Terminal Ginte di Dompu, NTB: Kumuh dan Jadi Lokasi Pelepasan Ternak

Konten Media Partner
4 Februari 2020 16:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Terrminal Ginte di Dompu. Foto: Ardyan/ Info Dompu
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Terrminal Ginte di Dompu. Foto: Ardyan/ Info Dompu
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Info Dompu - Terminal Ginte di Kelurahan Kandai Dua, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, minim sentuhan perbaikan. Beberapa fasilitas penunjangnya bahkan tak lagi bisa difungsikan dengan baik.
ADVERTISEMENT
Parahnya, tempat perpindahan intra dan atau antarmoda angkutan umum ini kini menjadi area pelepasan ternak oleh warga sekitar. Terminal Ginte adalah terminal pusat di Kabupaten Dompu, tempat bus-bus antar kota dan provinsi beroperasi setiap hari.
Kepala Terminal Ginte, Abdul Majid, mengungkapkan hampir semua fasilitas yang ada di terminal yang kini telah diambil alih langsung Dishub Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Mulai dari bangunan utama, pagar, hingga MCK, semuanya tak terawat,” katanya pada Info Dompu, Senin (03/02).
Dikatakannya, yang memperparah kekumuhan terminal ini karena adanya aktivitas ternak yang bebas keluar masuk. “Oknum peternak sekitar melepas ternaknya disini. Ini aktivitas yang sudah bertahun-tahun lamanya,” ungkapnya.
Kondisi Terminal Ginte di Dompu NTB yang kumuh. Foto: Ardyan/Info Dompu
Hal itu, lanjut Majid, dikarenakan gerbang dan pagar terminal yang sudah lama rusak. “Kami sudah beberapa menegur bahkan menurunkan Satuan Pol PP untuk menertibkannya, namun tidak juga diindahkan,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Di samping masalah ternak yang risih dipandang mata tersebut, sampah yang berserakan dan penataan pedagang yang tidak teratur menambah kekumuhan fasilitas umum ini, pun demikian dengan infrastruktur jalan yang banyak dikeluhkan para sopir.
“Kadang juga sopir malas masuk ke area terminal ini dengan alasan jalan masuknya rusak. Air juga sulit di sini bahkan untuk buang air kecil saja orang beli air dulu,” ungkapnya.
“Tidak hanya itu, saat ini kami juga sangat terbatas jumlah personel,” lanjutnya.
Majid menuturkan, wacana perbaikan terminal utama Dompu ini sudah ada sejak beberapa tahun sebelumnya. Bahkan telah diturunkan konsultan untuk pengecekan sekaligus pengukuran fasilitas yang akan dibenahi. Hanya saja, realisasinya di lapangan hingga awal tahun 2020 ini tidak ada.
ADVERTISEMENT
“Entah apa kendalanya saya tidak tahu. Apakah prosesnya cukup panjang atau bagaimana, cuma rencana itu memang ada,” tandasnya.
-
Ardyan