Dukung Industri dan Pariwisata, Alur Sungai Kumai Akan Dikeruk

Konten Media Partner
26 Desember 2019 22:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Kobar Nurhidayah bersama instansi terkait usai raapt koordinasi. (Foto: Joko Hardyono)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Kobar Nurhidayah bersama instansi terkait usai raapt koordinasi. (Foto: Joko Hardyono)
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Barat (Kobar) bekerjasama dengan Pelindo Regional Kalimantan akan mengeruk alur lalu lintas Sungai Kumai, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kobar untuk mendukung industri dan pariwisata.
ADVERTISEMENT
Bupati Kobar Nurhidayah menyampaikan, rencana pengerukan alur sungai Kumai tersebut guna mendukung penetapan kawasan industri Surya Borneo Industri (SBI) Tempenek, Kecamatan Kumai yang menjadi salah satu 19 kawasan industri strategis nasional.
"Permasalahannya kedalaman sungai Kumai yang harus dituntaskan. Tentunya selain mendukung dunia industri, kedalaman air sungai tersebut juga mendukung hal lain yaitu dunia pariwisata," ujar Nurhidayah, Kamis (26/12) usai rapat koordinasi.
Menurut Nurhidayah, selama ini Kabupaten Kobar menjadi salah satu destinasi pariwisata yang menarik perhatian dunia dengan adanya Taman Nasional Tanjung Puting, kapal cruise setiap tahunnya singgah ke pelabuhan Kumai.
"Namun, saat ini kapal pesiar atau kapal cruise terhambat masuk dengan pengaruh harus menunggu pasang surut air laut," tandasnya.
Sementara itu, CEO Pelindo Regional Kalimantan Boy Robyanto menyampaikan, atas petunjuk dari Presiden RI, di wilayah tugasnya terdapat 3 dari kawasan industri strategis, antaralain SBI di Kabupaten Kobar, Kalteng, dua lainnya di Jorong dan Batulicin, Kalsel," tutur Boy.
ADVERTISEMENT
Boy melanjutkan, sementara khusus di alur sungai Kumai memerlukan kedalaman yang cukup agar hasil produk industri bisa langsung ekspor dan bisa menekan biaya logistik serta harga bisa bersaing saat dijual di mancanegara.
"Saat ini kedalaman yang ada ketika air pasang mencapai -9 Low Water Spring (LWS), namun ketika surut bisa mencapai -4 LWS, yang diperlukan saat ini kedalaman -7 LWS, maka diperlukan sekitar 2 hingga 3 meter pengerukan kedalaman dasar sungai Kumai," pungkasnya.