Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Info Dompu – Ekowisata ikan Hiu Paus di Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai dibuka sekitar 12 September 2018 seiring dengan dibukanya Sail Moyo Tambora. Menurut Wahyu, salah satu Ranger Whale Shark, sebutan untuk guide wisata Hiu Paus di Teluk Saleh, untuk pertama kalinya wisata Hiu Paus ini diinisiasi oleh Conservation International (CI) Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Yang pertama kali melakukan penelitian tentang marine ecotourism di Teluk Saleh itu namanya Konservasi Internasional atau CI. Waktu itu dipimpin oleh Ketua Tim Elasmobranch, namanya Abraham Sianipar,” jelas Wahyu.
Mereka memulai ekspedisi pada Agustus 2017 hingga September 2018. Ekspedisi tersebut, kata Wahyu melibatkan orang lokal yaitu Pemerintah Desa Labuan Jambu dan pemuda desa salah satunya adalah Wahyu.
Ekowisata ini dapat diakses dari Desa labuan Jambu yang terletak di Kecamatan Terano Kabupaten Sumbawa. Dari desa tersebut wisatawan dapat menaiki perahu nelayan dengan waktu tempuh sekitar 2 jam menuju bagan nelayan yang ada di tengah-tengah Teluk Saleh.
Lebih lanjut Wahyu mengedukasi wisatawan yang sedang berada di salah satu bagan warga untuk melihat Hiu Paus (4/8) bahwa ikan raksasa yang mendiami Teluk Saleh adalah salah satu jenis hiu. Namanya yang unik, meski menggabungkan nama antara hiu dengan paus, justru ikan tersebut bernapas dengan insang bukan seperti paus yang bernapas dengan paru-paru.
“Hiu Paus ini termasuk jenis hiu loh ya, karena bernapasnya dengan insang,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Wahyu menyadari bahwa wisata Hiu Paus sedang sangat diminati di Teluk Saleh. Ia pun mengatakan sudah mulai banyak mahasiswa yang melakukan penelitian dari dalam maupun luar negeri. Ia mengajak pengunjung lokal untuk bersama mempromosikan marine ecotourism ini sekaligus menjaga kebersihan lautnya dari sampah plastik.
-
Intan Putriani