Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Imigrasi Cilacap Gelar Peringatan Hari Sumpah Pemuda
29 Oktober 2023 16:35 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kantor Imigrasi Cilacap tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cilacap - Kantor Imigrasi Cilacap menggelar upacara dalam rangka Memperingati Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-95 tahun 2023, Sabtu (28/10). Upacara yang dimulai pada pukul 08.00 pagi ini diikuti seluruh pejabat dan pegawai dan PPNPN Kantor Imigrasi Cilacap dengan menggenakan pakaian KORPRI.
ADVERTISEMENT
Erix Ajisaputro selaku Inspektur Upacara, dalam pembacaan sambutannya menyampaikan, peringatan ini merupakan pembelajaran kebaikan untuk teladan dan inspirasi menuju visi bangsa yang besar. Pemuda dari seluruh nusantara, waktu itu telah menjadi tonggak kuat menuju kemerdekaan Bangsa Indonesia.
"Ancaman terhadap kesatuan bangsa selalu ada. Dengan ketangguhan dan persatuan menjadi kekuatan membangun peradaban bangsa yang unggul. Mandat pemuda saat ini adalah menjadikan nilai-nilai persatuan diatas segalanya. Memandang keragaman sebagai anugerah yang berharga untuk dirangkai menjadi kekuatan luar biasa menuju kejayaan bangsa. Pemuda tak hanya menjadi pelaku penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 1945, tetapi menjadi tulang punggung kejayaan bangsa sepanjang masa" jelasnya.
Pemuda saat ini adalah tokoh-tokoh yang akan berperan di masa yang akan datang. Sehingga, apa yang pemuda lakukan saat ini menjadi penentu kemajuan bangsa di masa yang akan datang. Pemerintah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu menyatukan kekuatan mendorong pemuda mengembangkan potensinya untuk kejayaan bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sumpah Pemuda adalah momen bersejarah bagi bangsa Indonesia karena menjadi tonggak dimulainya pergerakan organisasi pemuda. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 memberikan pelajaran tentang bagaimana menyikapi perbedaan sikap primordial, suku, agama, ras, dan kultur, serta berbagai kepentingan menjadi kekuatan, bukan sebagai faktor yang melemahkan.