Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten Media Partner
Kisah Tiang Sangga Buana, Tonggak Yang Menandai Berdirinya Kota Pangkalan Bun
27 Juli 2022 16:33 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Tiang Sangga Buana merupakan tiang bendera yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Imanuddin, Sultan ke-9 Kesultanan Kutaringin di awal abad ke-18 masehi.
ADVERTISEMENT
Sejatinya keberadaan tiang ini sarat akan nilai sejarah , sebab situs ini menjadi saksi bisu proses perpindahan ibu kota pemerintahan kesultanan Kutaringin dari Kotawaringin Lama ke Pangkalan Bun .
Namun keberadaan tiang sepanjang 17 meter itu kini sudah tidak ada lagi lantaran roboh dan patah jadi 4 bagian akibat tertimpa pohon pada tahun 2015 silam dan hanya menyisakan prasastinya saja.
Kerabat Kesultanan Kutaringin, Ama Pangeran Muasjidinsyah menceritakan tiang Sangga Buana telah dipancangkan seiring berdirinya Istana Lawang Kuning Bukit Indra Kencana berdiri pada hari Jum'at tanggal 9 Jumadil Awal atau 25 Juli 1806.
Sebelum didirikan, Sultan Imanuddin yang juga bergelar Datuk Kuta Batu kala itu meminta punggawanya yang bernama Gusti Maulana Ibrahim menjadi penjaga benua Sukabumi Pangkalan Bun yang baru ditempati ini.
ADVERTISEMENT
Kemudian lanjut Ama, Maulana Ibrahim pun seketika lantas meminta izin kepada sultan untuk melakukan tirakat memohon petunjuk Yang Maha Kuasa di lokasi tiang Sangga Buana saat ini, selama 40 hari 40 malam.
Usai selesai menjalani masa tirakat seperti yang dijanjikan, Sultan lalu memerintahkan punggawanya yang lain untuk menjemput Maulana Ibrahim. Tetapi setibanya di lokasi, punggawa tersebut kaget sebab Maulana Ibrahim tidak berada di tempat.
Konon Gusti Maulana Ibrahim disebut melakukan perpindahan dimensi ke alam gaib. Atas kesetiaannya itu Gusti Maulana Ibrahim diberi gelar Datuk Batu Hitam.
"Sultan perintahkan mencari tiang untuk dibuat tiang Sangga Buana, bersemayam di situ Gusti Maulana Ibrahim yang diberi gelar Datuk Batu Hitam. Penunggu Banua (negeri)," ucap Pangeran Muasjidinsyah.
ADVERTISEMENT
Terkait pendirian kembali tiang Sangga Buana ini, Pangeran Muasjidinsyah mengaku sepakat tiang tersebut kembali dibangun sebagai bentuk ungkapan syukur dan tanda persatuan. Namun untuk mendirikan tiang itu membutuhkan biaya dan prosesi adat yang tidak sedikit.
"Setuju, itu butuh kayu ulin yang utuh sebijian (tanpa sambungan)," pungkas dia.