Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0

ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Hampir sepekan ini, distribusi air bersih dari Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Arut Pangkalan Bun terasa payau. Hal ini disebabkan karena sumber air dari Sungai Arut Pangkalan Bun mulai mengalami pendangkalan akibat musim kemarau dan masuknya air laut yang sudah mulai masuk ke Instalasi Pengolahan Air (IPA).
ADVERTISEMENT
Direktur PDAM Tirta Arut Pangkalan Bun Sapriansyah menuturkan, instrusi ari laut ke Sungai Arut Pangkalan Bun menyebabkan air yang didistribusikan ke pelanggan menjadi payau. Kini, akibat musim kemarau, debit air sungai menjadi menurun akibat pendangkalan dan posisi air laut menjadi lebih tinggi dari air Sungai.
"Kondisi air payau di Sungai Arut tidak bisa dipastikan, ada kalanya air menjadi tawar, ada kalanya menjadi payau, jadi tidak terjadi sepanjang hari," ujar Sapriansyah, Jumat (27/9).
Sapriansyah menambahkan, kondisi peralatan IPA PDAM Tirta Arut Pangkalan Bun tidak bisa dipaksa untuk beroperasi sepenuhnya saat kondisi air payau. PDAM Tirta Arut Pangkalan Bun akan memastikan terlebih dahulu, apakah nantinya akan melakukan penggiliran untuk distribusi air ke pelanggan, atau tetap memaksakan untuk beroperasi sepenuhnya.
ADVERTISEMENT
"Pastinya pelanggan akan terdampak, karena air surut bisa berlangsung hingg 4 jam, kalau digilir banyak pelanggan yang tidak bisa menikmati, namun apabila tetap dipaksakan, konsokwensinya alat PDAM bisa dipastikan mengalami kerusakan," imbuhnya.
Untuk mengurangi dampak tersebut, solusinya lokasi yang kekurangan air bersih hingga saat ini terus disuplai oleh PDAM menggunakan mobil tangki, agar kebutuhan akan air bersih tercukupi untuk masyarakat Kotawaringin Barat.
Diterangkannya, bahwa saat ini setidaknya dari 14 ribu pelanggan PDAM Tirta Arut di Kobar, ada Kecamatan Arut Selatan, Kecamatan Pangkalan Banteng, dan Pangkalan Lada yang terdampak air payau. Sementara untuk Kecamatan lainnya hanya sumber air bakunya yang mengalami kekeringan.
"Sekali lagi ini faktor alam, dan sumber air baku surut kami harap pelanggan dapat mengerti kondisi tersebut, kalau air surut kami masih bisa mengatasi, tetapi kalau sudah payau maka kita belum dapat mengatasinya karena belum ada peralatan khusus untuk itu," pungkasnya. (Joko Hardyono)
ADVERTISEMENT