Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
lnfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Tidak hanya mengganggu jadwal penerbangan pagi di Bandara Iskandar Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (Kalteng), kabut asap juga melumpuhkan transportasi Sungai Arut Pangkalan Bun, Kamis (12/9). Parahnya, kini jarak pandang sampai di bawah 10 meter.
ADVERTISEMENT
Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Kobar juga menghambat aktivitas warga yang hendak menyeberang sungai menggunakan transportasi getek (perahu kecil). Bahkan, para penarik getek pun enggan beroperasi lantaran takut terjadi kecelakaan.
"Pagi ini sangat pekat, kalau kemarin masih kelihatan rumah di seberang, sekarang sudah tidak kelihatan, mata juga pedih, jadi tidak berani beroperasi," ujar penarik getek, Hamid, Kamis (12/9).
Hamid berharap, Tim Satgas Karhutla Kobar dapat segera menekan angka karhutla di Kobar agar aktivitas warga, terutama di pagi hari dapat kembali berjalan normal.
"Otomatis kalau saya tidak bekerja ya tidak dapat duit. Akhirnya kabut asap berdampak pada perekonomian kami," ujar Hamid.
Sementara itu, Sony, warga Mendawai Seberang yang rutin menggunakan jasa transportasi sungai, hanya bisa menunggu kabut asap menipis. Pasalnya, tidak ada getek yang mau beroperasi untuk penyeberangan sungai.
ADVERTISEMENT
"Saya dari jam 06.00 WIB sampai sekarang belum bisa pulang ke Mendawai Seberang. Yah gimana lagi, ini akses paling cepat dan murah menuju rumah saya. Dan saya juga jalan kaki. Kalau memutar lewat jalur darat jauh dan keluar duit lagi untuk bayar ojek," ungkap Sony. (Joko Hardyono)