Sejarah Tebing Tinggi di Kotawaringin Barat, Markas Gerilya Pejuang TKR

Konten Media Partner
2 Agustus 2021 20:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wisata Tebing Tinggi di Desa Kumpai Batu Atas, Kotawaringin Barat/InfoPBUN/foto : IST
zoom-in-whitePerbesar
Wisata Tebing Tinggi di Desa Kumpai Batu Atas, Kotawaringin Barat/InfoPBUN/foto : IST
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Destinasi wisata Tebing Tinggi yang berada di Desa Kumpai Batu Atas, Kecamatan Arut Selatan, Kotawaringin Barat (Kobar) merupakan tempat yang sarat sejarah.
ADVERTISEMENT
Namun belum banyak masyarakat Kobar yang tahu, kalau dulunya tempat ini merupakan markas gerilya pejuang yang tergabung dalam satuan tentara keamanan rakyat atau TKR.
Hal itu disampaikan Amir Husin (72 th), tokoh masyarakat Mendawai yang juga merupakan anak pejuang TKR Kobar, Ramli bin Arsyad, Senin (2/8/2021).
Amir menceritakan, dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari ancaman Agresi Militer Belanda sekitar tahun1945-1948 tujuh dekade silam, para pejuang TKR menggunakan taktik gerilya guna menyulitkan Belanda menguasai kembali NKRI khususnya di wilayah Kobar saat ini.
Ia menjelaskan, pada saat itu wilayah Tebing Tinggi masih dalam kondisi hutan lebat, sehingga memudahkan pejuang untuk bersembunyi dan mengatur taktik serangan dadakan.
Lokasi Tebing Tinggi juga terbilang cukup strategis, lantaran bisa ditempuh jalan kaki dari berbagai wilayah, baik dari kawasan pesisir maupun dari Pangkalan Bun.
ADVERTISEMENT
"Cerita ini saya dapat dari bapak (Ramli bin Arsyad), beliau dulu pejuang TKR yang beroperasi di wilayah darat" ungkap Amir Husin.
Amir menambahkan, pasca meletusnya Perang Teluk Bogam, pejuang yang berhasil lolos dari kejaran belanda bersembunyi di tebing tinggi, sebelum melakukan serangan balik.
"Disitu juga (tebing tinggi) tempat eksekusi mata-mata belanda, tapi tidak usah saya sebutkan namanya," pungkasnya.
Saat ini Kawasan Tebing Tinggi telah dijadikan tempat wisata oleh Pemerintah Desa Kumpai Batu Atas. Di lokasi tersebut juga dibangun gazebo dan menara pandang.