Penjual Bensin Keliling, Penuhi Kebutuhan Bensin pada Bulan Ramadhan

Konten Media Partner
20 Mei 2019 11:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjual bensin keliling saat melayani pembeli. Foto: Ilyas Yasin/Info Dompu
zoom-in-whitePerbesar
Penjual bensin keliling saat melayani pembeli. Foto: Ilyas Yasin/Info Dompu
ADVERTISEMENT
Info Dompu - Selama Ramadhan kios-kios penjual bensin eceran di Dompu jarang buka pada pagi hari. Biasanya penjual bensin eceran, utamanya di desa-desa sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang harus bepergian atau untuk keperluan pertanian. Namun, pada saat Ramadhan justru kios-kios tersebut tutup karena kebanyakan pemiliknya masih tidur. Akibatnya banyak pelanggan dan pembeli yang kesulitan mendapatkan bensin terutama bagi tukang ojek yang harus keliling mencari pelanggan.
ADVERTISEMENT
Peluang itulah yang coba ditangkap oleh Abdul Khalik (44), seorang penjual bensin keliling di Desa Tembalae. Warga Dusun Pelita Desa Tembalae Kecamatan Pajo ini sebenarnya bekerja serabutan. Semula ia bekerja sebagai sopir angkutan desa (angdes), ojek, bertani, juga menjual bensin eceran.
Karena melihat banyak kios bensin yang tidak buka pagi akhirnya muncul ide untuk menjadi penjual bensin eceran keliling. Dengan menggunakan motor dia mangkal di beberapa titik menunggu pembeli yang membutuhkan bahan bakar tersebut.
Tampak beberapa tukang ojek Desa Tembalae sedang mengisi bensin dari penjual bensin keliling. Foto: Ilyas Yasin/Info Dompu
“Biasanya saya menjajakan bensin di pangkalan ojek atau bengkel, tempat yang saya perkirakan orang membutuhkan bensin,” akunya Minggu pagi (19/5) saat melayani beberapa pelanggannya di pangkalan ojek di cabang tiga desa Tembalae.
Pembeli premiumnya adalah para tukang ojek yang pagi-pagi hendak mengantar penumpang maupun petani yang ke lahan pertanian. Selain kedua titik itu, Abdul Khalik juga akan mendatangi pengendara motor yang sedang mendorong kendaraanya akibat kehabisan bensin.
ADVERTISEMENT
Meski keuntungan yang diperolehnya tidak besar tapi Khalik mengaku senang menjalani peluang usaha ini karena belum ada yang melakukannya. Dalam sehari dia mampu menjual dua sampai tiga jeriken bensin berisi 20 liter per jeriken. Setelah membeli bensin di SPBU di kota Dompu Khalik biasanya mulai menyiapkan dagangannya usai salat subuh, kemudian keluar membawa bensin dan mangkal di beberapa gang depan jalan utama desa. Hasilnya cukup lumayan.
Seperti Minggu pagi, sebelum pukul 07.00 WITA dua jeriken bensin Khalik laku terjual. Setelah dipindahkan ke beberapa botol air mineral ukuran 700 miligram, dia mendapatkan keuntungan Rp 15 ribu untuk satu jeriken premium.
Khalik, penjual bensin keliling sedang melayangi pembeli. Foto: Ilyas Yasin/Info Dompu
“Harga perbotolnya sama dengan penjual eceran lainnya yakni Rp 10 ribu, bahkan botolnya saya isi penuh,” akunya.
ADVERTISEMENT
Untuk satu jeriken bensin berisi 20 liter Khalik membeli di SPBU seharga Rp 130 ribu sehingga keuntungan yang didapat dari tiga jeriken antara Rp 30 ribu hingga Rp 45 ribu tiap hari.
“Ini lumayan dibandingkan saya jual di rumah hanya laku satu jeriken tiap hari,” ujarnya.
Khalik menjelaskan, selain karena pengaruh Ramadhan sebagian penjual bensin lainnya juga sedang sibuk di ladang jagung sehingga mereka jarang berjualan. Berdasarkan pantauan media ini Minggu pagi, di sepanjang jalan di Desa Ranggo dan Desa Tembalae banyak tempat penjualan bensin terlihat kosong dan masih tertutup.
Khalik menyatakan bahwa dirinya akan melanjutkan bisnis jual bensin eceran keliling tersebut meski Ramadhan sudah berlalu.
-
ADVERTISEMENT
Penulis: Ilyas Yasin