Konten Media Partner

Para Pedagang Pentol di Barut Protes Produknya Diisukan Tak Halal

16 Agustus 2021 15:36 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bakso. Foto: Azalia Amadea/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bakso. Foto: Azalia Amadea/Kumparan
ADVERTISEMENT
MUARA TEWEH-Beberapa waktu lalu, pemerintah Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah, melalui perusahaan daerah (Perusda) Batara mewacanakan pendirian pabrik pentol bakso di Muara Teweh.
ADVERTISEMENT
Salah satu alasan pendirian pabrik pentol itu menurut Direktur Perusda Batara Membangun, Asianoor Alihazeki, karena adanya isu di masyarakat yang beredar bahwa ada pentol tak halal dan terdapat formalin.
Terhadap alasan dan rencana Perusda tersebut, sejumlah penjual pentol mengakui keberatan dan menilai perusda merampas usaha masyarakat yang lama berjalan. Bahkan dikalangan para penjual pentol tak pernah mendengar adanya isu bahwa pentol tak halal dan dicampur formalin.
"Ya itu mas kami baca dari facebook. Kalau bilang bahwa selama ini diantara kami ada yang jual pentol tidak halal tentu itu sangat merugikan kami. Kami sendiri tidak pernah tahu dan mendengar kalau ada pentol tak halal," ujar salah satu pedagang pentol saat ditemui awak media, Senin (16/8).
ADVERTISEMENT
Pria yang tak mau disebutkan namanya itu mengatakan selama 10 tahun berprofesi sebagai penjual pentol, sama sekali tak pernah menjual pentol haram.
"Dagingnya halal. Pentolnya juga bersih dan tidak pakai formalin. Kenapa dibilang tidak halal. Tidak halal yang seperti apa," tambah pria yang sudah 10 tahun menjadi penjual pentol.
Dari informasi yang dikumpulkan awak media, hampir semua penjual pentol senada tak setuju jika Perusda Batara mendirikan pabrik pentol bakso. Mereka menilai, upaya mendirikan pabrik pentol sama halnya dengan mematikan usaha masyarakat yang selama ini sudah berjalan.
Sementara itu, salah satu pengusaha pabrik pentol inisial M saat dihubungi via telepon mengakui keberatan dengan adanya rencana perusda Batara itu. Dirinya menilai sekelas Perusda yang modalnya besar kenapa harus membangun pabrik pentol yang selama ini sudah dijalankan oleh UMKM.
ADVERTISEMENT
"Kalau memang ada yang tidak halal harus bisa dibuktikan, jangan hanya dengar-dengar lalu ambil kebijakan tanpa ada kajian. Kalau memang bisa dibuktikan ya lakukan pembinaan ke pengusahanya, bukan langsung ambil alih mendirikan pabrik pentol. Kenapa tidak sekalian menjual sate, buah dan usaha kecil lainnya," tegas M.
"Kalau Perusda juga buka usaha sejenis yang sudah dijalankan oleh UMKM bertahun-tahun itu artinya Perusda tidak kreatif dan hanya mau mematikan UMKM itu sendiri. Perusda bangunlah usaha lain atau dampingilah para UMKM," tambahnya.
Selain itu, pria yang baru merintis usaha penggilingan pentol itu menyesali langkah Perusda Batara Membangun yang membuka usaha pentol bakso tanpa ada kajian spesifik.
"Kok Perusda mau buka pabrik pentol kajiannya hanya dengar-dengar dari penggemar bakso. Ini yang sangat disesali," tegasnya lagi.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Direktur Perusda Batara Membangun, Asianoor Alihazeki mengatakan bahwa pendirian penggilingan pentol bakso sebagai salah satu unit usaha Perusda Batara tujuannya untuk menggandeng para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari terpaan isu pentol haram yang belakangan ini muncul dikalangan masyarakat.
"Kita kan mau gandeng para UMKM. Pentol ini kan sangat populer. Kita mau mengembalikan kepercayaan masyarakat terkait pentol yang selama ini muncul isu banyak pentol tak halal, banyak mengandung formalin-lah, banyak hal negatif-lah dan lain sebagainya," ujar Alihazeki, Kamis lalu.
"Katanya itu yang membuat penjualan menjadi menurun karena stigma negatif itu," tambahnya.
Asianoor kembali menegaskan bahwa langkah Perusda untuk mendirikan usaha penggilingan pentol itu untuk membantu UMKM. Artinya Perusda tidak membuka warung atau berdagang pentol keliling.
ADVERTISEMENT
"Kita hanya jual pentolnya saja, tidak buka warung," terangnya.
Saat ditanya, apakah pihak Perusda sudah melakukan kajian terkait adanya isu tak halal dan ada formalin yang beredar di masyarakat dan merugikan penjual pentol bakso, Asianoor mengatakan pihaknya tidak ada kajian yang spesifik dan hanya mendengar dari para penggemar bakso.
"Kita tidak ada kajian yang spesifik. Hanya dengar dari beberapa penggemar bakso," tuturnya.