Kerap Makan Korban, Warga Kelurahan Mendawai Perbaiki Jalan Berlubang

Konten Media Partner
20 Maret 2023 9:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga secara swadaya bergotong royong memperbaiki jalan berlubang. Pasalnya, kerusakan yang terjadi kerap membuat pengendara mengalami kecelakaan. Foto: Lukman Hakim/InfoPBUN
zoom-in-whitePerbesar
Warga secara swadaya bergotong royong memperbaiki jalan berlubang. Pasalnya, kerusakan yang terjadi kerap membuat pengendara mengalami kecelakaan. Foto: Lukman Hakim/InfoPBUN
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, PANGKALAN BUN - Belasan warga RT 29 Kelurahan Mendawai, Kecamatan Arut Selatan, Kotawaringin Barat, melakukan aksi gotong royong memperbaiki ruas Jalan Jenderal Sudirman yang berlubang.
ADVERTISEMENT
Berbekal peralatan seadanya, warga bahu-membahu meratakan jalan yang statusnya milik kabupaten ini. Mereka berupaya menutup lubang tersebut dengan pasir, koral dan semen. Sebab jalan rusak ini kerap memakan korban.
"Sudah sering ada yang jatuh. Mungkin sampai sekarang sudah 3 kali kejadian. Rata-rata orang baru yang belum tahu kondisi jalan itu yang berlubang," ujar Warga Mendawai, Rozi, Senin (20/3/2023).
Sementara itu, Ketua RT 29 Mendawai, Doni, mengungkapkan perbaikan jalan rusak ini murni menggunakan anggaran swadaya masyarakat. Warga berharap jalan ini bisa dilalui dengan nyaman.
Ketua RT 29 Kelurahan Mendawai, Doni, nampak menutupi lubang dengan pasir, koral dan semen. Foto: Lukman Hakim/InfoPBUN
"Semua kita lakukan secara swadaya. Warga berharap jalan poros yang kita perbaiki bisa dilewati dengan nyaman dan aman. Mudahan selesai perbaikan ini tidak ada lagi yang jatuh dan sebagainya," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Sebab menurutnya, jalan ini merupakan akses utama masyarakat. Tidak hanya digunakan oleh masyarakat setempat, tetapi juga warga dari 4 desa di Kecamatan Arut Selatan dan sebagian Kecamatan Kumai.
"Jalan ini sangat penting buat masyarakat. Buat anak berangkat sekolah, mengantar hasil pertanian ke pasar. Karena mayoritas kita di sini sebagai petani," beber Doni.
Untuk itu, pihaknya berharap pemerintah daerah turun tangan menangani persoalan ini, lantaran perbaikan yang dilakukan sifatnya hanya sementara.