Anyaman Purun yang Kini Menjadi Tren Industri Ekonomi Fashion

Konten Media Partner
9 Juli 2020 17:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pinterest
InfoPBUN- Ada yang menarik dari kunjungan Presiden Jokowi ke Kalimantan Tengah, bukan soal pakaian orang nomor satu di Indonesia, melainkan tas purun yang digunakan Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran saat mendampingi kunjungan Presiden. Kamis,(9/7).
ADVERTISEMENT
Tas purun sendiri di Kalimantan Tengah memang banyak sekali dijual, purun atau bahasa latinnya Lepironia articulata ini merupakan tanaman sejenis rumput yang banyak ditemukan di rawa-rawa tanah payau seperti di Kalimantan sendiri tanaman ini tidak sulit dijumpai.
Anyaman purun selain dijadikan tas juga bisa dijadikan tikar, Topi, dompet, bakul hingga hiasan dinding lainnya, bahkan tas purun cocok untuk dijadikan oleh-oleh ketika pergi keluar daerah Kalimantan Tengah.
@ecoindonesia
Harga tas purun pun beragam, mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 1 juta tergantung tingakt kesulitan proses pembuatan, proses pembuatannya pun terbilang cukup mudah. Setelah dipotong, purun diemur hingga kering lalu diberi perwarna, proses pewarnaan pun dilakukan dengan merendam ke air mendidih yang sudah ditambahi pewarna. Agar warna tahan lama dan tak mudah pudar, purun harus dijemur hingga benar-benar kering.
ADVERTISEMENT
Yuno Shara from @ecofashionindonesia
Tas purun kini tidak hanya sebagai tas biasa dizaman modern tas tersebut mempunyai nilai jual dan keindahan yang cukup menjanjikan. Bahkan dalam industri ekonomi fashion @ecofashionindonesia menjual anyaman purun berupa tas dibandrol dengan harga Rp 750 ribu.