Bos Miras Pembentak Wabup Kotim Belum Ditangkap, Kini Tokonya Ditutupi Kain Adat

Konten Media Partner
20 Juni 2021 19:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para anggota Batamad Kotim saat memasang kain adat di toko miras ilegal yang bosnya bentak Wabup Kotim.
zoom-in-whitePerbesar
Para anggota Batamad Kotim saat memasang kain adat di toko miras ilegal yang bosnya bentak Wabup Kotim.
ADVERTISEMENT
SAMPIT-Persoalan wakil Bupati Kotawaringin Timur, Irawati yang dibentak oleh salah satu bos minuman keras (Miras) ilegal di Sampit hingga kini masih terus disoroti oleh sejumlah pihak. Salah satunya organisasi masyarakat yakni Barisan Pertahanan Masyarakat Adat Dayak (Batamad) Kotawaringin Timur (Kotim).
ADVERTISEMENT
Toko miras ilegal yang sudah disegel oleh polisi beberapa waktu lalu kini kembali dipasang dengan kain adat oleh Batamad Kotim. Mereka meminta agar polisi melakukan penangkapan terhadap pemilik toko yang sempat beradu mulut dengan Wabup Kotim beberapa hari lalu.
"Kami harap polisi segera menangkap atau mengamankan pria yang ada di dalam video pemergokan bos miras saat melakukan transaksi," ujar Ketua Batamad Kotim, Fitri S, Minggu (20/6).
Pemasangan tali adat oleh Batamad Kotim di toko miras itu dilakukan sebagai bentuk keprihatinan dan rasa tidak terima atas perlakuan bos miras terhadap wakil bupati Kotim. Tindakan bos miras itu dianggap melecehkan dan merendahkan martabat seorang wakil bupati.
"Melecehkan wakil bupati, sama saja melecehkan masyarakat. Apalagi ini dilakukan oleh bos miras," katanya.
ADVERTISEMENT
Pihaknya mengutuk keras tindakan bos miras tersebut. Bahkan jika dibutuhkan untuk melakukan pencarian terhadap keberadaan pria tersebut, mereka juga siap.
"Sementara kami berharap polisi segera melakukan penangkapan. Kami akan terus pantau perkembangan kasus ini. Khusunya terhadap penindakan terhadap mereka," terangnya.
Sebagaimana diketahui bahwa pada viral sebuah video berdurasi sekitar 7 menit lebih. Dalam video itu tampak wakil Bupati Kotim melakukan sidak di salah satu toko minuman keras yang belakangan ini kerap menjadi keluhan masyarakat.
Awalnya Irawati menanyakan izin usaha kepada salah seorang pria yang adalah pemilik. Pertanyaan itu dilayangkan beberapa kali hingga akhirnya terjadi adu mulut antara Wabup dengan pemilik toko.
Adu mulut antara Wabup dan bos miras itu viral di media sosial dan akhirnya polisi melakukan pemasangan garis polisi di toko itu pada keesokan harinya. Apesnya saat didatangi polisi, barang bukti berupa miras hilang dan bos mirasnya diduga ke Palangka Raya.
ADVERTISEMENT