Konten Media Partner

SPBU di Pangkalan Bun Dikuasai Pelangsir, Antrean BBM Masih Mengular

15 September 2022 13:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengendara motor yang diduga pelangsir berjubel antre di SPBU Jalan Pakunegara Pangkalan Bun. Foto: IST/InfoPBUN
zoom-in-whitePerbesar
Pengendara motor yang diduga pelangsir berjubel antre di SPBU Jalan Pakunegara Pangkalan Bun. Foto: IST/InfoPBUN
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Paska kenaikan harga BBM oleh pemerintah pada Sabtu pekan lalu (3/9), sejumlah SPBU di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah dikuasai puluhan pelangsir BBM.
ADVERTISEMENT
Akibatnya masyarakat umum kesulitan untuk mendapatkan BBM jenis pertalite lantaran harus berebut dengan para pelangsir sehingga membuat antrean cukup panjang.
"Yang menjadi tidak wajar setelah diumumkan naik, antrean panjang malah menjadi. Bukan cuma kendaraan roda 2 tapi roda 4 pun sampai mengular," ujar Warga Kobar Muhammad Setiadi, Rabu (14/9/2022).
Panjangnya antrean membuat masyarakat umum merasa terganggu, sebab mereka tidak setiap hari datang ke SPBU dan menggunakan pertalite sesuai dengan kebutuhan.
"Saya pengguna BBM yang rata-rata mengisi 3-4 hari sekali, dengan kapasitas motor saya cuma 2,5-2,8 liter ini merasa terganggu, karena kapasitas pengisian saya tidak sesuai dengan waktu yang dibutuhkan," ucap dia.
Ia membeberkan, saat ini untuk sekali antre BBM di SPBU membutuhkan waktu kisaran antara 20-30 menit. Bahkan untuk kendaraan roda 4 bisa lebih lama.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak iri dengan para pengetap mereka juga bekerja untuk kebutuhan keluarganya. Tapi tolong perhatikan kami juga," ujar Setiadi.
Menyikapi hal ini, Kapolres Kobar AKBP Bayu Wicaksono menegaskan pihaknya akan melakukan pengecekan di tiap SPBU menindaklanjuti informasi yang disampaikan warga tersebut.
"Oke mas, kami cek kebenaran info tersebut. Terima kasih informasinya. Setiap informasi penting, dan akan kami dalami apa penyebab dari antrean tersebut," tegas Kapolres Kobar.