Terancam Punah, Buah-buahan Lokal Khas Kalimantan Perlu Dilestarikan

Konten Media Partner
26 September 2021 8:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buah Idur, salah satu jenis buah lokal khas kalimantan. Foto: IST/InfoPBUN
zoom-in-whitePerbesar
Buah Idur, salah satu jenis buah lokal khas kalimantan. Foto: IST/InfoPBUN
ADVERTISEMENT
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Alih fungsi hutan membuat buah-buahan lokal terancam punah, sehingga perlu ada upaya pelestarian dari semua pihak. Hal ini penting dilakukan. Sebab, buah-buahan khas hutan kalimantan ini tidak hanya bisa bermanfaat bagi manusia, tapi juga sebagai makanan utama satwa liar.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, tak jarang satwa liar kerap masuk ke pemukiman penduduk, lantaran buah-buahan hutan kian menipis.
Tokoh Masyarakat Mendawai, Amir Husin mengatakan dahulu terdapat puluhan jenis buah hutan yang cukup mudah dijumpai di wilayah Kotawaringin Barat.
Dirinya khawatir apabila hal ini dibiarkan, maka generasi yang akan datang tidak bisa menikmati lagi kekayaan hutan kalimantan.
"Supaya buah hutan itu tidak sampai punah. Sekarang ini karena semakin banyak kebun  sawit (alih fungsi), dikhawatirkan buah itu punah dan berkurang. Jadi binatang-binatang itu seperti monyet sering menyerang ke kampung karena buah hutan tidak ada" kata Amir Husin.
Lanjutnya, ada beberapa jenis buah hutan yang ada di hutan Kotawaringin Barat mulai dari Idur, Linang, Piais, Beranang, Marinjahan, Tengkawang, Pelasit, Petiti, Liman, Ketapi, Kapul, Dohat, Satar dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Melalui program hutan kemasyarakatan (HKM), pihaknya berencana melestarikan beragam jenis buah-buahan tersebut di wilayah Danau Seluluk, Kecamatan Arut Selatan.
Untuk itu mereka berharap pemerintah daerah bisa membantu bibit buah lokal untuk menghijaukan kembali hutan Kotawaringin Barat.
"Saya harap ke pemerintah daerah bisa menyediakan bibit buah-buahan hutan. Jadi kami bisa menanamnya," tukas dia.