Pedagang Daging Minta Naikan Harga Menjadi Rp 130 Ribu

Konten Media Partner
29 Mei 2019 20:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota DPR RI Komisi VI Hamdhani bersama Kepala Disperindagkop UKM Kobar sidak ke Pasar Cempaka Palagan Sari Pangkalan Bun. (Foto: Joko Hardyono)
zoom-in-whitePerbesar
Anggota DPR RI Komisi VI Hamdhani bersama Kepala Disperindagkop UKM Kobar sidak ke Pasar Cempaka Palagan Sari Pangkalan Bun. (Foto: Joko Hardyono)
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Asosiasi Pedagang Daging Sapi di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) sepakat meminta persetujuan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Kobar untuk menyetujui menaikan harga daging sapi yang semula Rp 125 ribu menjadi Rp 130 ribu per kilogram.
ADVERTISEMENT
Kepala Disperindagkop UKM Kobar Muhammad Yadi menuturkan, Disperindagkop UKM Kobar telah berkoordinasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kobar terkait dengan permintaan Asosiasi Pedagang Daging Sapi di Kobar menaikan harga daging sapi.
"Mereka minta naikan Rp 5 ribu, dari harga Rp 125 ribu menjadi Rp 130 ribu per kilogram," ujar Yadi, Rabu (29/5), saat mendampingi Hamdhani sidak di Pasar Pangkalan Bun.
Yadi meneruskan, permintaan kenaikan harga oleh Asosiasi Pedagang Daging Sapi Kobar tersebut ditenggarai pindahnya Rumah Potong Hewan (RPH) yang semula berada di Jalan Padat Karya, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan pindah ke Kecamatan Pangkalan Lada.
"Itu alasan mereka menaikan untuk biaya angkut jadi biaya transportasi bertambah," tuturnya.
Menurut Yadi, karena kondisi saat ini menjelang lebaran Hari Raya Idul Fitri 1440 H, maka Pemerintah Kabupaten Kobar belum menyetujui permintaan kenaikan harga daging sapi tersebut. "Kita pantau tadi di pasar harganya tetap Rp 125 ribu perkilogram," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, lanjut Yadi, pihaknya telah melaksanakan operasi pasar di beberapa Desa antara lain di Natai Raya, Merkati, Natai Kerbau, dan Berambai Makmur bekerjasama dengan Dinas Perdagangan Provinsi. "Untuk stok dari Bulog baik beras, gula, tepung terigu dan daging cukup," jelasnya.
Sementara itu, Anggota DPR RI Komisi VI Hamdhani mennyampaikan, bahwa DPR RI bekerjasama dengan Satgas Pangan memantau sekaligus melakukan pengawasan dan penindakan terhadap orang-orang tidak bertanggungjawab menimbun dan memanfaatkan pada saat menjelangIdul Fitri dan hari besar lainnya seperti Natal dan Tahun Baru. "Ada spekulan atau orang dengan sengaja bermain memanfaatkan kondisi dengan menaikan harga untuk keuntungan sendiri tidak boleh terjadi di Kalimantan Tengah," tegasnya.
Selama menjadi anggota DPR RI Hamdhani melalui aspirasi DPR RI telah berhasil membangun Pasar besar yakni ada tiga pasar besar di Kalteng seperti di Kobar, Kotim dan Murung Raya yang dibangun melalui dana APBN. (Joko Hardyono)
ADVERTISEMENT