1.286 Ternak Babi di Kalteng Dilaporkan Mati Mendadak

Konten Media Partner
19 Oktober 2021 16:35 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Babi yang mati mendadak karena dugaan terserang virus ASF saat dikuburkan. (FOTO: Dokumen Florespedia).
zoom-in-whitePerbesar
Babi yang mati mendadak karena dugaan terserang virus ASF saat dikuburkan. (FOTO: Dokumen Florespedia).
ADVERTISEMENT
PALANGKA RAYA-Ribuan ekor ternak babi di Provinsi Kalimantan Tengah dilaporkan mati mendadak. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalteng, Sunarti melalui Fungsional Medik Veteriner Ahli Madya, Nina Ariani, Selasa (19/10).
ADVERTISEMENT
"Dari laporan yang diterima terima, ada 1.286 ekor ternak babi yang telah dilaporkan mati mendadak," ujar Nina.
Ribuan ekor ternak babi yang mati mendadak itu tersebar di sejumlah Kabupaten dan Kota di Kalteng.
"Laporan itu berasal Kabupaten Pulang Pisau, Kota Palangka Raya, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Murung Raya," terangnya.
Nina menerangkan bahwa kematian ternak babi secara mendadak itu diduga karena serangan virus demam babi Afrika atau ASF.
Terhadap adanya dugaan wabah ini, Nina meminta agar seluruh masyarakat Kalteng untuk tidak mengonsumsi daging babi yang ada indikasi terserang virus ASF.
"Meskipun tidak terjangkit ke manusia, babi yang terjangkit, akan lebih baik dimusnahkan ataupun dikubur," tutupnya.