news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dampak COVID-19, Kunjungan Konsumen ke Pasar Karang Mulya Menurun

Konten Media Partner
31 Mei 2020 19:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Pasar Baru di Desa Karang Mulya, Kecamatan Pangkalan Banteng. (Foto: Mia Supiyana)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Pasar Baru di Desa Karang Mulya, Kecamatan Pangkalan Banteng. (Foto: Mia Supiyana)
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Suasana Pasar Baru di Desa Karang Mulya, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng tak seramai hari-hari biasanya. Menurunnya kunjungan konsumen ke pasar itu berkaitan dengan merbaknya wabah virus Corona atau Covid-19.
ADVERTISEMENT
"Setelah adanya ancaman penyebaran virus Corona dan disusul dengan imbauan pemerintah untuk tidak melakukan aktivitas di tempat keramaian serta menjauhi kerumunan, kunjungan warga ke pasar tersebut mengalami penurunan hingga mencapai 50 persen," ujar salah satu pedagang, Shendy, Minggu (31/5).
Menurutnya, walaupun operasional pasar tetap normal seperti biasa pada setiap harinya, tetapi tingkat kunjungan para konsumennya mengalami penurunan yang cukup signifikan.
"Mungkin saja para pengunjungnya takut. Begitu juga yang dialami para pedagang yang merasa khawatir dengan ancaman virus ini dikarenakan setiap harinya pasien positif virus Covid-19 terus bertambah. Mewabahnya virus ini berpengaruh signifikan pada perekonomian di lingkungan pasar," tambahnya.
Suasana di dalam pasar Karang Mulya yang terlihat sangat sepi, demikian pula yang diungkapkan Fauzi, salah satu pedagang pasar subuh di Desa Karang Mulya. Ia mengatakan, kunjungan warga ke pasar subuh terlihat sepi dalam beberapa hari pekan ini.
ADVERTISEMENT
"Biasanya di pasar subuh itu ramai dari kunjungan warga yang berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari dan sebagian juga ada penjual sayur yang berbelanja untuk dijual lagi ke desa lain tetapi sekarang ini sepi dari pengunjung," tandasnya.
Fauzi mengatakan dampak dari penyebaran virus Corona itu, sangat berpengaruh kuat pada ekonomi masyarakat, khususnya yang dialami para pedagang subuh.
Tidak hanya itu saja, banyak perusahaan-perusahaan sawit yang menutup akses keluar masuk perusahaan dan melarang para pekerjanya untuk keluar masuk perusahaan tanpa alasan yang jelas. Tentunya hal ini juga berpengaruh besar dalam perekonomian pasar karena kebanyakan para konsumen berasal dari para pekerja perusahaan sekitar.
Ia mengakui sangat merasakan dampak dari penyebaran virus Corona tersebut. "Kita tetap berdoa dan ikhtiar, supaya permasalahan ini segera selesai," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Penulis : Mia Supiyana