Viral Bupati Gunung Mas Marah ke Sopir Truk, Ini Penyebabnya

Bupati Gunung Mas Jaya S Monong didampingi Kapolres Gumas saat memarahi para sopir truk. (FOTO: Tangkapan Layar)

KUALA KURUN-Bupati Gunung Mas Jaya S Monong mengamuk kepada sejumlah sopir truk milik perusahaan PT Taiyoung. Kemarahan orang nomor satu di Gunung Mas itu divideokan dan viral dimedia sosial.

Dalam keterangan video yang diupload di akun instagram Jaya S Monong tertulis bahwa kemarahan itu karena truk milik PT Taiyoung masih nekat melintasi jalan Gunung Mas-Palangka Raya tanpa partisipasi untuk perbaikan.

"Saya secara tegas marah kepada PT Taiyoung yang hingga saat ini masih melakukan aktivitas pengangkutan tanpa ikut berpartisipasi dalam perbaikan jalan Palangka Raya-Kuala Kurun yang melintasi wilayah Gunung Mas," ujar Jaya S.Monong dalam akun instagramnya.

Dalam video yang berdurasi hampir dua menit itu tampak bupati mendatangi lokasi para sopir PT Taiyoung berkumpul. Ia meminta para sopir untuk berkumpul.

"Sopir kumpul semua. Suruh putar balik," tegas Bupati Gumas.

"Semua sopir kumpul, sopirnya kumpul semua," tambah Bupati yang didampingi oleh Kapolres.

Setelah disuruh kumpul, salah satu sopir berbaju merah-hitam muncul dengan rasa takut.

"Kamu sopir yang mana. Yang merah atau yang mana. Siapa yang lewat kemarin," tanya bupati.

Setelah itu, sejumlah sopir langsung berkumpul. Saat ditanyakan terkait siapa yang menyuruh mereka melintasi jalan yang sedang diperbaiki, salah satu dari antara para sopir menjawab tidak tahu.

"Tidak tahu, lama sudah keluarnya," jawab salah satu dari antara para sopir yang mengenakan jaket.

"Baru kamis kemarin," sahut kapolres.

Setelah memarahi para sopir, Jaya S.Monong langsung menyuruh para sopir truk putar balik.

Video bupati marah besar ini viral dimedia sosial. Sejumlah tanggapan beragam muncul dari netizen. Ada yang mengapresiasi ketegasan bupati. Ada pula yang mengkritisi bupati marah salah sasaran.

Sebagaimana diketahui bahwa jalan Palangka Raya-Gunung Mas belakangan ini menjadi sorotan publik. Kerusakan parah yang terjadi akibat maraknya truk perusahaan yang melintas membuat masyarakat geram. Bahkan beberapa waktu lalu sejumlah masyarakat pernah berencana melakukan boikot jalan bagi aktivitas perusahaan.