Review Film Lokal: PELEM BELIKAHAN

Konten Media Partner
24 Februari 2019 20:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Film Belikahan atau bahasa lokal Teringin asal Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) disebut Pelem (Film) Belikahan (banyak tingkah) merupakan film bergenre komendi yang bedurasi 110 menit, karya Putra Daerah Kabupaten Kobar.
ADVERTISEMENT
Bercerita tentang warga di perkampungan di pedalaman hutan yang masih buta huruf yang tidak pintar-pintar walaupun sudah ada guru. Karena tidak pintar itulah guru di sana menyerah untuk mengajar, akhirnya para warga Dusun Bingal (Bandel) semakin bodoh.
Melihat keadaan warganya yang sudah bodoh dan semakin bodoh, SOLAM (Rudy Solam, anak kepala suku) berinisiatif melapor kepada ayahnya untuk mencarikan guru baru. Kedatangan guru baru yang cantik bernama SOFI (Ina Sofiana) membuat warga dusun bingal menjadi semangat sekolah lagi.
Masalahnya guru datang bersamaan ketika Dusun Bingal kedatangan orang asing bernama UYUNG SAKTI (Uyung Bogam) yang tersedat di Dusun Bingal, dia berteman dengan Solam namun kedatangannya membuat warga setempat lupa akan adat istiadatnya karena terpengaruh pergaulan uyung.
ADVERTISEMENT
Keadaan Dusun Bingal pun kacau balau, mereka yang polos dan lugu menjadi gaul dan modern hingga membuat murka Leluhur mereka sehingga diturunkan musibah yaitu sakitnya Kepala Suku.
Film ini diperankan oleh:
Along Aswan yang seorang selebgram asal Nangabulik yang bekerja sebagai ASN di kabupaten Lamandau.
Udin Traktor seniman asal Kampung Baru sebagai Kepala Suku yang tegas dan emosional.
Bang Beroku warga asli Riam Tinggi yang kesehariannya adalah pemandu wisata lokal Riam Tinggi. Berperan sebagai Mantir Adat Suku Cadang di Dusun Bingal, Teledor, tidak bisa membaca, namun sangat peduli akan pendidikan warganya.
Ina Sofiana sebagai guru Sofi, pembawaan kalem, cantik namun sangat membenci mantan tunangannya yang selalu mengganggunya. Ina sofiana berasal dari Kotawaringin Lama dan sekarang sedang menyelesaikan pendidikan S2 di Surabaya.
ADVERTISEMENT
Lonce Marlonce dan Ina Sofiana
Film Belikahan diperkuat oleh pesona Lonce Marlonce, seorang stand up komedian indonesia asal pangkalan bun yang berperan sebagai Marjame, pemuda yang paling bodoh di Dusun Bingal. Adanya Lonce membantu film ini diminati secara nasional.
Serta pemain muda seperti Uyung Bogam dan Anto Anper seorang Mahasiswa Untama sebagai pemain pedamping.
Uyung Bogam
Rudy Solam seorang seniman lokal juga turut andil dalam Film Belikahan, aksi konyolnya di Chanel youtube nya dan sering ditunggu masyarakat Pangkalan Bun dikala Pawai atau kegiatan kabupaten kini bisa dilihat di film Belikahan.
Rudy Solam
Ipung Capung, seorang pengusaha muda asal Runtu juga turut bermain di film Belikahan. Berperan sebagai Ipung yang memiliki kekurangan fisik yang tidak bisa mendengar ini selalu merepotkan Marjame bahkan Kepala Suku.
ADVERTISEMENT
Ipung Capung dan Nando Pemeran Ipung Kecil
Keunggulan film ini adalah menggunakan konsep orang pedalaman dan latar belakang hutan dan perkampungan suku Dayak Tomun yang menjadi keunikan dan ketertarikan penonton di mancanegara khususnya Asia Tenggara. Serta dialognya menggunakan bahasa Teringin dengan tujuan mempopulerkan bahasa Teringin. Namun sayang, kurang populer di kota Pangkalan Bun. Namun sampai saat ini hanya tercatat sebanyak 600 penonton saja di Kota Pangkalan Bun. Rekor jumlah penonton terbanyak masih milik warga Desa Runtu, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kobar. (Joko Hardyono)