2 Kali Batal Haji, Seorang Pedagang Kaca di Kalteng Pasrah

Konten Media Partner
8 Juni 2021 18:15 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Julindra saat ditemui di tempat usahanya di Jalan Sengaji Hilir.
zoom-in-whitePerbesar
Julindra saat ditemui di tempat usahanya di Jalan Sengaji Hilir.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MUARA TEWEH- Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama RI kembali memutuskan untuk tidak ada keberangkatan Haji pada tahun 2021. Keputusan dengan alasan untuk mencegah dan menanggulangi COVID-19 ini sudah kedua kalinya. Sebelumnya pada tahun 2020 lalu.
ADVERTISEMENT
Adanya keputusan itu membuat sejumlah peserta haji yang hendak ke Arab Saudi harus mengurungkan niatnya. Ada yang marah lalu mengkritik dan mencurigai pemerintah. Ada yang berdoa agar pandemi ini berlalu agar cepat berangkat haji.
Berbeda dengan yang lainnya, Juliandri(59) yang sudah 2 kali batal berangkat haji hanya bisa berpasrah dan menyerahkan sepenuhnya kepada yang Kuasa dan pemerintah.
"Tahun 2020 batal berangkat haji karena alasan Corona. Tahun ini juga sama. Saya sih pasrah saja," ujar pria asal Pontianak itu saat ditemui awak media ini, Senin(7/6).
Sambil mengukur kaca yang dipesan oleh pelanggannya, pria yang sudah 35 tahun merantau ke Muara Teweh itu mengatakan dirinya sudah menabung untuk berangkat haji sejak 11 tahun silam. Ia bersama istri dan 2 anaknya akan berangkat haji bersama.
ADVERTISEMENT
"Sudah 11 tahun saya nabungnya. Dan saya tidak akan ambil kembali dananya, karena resikonya bisa batal lagi dan juga susah mengurusnya nanti. Mendingan biarkan saja apa yang diatur oleh pemerintah tidak mungkin sampai mengada-ada," tuturnya yakin.
Pria yang sering disapa amang kaca itu mengatakan informasi yang beredar ke masyarakat tentang pembatalan keberangkatan haji dari Indonesia sering didengarnya. Terhadap informasi-informasi itu, dirinya hanya bersikap pasrah dan percaya akan apa yang diputuskan pemerintah.
"Saya tidak pernah pikir tentang ada berita-berita bilang ini bagian dari politik dan lain sebagainya. Saya yakin dan pasrah saja," tuturnya.
Ia menerangkan saat ini memang dunia sedang mengalami wabah virus Corona, termasuk Arab Saudi. Jika nantinya diperbolehkan pergi dan terpapar virus Corona tentu yang menjadi susah diri sendiri dan pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Ini kan lagi COVID-19 ya mendingan jangan dulu pergi. Dari pada kita kena COVID-19 di sana ya pasti yang menderita kita sendiri," jelasnya.
"Saya yakin pasti badai ini berlalu dan saya serta keluarga dapat berangkat haji," tambahnya optimis.