Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten Media Partner
Harga Tiket Kapal DLU Naik di Atas 12,5 Persen Mulai 12 September 2022
10 September 2022 1:19 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Imbas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di kabupaten Kotawaringin Barat membuat operator jasa angkutan kapal antar pulau terpaksa melakukan penyesuaian tarif, salah satunya PT Dharma Lautan Utama (DLU).
ADVERTISEMENT
Penyesuaian tarif baru ini berlaku untuk calon penumpang maupun kendaraan yang menggunakan jasa penyeberangan kapal DLU. Harga tiket naik mulai tanggal 12 September 2022. Kenaikan berlaku untuk jurusan Kumai-Surabaya, Kumai-Semarang dan sebaliknya.
"Terhitung mulai tanggal 12 September 2022 tiket naik sebesar 12,5-14,5 persen. Betul, BBM naik 32 persen berimbas biaya operasional kapal dari pembelian BBM yang membengkak. Karena selama ini kapal menggunakan BBM solar bersubsidi," ungkap Manager DLU Kumai Agus Supriyanto kepada InfoPBUN, Jumat (9/9/2022).
Agus menjelaskan, untuk harga tiket penumpang dewasa kelas ekonomi duduk jurusan Kumai-Surabaya naik dari yang semula hanya Rp 241 ribu menjadi Rp 275 ribu, penumpang anak dari Rp 196 ribu menjadi Rp 225 ribu dan bayi dari Rp 55 ribu menjadi Rp 65 ribu.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, untuk jurusan Kumai-Semarang di kelas yang sama juga mengalami kenaikan serupa. Dewasa dari yang semula Rp 285 ribu menjadi Rp 325 ribu, anak-anak dari Rp 236 ribu menjadi Rp 270 ribu, bayi dari Rp 75 ribu menjadi Rp 85 ribu.
Seluruh kenaikan tersebut juga berlaku untuk kelas penumpang kapal yang berada di atasnya, termasuk biaya penyeberangan beragam jenis kendaraan. Biaya tersebut juga belum termasuk pass Pelindo sebesar Rp 15 ribu.
Agus melanjutkan, penyesuaian tarif baru itu tentu akan bakal memberikan pengaruh terhadap penurunan jumlah penumpang. Namun untuk jumlah kendaraan masih cenderung stabil lantaran pihak ekspedisi juga melakukan penyesuaian.
“Ada tapi pengaruhnya kecil. Prediksi di bawah 10 persen, itu untuk penumpang. Kalo barang jelas ada, karena ekspedisi juga naikkan ongkos jasa pengangkutannya," ucap Agus.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, mayoritas pasokan kebutuhan masyarakat Kobar dan sekitarnya saat ini dipasok dari pulau jawa. Dengan adanya kenaikan ini tentu secara tidak langsung bakal memicu inflasi .