Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten Media Partner
Baru 3 Tahun Dipakai, Gedung A RSUD Muara Teweh Sudah Banyak yang Retak
19 Agustus 2021 18:22 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
MUARA TEWEH-Gedung A Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muara Teweh baru dibangun beberapa tahun lalu. Tahun 2018, proyek gedung berlantai 5 itu diserahterimakan dari PT Jaya Konstruksi ke Pemerintah Daerah setempat. Artinya baru 3 tahun digunakan.
ADVERTISEMENT
Belum mencapai usia ke-5, gedung berlantai 5 yang sempat viral beberapa waktu lalu karena ada satu pasien corona yang jatuh dan tewas itu, kini terlihat tak menarik. Retak di sana. Retak di sini. Tak hanya itu, pada bagian dinding di sejumlah titik pun terlihat sudah berjamur.
Adanya sejumlah keretakan itu, awak media mencoba konfirmasi ke Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Utara Topik dan juga Kepala Teknik PT Jaya Konstruksi Afif. Keduanya tak membantah. Alasannya pun hampir sama.
"Perlu saya jelaskan bahwa pembangunan gedung RSUD ini dilakukan secara bertahap. Gedung A lalu gedung B dan gedung tengah. Salah satu penyebab keretakan itu karena adanya pergerakan alat-alat berat pada saat pembangunan 2 gedung baru. Namun seberapa besar efek keretakan itu, seperti roboh dan lain sebagainya, nanti dijelaskan oleh mereka yang mengerjakannya. Secara teknis mereka yang punya kewenangan untuk menjelaskannya," ujar Topik saat ditemui di RSUD Muara Teweh.
ADVERTISEMENT
Menyambung apa yang disampaikan Topik, Kepala Teknik PT Jaya Konstruksi Afif menjelaskan bahwa secara kontraktual pembangunan gedung A RSUD Muara Teweh sudah selesai tahun 2018 dan pemeliharaannya hanya sampai pada tahun 2019.
"Jadi gini, sesui kontraktual, pembangunan gedung A sudah selesai tahun 2018. Pemeliharaannya hanya sampai pertengahan tahun 2019. Kita sebetulnya tidak lagi melakukan chek list dan seharusnya tidak lagi bertanggungjawab. Itu sudah menjadi tanggung jawab user(baca: RSUD). Karena secara kontraktual sudah diluar masa pemeliharaan kita," terang Afif.
Berkaitan dengan kondisi keretakan saat ini, Afif menjelaskan bahwa keretakan itu terjadi karena getaran diantara struktur bangunan beton dan dinding. Bangunan beton dan dinding materialnya berbeda. Pada saat ada getaran otomatis langsung retak, karena plester yang dipakai mutunya tinggi.
ADVERTISEMENT
Pertanyaannya, apakah keretakan itu wajar?
"Seharusnya wajar pak. Karena getaran saat pengerjaan gedung baru itu cukup lumayan," ujarnya.
Saat ditanyakan apakah ada niat baik, kontraktor PT Jaya Konstruksi untuk melakukan perbaikan sejumlah keretakan yang ada?
"Nanti kita diskusikan. Ini terkait anggaran lagi pak. Apakah kita sendiri yang langsung memperbaiki atau dari pihak rumah sakit," ujar Afif.
Berdasarkan pantauan awak media ketika beberapa kali mendatangi RSUD tampak terlihat sejumlah retakan di dinding gedung A. Keretakan itu ada di dalam maupun di luar. Beberapa titik tertentu sudah berjamur.