Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten Media Partner
Kapal Satya Kencana III Tenggelam di Pelabuhan Panglima Utar Kumai
19 Oktober 2022 8:20 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Kapal penumpang KM Satya Kencana III tenggelam di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Rabu dini hari tadi (19/10), sekitar pukul 02.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun sebanyak 11 kendaraan ikut tenggelam bersama kapal penyeberangan antar pulau milik PT Dharma Lautan Utama (DLU) tersebut.
Kepala KSOP Kelas IV Kumai Hary Suryanto mengungkapkan insiden ini bermula saat KM Satya Kencana III tiba di Pelabuhan Panglima Utar Kumai pada pukul 00.00 WIB. Saat itu, para penumpang turun dari kapal diikuti sejumlah kendaraan bermuatan.
Awalnya, sebanyak 3 truk fuso berhasil mendarat di pelabuhan. Namun ketika berupaya mengeluarkan truk ke-4, tiba-tiba badan truk sangkut di pintu keluar yang mengakibatkan kapal miring dan membuat air masuk ke dalam kapal.
Miringnya badan kapal tersebut membuat truk bermuatan yang ada di dalam kapal juga ikut terguling. Beruntung tidak ada penumpang maupun sopir yang menjadi korban.
ADVERTISEMENT
"Kapal sandar di Panglima Utar dilanjutkan dengan kegiatan embarkasi penumpang dan bongkar muatan. Saat bongkaran ke 4 ada 1 unit truk besar nyangkut di pintu rampdoor dan pada waktu bersamaan ada 1 truk besar roboh menyebabkan kapal miring dan air masuk ke kapal," ungkap Hary Suryanto.
Hary melanjutkan, petugas pelabuhan sudah berupaya menarik KM Satya Kencana III dengan cara menarik menggunakan kapal tugboat dengan harapan kapal bisa kembali ke posisi semula, tetapi hasilnya nihil.
"Upaya pertama yang dilakukan menarik kapal dengan 2 (kapal) tugboat dengan harapan kapal bisa kembali ke stabilitas, tapi air begitu derasnya masuk ke kapal sehingga tidak terkejar, akhirnya kapal karam," beber dia.
Ia menambahkan, pada saat kejadian awak kapal yang berada di dalam juga sudah berupaya mengurangi dampak miringnya badan kapal, tetapi tidak berhasil. Kemudian kapten kapal memerintahkan anak buah kapal (ABK) untuk meninggalkan kapal.
ADVERTISEMENT
"Sebelumnya sudah ada usaha dari kapal untuk mengurangi air yang masuk dengan mengatur heling kapal dan menutup pintu-pintu kedap, tapi tidak terkejar sehingga nakhoda memerintahkan crew kapal semua untuk meninggalkan kapal," pungkas dia.
Berdasarkan catatan KSOP, muatan yang masih di dalam kapal di antaranya 2 kendaraan kecil dan 9 truk besar.
Live Update