Konten Media Partner

Bahaya Buaya: 43 Warga Kotawaringin Timur Digigit Buaya dalam 10 Tahun Ini

10 Juni 2021 17:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi buaya.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi buaya.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SAMPIT- Keberadaan buaya selalu menakutkan. Binatang reptil yang hidup di air itu kerap membuat warga resah ketika muncul lalu memangsa binantang lainnya atau juga manusia.
ADVERTISEMENT
Di sejumlah wilayah di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, munculnya buaya selalu membuat warga panik. Ada yang hanya sekedar muncul lalu pergi, tetapi tidak jarang juga ada warga setempat yang menjadi korban serangan buaya.
Adanya bahaya serangan buaya di Kotim, pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos jaga Sampit selalu melakukan pendataan. Dalam 10 tahun ini ada 43 warga Kotawaringin Timur yang diserang buaya.
"Dari tahun 2010 sampai saat ini kita mendata ada 43 warga yang diserang buaya di sejumlah wilayah di Kabupaten Kotawaringin Timur," ujar Kepala BKSDA Pos Jaga Sampit, Muriansyah, Kamis (10/6).
Masih berdasarkan data dari BKSDA, dari 43 warga yang diserang buaya di sejumlah wilayah di Kotim, ada 7 orang yang meninggal dunia. Sementara sisanya ada yang luka ringan dan luka parah.
ADVERTISEMENT
"Jumlah perempuan yang pernah digigit buaya itu berjumlah 10 orang, sedangkan sisanya laki-laki," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan wilayah sungai di Kotim, jumlah terbanyak adanya serangan buaya itu terdapat di sungai Mentaya sebanyak 16 kali. Setelah itu terjadi di sungai Lampuyang Besar sebanyak 7 kali, sungai Handil Solor sebanyak 6 kali, sisanya di sejumlah sungai lainnya di Kotim.
Muriansyah mengatakan pada saat mendapat informasi terkait adanya serangan buaya di Kotim, pihaknya selalu respon cepat.
"Biasanya kita langsung ke TKP beri bantuan pengobatan dan juga melakukan observasi serta memasang perangkap buaya," ujarnya.