Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Alasan Pelem Belikahan Tidak Ditayangkan di Youtube
24 Februari 2019 22:54 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
ADVERTISEMENT

InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Banyak masyarakat yang penasaran dengan Pelem Belikahan, dan mencarinya di Channel Youtube namun tidak dapat ditemukan, bahkan banyak juga netizen yang menanyakan kenapa film tersebut tidak di tayangkan di Youtube.
ADVERTISEMENT
Produser Film Belikahan Lonce Marlonce menyampaikan bahwa alasan Pelem Belikahan yang diproduksinya tidak ditayangkan di Youtube, karena pemasukan hanya dari karcis nonton. Dari karcis tersebutlah harus balik modal, sekaligus membayar gaji para pemain dan kru.
"Dan yang menyedihkan, orang-orang kebanyakan hanya ingin nonton di Youtube. Disitu lah kami sedih, dengan begitu kami tidak bisa membayar gaji pemain dan kru bahkan tidak bisa produksi film terbaru lagi seperti FILM MENYELULU, ASAL USUL NAMA PANGKALAN BUN yang menjadi rencana release kami tahun ini," ungkapnya.
Film ini di produksi dan dibiayai oleh Production House Londotcom Group yang didirikan oleh Lonce Marlonce yang sekarang aktif sebagai konten kreator. Tidak ada bantuan sepeser pun dari pihak lain, baik swasta atau pemerintah. Bahkan untuk minta izin pun susah. "Untuk mendapatkan pemasukan, kami berkeliling kampung memutar film tersebut dengan mengenakan tarif karcis masuk. Namun sangat disayangkan ada yang tidak membayar, padahal biaya produksi habis sekitar Rp 70 juta," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, untuk komentar netizen yang bilang bahwa "Kalau diupload di youtube akan mendapat royalti" itu adalah keliru, "Tim Belikahan belum punya akun berbayar, ada akun berbayarpun tidak akan bisa mengembalikan modal kami secara singkat (apabila netizen tersebut tau hitung-hitungan pembagian keuntungan antara konten kreator dan youtube). Sekarang belum balik modal, karena target kami minimal 2.000 penonton lagi," katanya.
Disitulah produser memutuskan untuk menjual film ini ke organisasi adat dayak di Serawak untuk menjadi arsip hiburan bagi mereka. Karena itu adalah satu-satunya cara supaya modal Belikahan kembali lagi.
"Untuk proyek berikutnya, saya belum merencanakan lagi. Mengingat susahnya akses, izin, dukungan orang-orang yang berwenang, mahalnya transposrtasi ke lokasi syuting dan lainnya membuat saya berpikir-pikir lagi buat membuat film Sentayut yang akan saya garap tahun ini," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Mungkin hanya film Asal Usul Pongkalan Buun saja yang digarap, tapi cuma buat arsip keluarga juriatnya saja. Sebab Lonce berencana ingin membuat Museum Digital peninggalan Juriat keluarga besar di kediamannya (Jakarta) agar suatu saat anak cucunya tidak kehilangan identitas aslinya dan tidak ada pergeseran budaya dalam kehidupan mereka dimasa depan.
Kenapa harus penayangkan film ini dengan cara keliling kampung?
Sebab Kota Pangkalan Bun belum ada Bioskop, moviebox atau gedung kesenian. Jadi cara mereka menayangkan film ini seperti itu lah. Dan mereka mengincar penonton kalangan milenial supaya mereka bisa ingat kembali dengan bahasa teringin dan anak-anak bisa lebih mau belajar menggunakan bahasa teringin.
"Londotcom Group didirikan sejak 2014. Punya anak usaha LNDTCM (Bandung & Jakarta), Kus Semangat bhd (Malaysia), Belikahan film (Pangkalan Bun) semuanya dibidang konten kreator dan entertaint digital," pungkasnya. (Joko Hardyono)
ADVERTISEMENT