Sampah Kegiatan, Pemda Nyatakan Sudah Serahkan Anggaran ke Pemuda

Konten Media Partner
27 April 2019 9:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sampah terompet dan sampah-sampah plastik lainnya di Padang Savana Doroncanga. Foto: Info Dompu
zoom-in-whitePerbesar
Sampah terompet dan sampah-sampah plastik lainnya di Padang Savana Doroncanga. Foto: Info Dompu
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Info Dompu - Dua pekan setelah acara puncak Festival Pesona Tambora (FTP) 2019, sampah-sampah masih memenuhi area Savana Doroncanga. Ada berbagai jenis sampah plastik seperti terompet, botol dan gelas air mineral, kemasan minuman dan snack bahkan jamban yang menjadi tempat sanitasi saat acara belum dibongkar.
ADVERTISEMENT
Ketua Panitia FPT 2019, M Arif (55) saat ditanyai bentuk tanggung jawab panitia kegiatan terhadap sampah setelah FPT 2019, mengakui sudah berupaya untuk membersihkan sampah-sampah tersebut bahkan sudah memberikan tanggung jawab kepada pihak ketiga.
“Sebetulnya, kami telah memberikan tanggung jawab kepada pihak ketiga atau pemuda-pemuda yang ada di sana, agar mengurus sampah-sampah tersebut. Mulai dari sebelum acara hingga setelah acara” ujar Arif saat ditemui dikantornya (26/4).
Saat ditelusuri, pemuda-pemuda yang dimaksud, salah satunya adalah Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sarae Nduha yang diketuai oleh Fatahullah (27). Pokdarwis adalah komunitas anak muda yang peduli terhadap pariwisata di kawasan kaki gunung Tambora, khususnya Sarae Nduha dan Dorongaca. Lelaki yang biasa disapa Fatah ini dihubungi via WhatsApp (26/4), ia mengakui telah menerima anggaran Rp 3 juta dari Pemda Dompu sebagai anggaran sampah pasca acara festival. Namun, anggaran tersebut ternyata jauh dari apa yang dibicarakan sebelumnya.
Sampah plastik dan bekas jamban pasca FPT 2019. Foto: Info Dompu
"Awalnya anggaran pengelolaan sampah pasca festival adalah Rp 25 juta. Mereka (Pemda Dompu) mengatakan akan memotong pajak sebesar Rp 5 juta, kami sempat bertanya-tanya mengapa pajak sebanyak itu, tapi tak apalah itu berarti kami akan menerima anggaran Rp 20 juta. Beberapa saat mereka mengatakan bahwa anggaran tersebut harus dibagi dua dengan komunitas lainnya, saya kurang paham namanya karena katanya mereka yang tanda tangan anggaran tersebut. Namun, beberapa saat kemudian mereka menyatakan anggaran menjadi Rp 15 juta saja, hingga saat acara selesai digelar kenyataannya kami hanya menerima Rp 3 juta saja, itu pun diterima dalam dua waktu" cerita Fatah kecewa dalam sambungan telepon tersebut.
ADVERTISEMENT
Dengan mengakui anggaran yang telah diterima, Fatah dan anggota komunitasnya kemudian membersihkan sampah-sampah sesuai dengan kemampuan mereka saja. Mengingat area kegiatan yang mencapai berhektar-hektar yang semuanya dipenuhi sampah.
Namun, Arif mengakui meski sudah menyerahkan anggaran tersebut kepada pemuda-pemuda di sana, dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, ia juga mengatakan sudah berupaya membersihkan area savana yang digunakan pada saat kegiatan.
“Kami pun turun tangan membersihkan sampah-sampah dengan teman-teman Dinas Pariwisata pas dilokasi acara puncaknya. Karena savana yang luas, kami membersihkan di bagian barat. maka dari itu kami memberikan tugas kepada pihak ketiga untuk melanjutkan pembersihan sampah di bagian timur hingga bersih” ujarnya.
Sampah-sampah plastik di Savana Doroncanga setelah kegiatan Festival Pesona Tamora. Foto: Info Dompu
Arif mengakui bahwa sampai saat ini belum melaksanakan koreksi hingga kini ke lokasi savana, ia belum tahu apakah sampahnya sudah dibersihkan secara keseluruhan atau belum. Ia secara tegas menyatakan bahwa alokasi anggaran sudah diserahkan ke pihak ketiga.
ADVERTISEMENT
Acara telah usai, anggaran sudah diserahkan, semua pihak, baik pihak Pemda maupun pihak ketiga yaitu Pemuda yang menerima anggaran kebersihan sudah melakukan upaya membersihkan savana setelah kegiatan. Namun, kenyataannya sampah masih memenuhi seluruh area Savana Doroncanga yang digunakan pada saat acara. Lalu kini siapa yang harus bertanggung jawab atas sampah-sampah tersebut? Ketua panitia kegiatan pun mengaku sudah berupaya, dan tidak akan mengabaikan sampah-sampah itu.
“Kami sudah berupaya, barangkali belum maksimal. Tapi insha Allah tetap menjadi perhatian kami. Kami tidak bisa mengabaikan itu” ungkapnya.
-
Penulis: Nining Febriani
Editor: Intan Putriani