Konten Media Partner

Pengapungan KM Satya Kencana III yang Karam Masih Menunggu Alat dari Jakarta

14 November 2022 11:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah peralatan tengah dipersiapkan di Pelabuhan Panglima Utar Kumai sebelum nantinya dilakukan pengapungan kapal. Foto: IST/InfoPBUN
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah peralatan tengah dipersiapkan di Pelabuhan Panglima Utar Kumai sebelum nantinya dilakukan pengapungan kapal. Foto: IST/InfoPBUN
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Sudah hampir 1 bulan sejak insiden karamnya Kapal KM Satya Kencana III di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), namun proses evakuasi kapal tersebut hingga kini belum juga rampung.
ADVERTISEMENT
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan (KSOP) Kelas III Kumai Hery Suyanto menyampaikan bahwa evakuasi badan kapal dilakukan oleh PT Three G Diving. Pihaknya menargetkan waktu proses evakuasi selama 1 bulan ke depan.
"Proses evakuasi yang mereka targetkan itu satu bulan, dan saat ini memang masih proses," ujarnya, saat dikonfirmasi, Senin (14/11/2022).
Meski begitu, jelas Hary, sebanyak empat unit truk fuso telah berhasil diapungkan, yaitu 3 dari dalam kapal motor (KM) Satya Kencana III dan 1 unit yang tercebur ke perairan Kumai.
"Jumlah kendaraan yang ikut karam bersama kapal itu ada 10, yaitu 2 minibus dan 8 truk tronton," jelasnya.
Selanjutnya, untuk proses pengapungan kapal sudah akan mulai dilakukan. Pada awalnya, proses pengapungan kapal semula dilakukan pada Minggu (13/11), namun terkendala alat yang kurang.
ADVERTISEMENT
Sehingga saat ini, masih dalam proses mendatangkan alat dari Jakarta. Sehingga dimungkinkan dalam waktu satu sampai dua hari ke depan, sudah mulai proses pengapungan.
"Kalau tidak Selasa ya Rabu, kapal akan diapungkan dan kembali tegak," tuturnya.
Pihaknya berharap, proses evakuasi dapat berjalan lancar dan tepat waktu. Sebab, dalam waktu dekat ini akan dilakukan sejumlah persiapan di Pelabuhan Kumai untuk menghadapi Natal 2022 dan tahun Baru 2023.
"Karamnya Kapal ini tentu mengganggu aktivitas kapal di pelabuhan, tetapi sudah kita atur sebaik mungkin. Namun tetap, ketika jelang nataru nanti Kapal harus sudah bisa dievakuasi," imbuhnya.
Kemudian, saat dikonfirmasi terkait hasil investigasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), jika hal tersebut memerlukan waktu sekitar 3 bulan.
ADVERTISEMENT
"Sekitar 3 bulan hasilnya akan keluar, itupun pihak KNKT hanya akan menerangkan penyebabnya saja, tidak menjelaskan siapa yang salah atas peristiwa tersebut," tandasnya.