Konten Media Partner

Sapi Perah yang Dikembangkan Pemkab Kobar di Desa Sukajaya Mulai Berproduksi

15 April 2023 12:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota DPRD Kobar Rizky Aditya Putra saat meninjau lokasi pengembangan sapi perah di Desa Sukajaya beberapa waktu lalu. Foto: Lukman Hakim/InfoPBUN
zoom-in-whitePerbesar
Anggota DPRD Kobar Rizky Aditya Putra saat meninjau lokasi pengembangan sapi perah di Desa Sukajaya beberapa waktu lalu. Foto: Lukman Hakim/InfoPBUN
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, PANGKALAN BUN - Uji coba sapi perah yang dikembangkan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) di Desa Sukajaya, Kecamatan Kotawaringin Lama, ternyata membuahkan hasil. Kini, desa ini mampu memproduksi susu segar.
ADVERTISEMENT
Terdapat 5 ekor sapi perah silang asal Boyolali, Jawa Tengah, yang dikembangkan di desa tersebut. Sapi bercorak hitam putih itu dipilih karena dinilai cocok dan mudah beradaptasi dengan iklim di Kobar.
Dalam sehari rata-rata sapi perah yang dikembangkan menghasilkan sebanyak 10 liter susu. Meski belum berproduksi secara optimal namun hal tersebut membuktikan bahwa pengembangan sapi perah terbilang menjanjikan.
Sekretaris Komisi B DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat Rizky Aditya Putra mengungkapkan bahwa 5 ekor sapi perah silang tersebut didatangkan dengan pembiayaan melalui APBD di tahun 2021 silam.
"Ada 5 ekor sapi perah yang didatangkan tahun 2021, dan kini sudah mampu memproduksi susu kurang lebih 10 liter sehari. Meski belum maksimal tapi ini membuktikan Kobar memiliki peluang yang cukup besar," ujarnya, Sabtu (15/4/2023).
ADVERTISEMENT
Lebib lanjut diungkapkannya, susu yang dihasilkan sapi perah di Desa Sukajaya belum dipasarkan secara komersil dan baru sebatas dibagikan kepada para tetangga di desa tersebut.
Sapi perah silang asal Boyolali Jawa Tengah dinilai cocok denggan mudah beradaptasi dengan iklim di Kobar. Foto: IST/InfoPBUN
Namun, seiring berjalannya waktu, apabila hasil produksi sudah mumpuni maka diupayakan susu segar tersebut akan dijual ke masyarakat umum maupun ke pengusaha yang membutuhkan susu murni.
Diakuinya bahwa susu segar hasil produksi langsung rasanya lebih enak dari pada susu sapi kemasan yang banyak dijual di pasaran lantaran diolah dan dikonsumsi di hari yang sama.
"Saat ini kita riset dulu selama 2 tahun, belum bicara pengembangan, nanti hasil produksinya akan kita lempar ke cafe di Kalteng yang memang banyak menggunakan bahan dasar susu sapi," jelasnya.
Rizky menambahkan pengembangan sapi perah di Kobar perlu dikembangkan lebih lanjut. Selain sebagai peluang usaha masyarakat, pengembangan sapi perah juga sebagai bagian dari pencegahan stunting.
ADVERTISEMENT
"Jadi bukan hanya dari sisi ekonomi saja yang didapat, tapi dari sisi kesehatan juga mendapat imbas. Apalagi saat ini Kobar termasuk kabupaten yang angka stuntingnya masuk 5 besar di Kalteng," imbuhnya
Menurutnya, susu merupakan produk yang kaya akan kalsium yang penting untuk menunjang tumbuh kembang generasi penerus Kobar sehingga produksinya perlu ditingkatkan.
"Semakin banyak sapi perah maka semakin banyak susu yang dihasilkan. Ini yang perlu kita dorong," tandasnya.