Konten Media Partner

Pemburu Rusa Diduga Jadi Penyebab Karhutla di Gunung Tambora, NTB

21 Oktober 2019 15:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kebakaran di Pos 3 jalur pendakian Pancasila Gunung Tambora. Foto: Doc. Imung
zoom-in-whitePerbesar
Kebakaran di Pos 3 jalur pendakian Pancasila Gunung Tambora. Foto: Doc. Imung
ADVERTISEMENT
Info Dompu – Penyebab kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan lereng Tambora di Nusa Tenggara Barat (NTB) sering menjadi teka-teki. Dampak karhutla yang berlangsung sejak Agustus 2019 di wilayah Tambora sangat parah, terutama bagi kehidupan hewan dan tumbuhan di lokasi kebakaran. Salah satu karhutla Tambora yang paling menjadi perhatian masyarakat adalah kebakaran di Pos 3 jalur pendakian Pancasila pada Rabu (16/10).
ADVERTISEMENT
Peristiwa tersebut bahkan sempat membuat pendaki terjebak saat menuju Puncak Sejati Tambora dengan ketinggian 2.851 meter di atas permukaan laut (mdpl) di Kabupaten Dompu. Pada saat kejadian, pihak Resort Pancasila dari Balai Taman Nasional Tambora (TNT) mengaku merespons kabar kebakaran dengan mengantisipasi adanya aktivitas pendakian pada saat kebakaran terjadi dengan buka tutup jalur pendakian.
Namun bagi yang terlanjur mendaki Tambora pada saat kebakaran berlangsung tentu mengalami hal yang sangat menakutkan.
Sisa-sisa api di sekitar Pos 3. Foto: Doc Imung
Pada Minggu (20/10), pihak TNT juga memberi keterangan jika mereka sudah mengirim tim untuk meninjau lokasi kebakaran yang berjumlah 14 orang tepatnya pada Rabu sore (16/10). Tim dari Resort Pancasila tersebut sampai di Pos 3 pada Kamis (17/10) dan mengklarifikasi memang telah terjadinya karhutla di sekitar sana. Lebih lanjut pihak TNT meminta untuk melihat unggahan video terbaru dalam akun Instagram resmi TNT @tamboranationalpk.
ADVERTISEMENT
“Meskipun kondisinya sudah padam, di beberapa titik masih mengeluarkan asap, namun tim berhasil memadamkan secara tuntas,” tulisnya dalam keterangan video tersebut.
Lebih lanjut dalam keterangan tersebut TNT menyampaikan, pada radius beberapa ratus meter dari Pos 3 tim TNT sempat beberapa kali mendengar suara rusa, lalu beberapa anggota tim kemudian mencoba mendatangi sumber suara. Sebelum mereka sampai ke sumber suara, ditemukanlah beberapa alat jerat rusa seperti tali-tali. Sehingga diduga kuat pelaku pembakaran di sekitar Pos 3 jalur pendakian Pancasila adalah pemburu rusa.
“Mereka membakar untuk menggiring rusa supaya bergerak turun dan masuk ke perangkat yang mereka pasang,” ujar Kepala SPTN II TN Tambora, Wihandoko Eki Sutopo, dalam video tersebut.
Ilustrasi rusa yang akan diburu. Foto: Pixabay
Pada Minggu malam (20/10), Info Dompu juga mendapat pengakuan dari seorang mantan pemburu rusa di kawasan TNT. Pria asal Dompu yang tidak ingin disebutkan identitasnya tersebut, menyebutkan bahwa kegiatan berburu rusa dengan membakar lahan adalah hal yang sudah sejak lama dilakukan.
ADVERTISEMENT
Ia juga mengatakan bahwa selain untuk menggiring rusa turun dan masuk perangkap, biasanya pemburu membakar lahan agar tumbuhan bisa tumbuh lagi saat musim hujan. Sehingga nantinya mereka lebih mudah menemukan rusa yang sedang memakan rumput, lalu diburu secara tradisional menggunakan anjing.
“Nah, berburu rusa dengan cara ini biasanya menggunakan anjing untuk mengejar rusa yang sedang memakan tumbuhan-tumbuhan yang baru tumbuh setelah dibakar itu,” ujarnya.
-
Intan Putriani