Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Motif Polisi yang Dibunuh di Kampung Narkoba di Kalteng: Minta Jatah Sabu
8 Desember 2022 21:10 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
PALANGKA RAYA-Motif tewasnya seorang anggota polisi di Kampung Narkoba di Palangka Raya akhirnya terungkap. Korban bernama Aipda Andre Wibisono ternyata dianiaya hingga tewas saat meminta jatah uang dan sabu-sabu di loket penjualan narkoba beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
“Awalnya pada tanggal (2/12) itu korban sendiri ke lokasi dan minta jatah uang dan narkoba pada pengedar berinisial SY. Korban diberi uang dan juga narkoba,” ujar Kapolresta Palangka Raya, Kombes Pol Budi Santosa, Kamis (8/12).
Dari pengedar SY, korban menuju ke pengedar R dengan tujuan yang sama yakni meminta jatah uang dan narkoba. Berbeda dengan SY, pengedar R tak mau melayani permintaan korban. Cekcok mulut pun terjadi.
“Tak hanya cekcok mulut tetapi juga terjadi perkelahian. Saat terjadi perkelahian, korban sempat mencabut pisau. Saat itu juga muncul pelaku AD mengambil pisau tersebut lalu membuangnya. AD juga sempat memukul korban,” ujarnya.
Keributan tersebut mengundang reaksi dari sejumlah rekan AD hingga akhirnya melakukan pengeroyokan dan penganiayaan, baik dengan benda tumpul maupun senjata tajam dan senjata air softgun.
ADVERTISEMENT
“Saat ribut-ribut itu datanglah pelaku SH, AL, NR, MI, BD, SD, EJ, AK, dan TE mengeroyok korban hingga akhirnya korban kabur ke rawa-rawa,” ujar Kapolresta.
“Dalam air itulah korban dipukul dengan kayu, palu dan ditembak hingga akhirnya sekarat lalu tewas dalam perjalanan menuju Rumah Sakit,” tambah Budi.
Saat tak berdaya di lokasi kampung narkoba, korban sempat dievakuasi oleh warga sekitar dengan menggunakan gerobak yang akhirnya viral di media sosial.
“Untuk hasil visum dan otopsi, ada 2 proyektil yang bersarang di leher dan telinga kanan. Kemudian ada pukulan benda tumpul di bagian kepala kanan belakang. Itu yang menyebabkan korban meninggal dunia,” terang Budi.
Menurut Budi, para pelaku mengakui bahwa sejak awal korban datang hingga akhirnya dianiaya, mereka mengetahui korban merupakan seorang anggota polisi.
ADVERTISEMENT
“Para pelaku tahu kalau korban adalah anggota polisi,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui bahwa kasus pembunuhan anggota polisi di kampung narkoba Palangka Raya terus menjadi fokus Polresta Palangka Raya. Sejak kasus ini terungkap, sudah 8 tersangka yang sudah diamankan dan tiga orang lainnya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Tak hanya menetapkan tersangka, Polresta Palangka Raya juga telah melakukan pemeriksaan terhadap tiga anggota polisi terkait kasus ini.