Konten Media Partner

Warganet Kecam Kecelakaan Maut Joki Cilik di Arena Pacuan Bima, NTB

17 Oktober 2019 7:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Joki Cilik Kecelakaan di Arena Pacuan. Foto: Info Dompu
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Joki Cilik Kecelakaan di Arena Pacuan. Foto: Info Dompu
ADVERTISEMENT
Info Dompu - Kecelakaan maut yang menewaskan Muhammad Sabilah (9), warga Desa Roka Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) di arena pacuan kuda Sambinae, Kota Bima, Senin (14/10) sore, mendapatkan perhatian luas dari warga internet (warganet). Mereka menyayangkan dan mengecam insiden yang merenggut nyawa bocah yang duduk di kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah Desa Roka tersebut.
ADVERTISEMENT
Beberapa foto dan video yang diunggah akun Facebook Nanda Ridho yang diberi judul “Redup Hidup Joki Cilik Bima” pada 15 Oktober 2019 pukul 13.01 WITA mendapat 331 like, 116 komentar dan 1.298 kali dibagikan.
Warganet umumnya menyampaikan keprihatinan atas musibah tersebut serta mendoakan yang terbaik bagi bocah korban. Mereka juga mendesak semua pihak untuk memperbaiki standar keselamatan dan keamanan di arena pacuan kuda. Ada juga yang meminta agar para orangtua mengambil pelajaran agar tidak lagi mendorong anaknya menjadi joki.
Kuda yang ditunggang joki di garis start. Foto: Info Dompu
Sedangkan unggahan akun Facebook Shalma Qerr pada 15 Oktober 2019 pukul 11.30 WITA yang berisi foto dan video yang diberi judul “Pahlawan Cilik Muhammad Sabila” mendapatkan 1.381 like, 458 komentar dan 514 kali dibagikan.
ADVERTISEMENT
Ketua Pengurus Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Kabupaten Bima, Haji Nggempo menyampaikan keprihatinan atas kecelakaan maut yang menewaskan joki cilik pada Senin naas itu.
Sebagai Ketua Pordasi dan pribadi, saya turut berduka cita dan merasakan prihatin atas insiden kecelakaan berkuda saat kejuaraan di arena pacuan kuda Sambinae Kota Bima” ujarnya, Selasa (15/10) kepada media lokal Bima.
Pihaknya juga akan memberikan santunan kepada keluarga korban yang tewas di arena pacuan kuda Sambinae Kota Bima. menurut dia, insiden itu terjadi di luar dugaan semua pihak. “Namun apa hendak dikata, Allah berkehendak lain memanggil dia dengan cara meninggal saat menunggang kuda pacuan,” ujarnya. Dia menjanjikan perbaikan standar keselamatam dan keamanan di arena pacuan kuda tradisional.
Joki anak di arena pacuan. Foto: Info Dompu
Pemberitaan media lokal Bima pada Selasa, (15/10), Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Bima Juhriati menyampaikan protes atas insiden tersebut: “Jika 720 peserta pada pacuan kuda sama dengan 700 joki anak yang tidak bersekolah, 700 joki anak ini digadaikan nyawanya selama perlombaan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dia mendesak untuk menghentikan sementara pacuan kuda sebagai rasa hormat atas keluarga korban. Dia menilai pacuan kuda juga adalah bagian dari eksploitasi anak. Dia meminta juga gubernur NTB sebagai pecinta kuda untuk mengevaluasi pacuan kuda. Pacuan kuda tersebut diselenggarakan dalam rangka perebutan Piala Walikota Bima dalam rangka HUT ke-74 TNI Tahun 2019.
Muhammad Sabilah dikuburkan pada Selasa (15/10) di TPU Desa Roka Kecamatan Palibelo. Dia meninggal di Sumbawa dalam perjalanan saat hendak dirujuk ke RSUP Mataram. Dari foto dan video yang beredar di media sosial terlihat bahwa Muhammad Sabilah terjatuh dan terinjak kuda saat memacu kuda yang ditungganginya.
-
Ilyas Yasin