Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Pengusaha Abdul Rasyid Salurkan Zakat Harta 500 Ton Beras Se-Kalteng
18 April 2022 12:02 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Keluarga besar Owner Citra Borneo Indah (CBI) Group ini rutin setiap tahun membagikan zakat hartanya kepada masyarakat yang membutuhkan di wilayah Kalimantan Tengah.
Pelepasan puluhan truk yang membawa 500 ton beras dan minyak goreng tersebut dilepas secara langsung oleh H Abdul Rasyid didampingi istrinya Hj Nuriyah bersama anak-anaknya yaitu Jemmy Adrianor Rasyid, Monica Putri Rasyid dan Ernis Desidistrisna, di Gudang CBI Group yang berlokasi di Desa Pasir Panjang, Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).
Abdul Rasyid menyampaikan, khususnya pengusaha besar yang unit usahanya berada di Kalteng. Menurutnya banyak sekali perusahaan besar yang unit usahanya berada di Kalteng, baik dalam sektor perkebunan maupun tambang.
"Kemarin saya sempat bertemu dengan beberapa pengusaha besar yang unit usahanya ada di Kalteng. Saat itu saya menyampaikan harapan masyarakat, diantaranya keluhan terkait masalah mahal dan sempat langkanya minyak goreng dipasaran dan sebagainya. Karena itulah tahun ini dalam zakat harta ini kami juga membagikan 100.000 liter minyak goreng," ujar Rasyid kepada awak media.
ADVERTISEMENT
Rasyid mengimbau, unit usaha para pengusaha besar yang berada di Kalteng agar pemilik usaha juga dapat berkontribusi secara langsung pada masyarakat Kalimantan Tengah.
"Diantaranya membagikan zakat harta di Kalteng lantaran Bumi Tambun Bungai merupakan wilayah yang dijadikan tempat usaha. Mudah-mudahan para pemilik perusahaan besar tersebut tidak lupa terkait apa yang saya sampaikan tersebut. Bila lupa mungkin mereka tidak sengaja lantaran kesibukannya yang luar biasa," tandasnya.
Ditambahkannya, sesibuk apapun dirinya selalu berkomitmen untuk selalu bisa menyisihkan harta, pikiran dan bantuan bagi masyarakat di Kalimantan Tengah.
"Karena saya adalah putra asli Kalteng. Tentunya saya tidak boleh lupa terhadap tanah yang menjadi tempat lahir saya. Hal seperti ini tentunya kedepan akan terus berlanjut hingga waktu yang tidak terbatas oleh generasi penerus yaitu anak-anak hingga keturunan terus menerus," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Rasyid merasa miris, karena masih ada warga di Kalimantan Tengah yang kesulitan mendapatkan minyak goreng. Karena itulah sejak 3 bulan lalu, ia perintahkan pada jajaran perusahaan yang tergabung dalam CBI Group agar bisa menjual minyak goreng dengan harga murah, meskipun saat itu pemerintah belum memberikan subsidi.
"Untunglah kemarin disampaikan bahwa pemerintah bakal memberikan subsidi pada pengusaha agar bisa menjual minyak goreng dengan harga murah. Sehingga kami tidak lagi menjual rugi, minyak goreng tersebut karena harga produksinya diatas harga jual. Semoga hal ini bisa benar-benar direalisasikan pemerintah," tuturnya.
Rasyid berharap, bagi pimpinan daerah agar bisa memberikan bantuan dan kesempatan bagi generasi muda Kalteng yang berniat terjun menjadi pengusaha.
"Harapan saya mereka bisa dibantu. Karena bila semakin banyak generasi muda Kalteng yang menjadi pengusaha, saya yakin mereka juga tidak bakal lupa terhadap asal usul mereka yaitu putra putri Kalteng, serta bisa memberikan kontribusi langsung pada masyarakat dan Provinsi Kalteng," harapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Bupati Kotawaringin Barat, Nurhidayah menyampaikan, H Abdul Rasyid adalah seorang pengusaha yang punya komitmen dan konsistensi membantu percepatan pembangunan di Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya di Kabupaten Kotawaringin Barat.
"Tentunya kami dari masyarakat mengucapkan terima kasih atas kontribusi yang besar untuk membantu terutama di kondisi dua tahun terakhir kita masuk di dalam kondisi krisis kesehatan. Apa yang diberikan oleh bapak Haji Abdul Rasyid sekeluarga ini tentunya sangat bermanfaat kepada masyarakat yang betul betul membutuhkan, ucap Nurhidayah.