Wujudkan Kota Bersih dengan Layanan Mobil Jemput Sampah

Konten Media Partner
20 Februari 2020 18:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
r
Ilustrasi : Pinterest
InfoPBUN, KOTAWARINGIN BARAT - Kesadaran membuang sampah serta menjaga lingkungan bersih rupanya belum dipahami seluruh masyarakatnya.
ADVERTISEMENT
Kesadaran membuang sampah serta menjaga lingkungan bersih rupanya belum dipahami seluruh masyarakatnya.
Sejumlah warga yang menghabiskan waktu akhir pekannya untuk berolahraga ataupun sekedar berjalan santai justru membuang sampah sembarangan.
Para pelanggar kebersihan yang terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) sampah beberapa waktu lalu di Kelurahan Madurejo, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah dikenakan sanksi berupa teguran lisan maupun sanksi sosial agar tidak kembali membuang sampah sembarangan.
Dinas Lingkungan Hidup melalui Kabid Pengelolaan sampah dan Limbah Robianoor saat dihubungi via telepon, memberikan apresiasi terhadap tindakan Lurah Madurejo Sigit Imam Mulia melakukan OTT yang membuang sampah ilegal.
"Kita sangat mengapresiasi atas tindakan Lurah Madurejo, artinya ini bisa memberi efek jera kepada warga yang jelas - jelas tidak membuang sampah ke TPS resmi yang sudah disediakan oleh pemerintah daerah,"ujar Robianoor
ADVERTISEMENT
Selain memberi efek jera Robianoor juga berharap hal ini bisa mengedukasi masyarakat terhadap sampah, Dinas Lingkungan Hidup juga terus mengkampanyekan terkait sampah.
"Kita terus kampanyekan soal sampah, semua ada solusinya jika warga jauh dari TPS resmi itukan ada mobil jemput sampah, disetiap kelurahan ada sudah itu, kita tidak repot buang sampah tinggal langganan tidak berat perbulan berkisar 20 ribu rupiah saja,"jelas Robianoor
Robianoor meminta masyarakat Kobar berperan aktif soal sampah, agar terwujudnya Kobar sebagai kota bersih, pemerintah daerah sudah menyiapkan TPS resmi dan juga mobil jemput sampah ditiap kelurahan. Seperti Yana misalnya yang menggunakan jasa jemput sampah kerumahnya, warga Kelurahan Baru ini sudah 2 tahun lebih berlangganan.
"Kebetulan di RT saya ada yang mengambil sampahnya, seminggu 2 kali kerumah pakai gerobak saja, tapi ini cukup efektif untuk saya pribadi, karena di deket rumah memang tidak ada TPSnya, ada tapi ilegal,"ujar Yana
ADVERTISEMENT