji kopi yang sudah mengering. Foto: Info Dompu
Petani harus sabar menunggu biji kopi mengering sebelum dilakukan proses lainnya. Proses setelah pemetikan buah kopi namanya proses pasca-panen yaitu proses yang akan sangat menentukan kualitas kopi. Butuh 60 persen peran petani kopi yang menjaga setiap proses pasca-panennya untuk menghasilkan kopi dengan kualitas terbaik.
ADVERTISEMENT
-
Intan Putriani