Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Jadi Perbincangan! Benarkah AI Mampu Gantikan Peneliti Menulis Artikel Ilmiah?
25 Februari 2023 18:30 WIB
Tulisan dari Jurnalis Informatika UMSIDA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Inovasi teknologi Artificial Intelligence (AI) semakin berkembang dan terus memperluas kemampuan mesin untuk menghasilkan karya-karya yang sebelumnya hanya bisa dibuat oleh manusia. Dalam dunia penelitian ilmiah, Chat GPT, model bahasa alami yang dikembangkan oleh OpenAI, terbukti mampu menulis artikel ilmiah dengan sangat baik. Melalui serangkaian uji coba, Chat GPT menunjukkan kemampuannya untuk menghasilkan artikel ilmiah dengan kualitas yang hampir tidak terlihat berbeda dengan artikel yang ditulis oleh manusia. Salah satu dosen prodi Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA ), Mochamad Alfan Rosid, S.Kom., M.Kom pernah dalam sebuah kesempatan mencoba kemampuan Chat GPT ini dalam menuliskan artikel ilmiah. Bahkan Chat GPT ini mampu menuliskan baris code dengan bahasa pemrograman yang diinginkan.
Pada saat penelitian masih memerlukan waktu dan biaya yang tinggi untuk menghasilkan karya ilmiah, Chat GPT memiliki potensi besar untuk membantu mempercepat dan mempermudah proses penulisan artikel ilmiah. Para peneliti dapat menggunakan Chat GPT untuk menghasilkan rangkuman atau catatan kecil dari penelitian mereka atau bahkan menulis artikel ilmiah secara mandiri.
ADVERTISEMENT
Dalam uji coba yang dilakukan, Chat GPT berhasil menghasilkan gagasan yang sangat kreatif dan baru, yang membuat artikel yang dihasilkannya menjadi sangat menarik. Peneliti juga menemukan bahwa Chat GPT mampu menghasilkan artikel ilmiah dengan topik yang kompleks seperti fisika nuklir dan biologi seluler dengan kualitas yang memuaskan.
Dengan kemampuan ini, Chat GPT dapat membuka pintu untuk penggunaan teknologi NLP yang lebih luas dalam bidang ilmiah dan mendorong perkembangan inovasi baru. Chat GPT menjadi bukti bahwa kemajuan teknologi dalam bidang NLP tidak hanya dapat digunakan dalam aplikasi praktis seperti chatbot dan asisten virtual, tetapi juga dapat membawa manfaat yang besar dalam dunia akademik dan ilmiah.
Lalu benarkah Chat GPT benar-benar mampu gantikan peneliti untuk menghasilkan artikel ilmiah sepenuhnya?
ADVERTISEMENT
Meskipun Chat GPT menunjukkan kemampuan yang sangat baik dalam menghasilkan artikel ilmiah, namun saat ini masih belum mampu sepenuhnya menggantikan peran peneliti dalam menulis artikel ilmiah.
Hal ini dikarenakan, Chat GPT masih belum mampu sepenuhnya menguasai seluruh aspek dan detail penulisan artikel ilmiah, seperti melakukan sitasi, metode penelitian, analisis data, dan kesimpulan yang akurat. Chat GPT lebih cocok untuk menghasilkan artikel ilmiah dalam bentuk ringkasan atau draft awal yang kemudian masih perlu diperbaiki dan diperiksa oleh peneliti.
Selain itu, Chat GPT juga masih memiliki kekurangan dalam memahami konteks atau situasi tertentu, yang dapat memengaruhi kualitas dan keakuratan dari artikel yang dihasilkannya. Chat GPT lebih cocok digunakan sebagai alat bantu bagi peneliti dalam menghasilkan artikel ilmiah, bukan menggantikan sepenuhnya peran peneliti dalam penulisan artikel ilmiah.
ADVERTISEMENT
Namun, perkembangan teknologi NLP terus berkembang dan kemungkinan besar akan terus ditingkatkan sehingga di masa depan kemampuan Chat GPT dapat semakin meningkat dan mampu lebih mendekati kemampuan peneliti manusia dalam menulis artikel ilmiah.
Live Update
Gedung Glodok Plaza yang terletak di Jalan Mangga Besar II Glodok Plaza, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, terbakar, pada Rabu (15/1) malam. Kebakaran dilaporkan terjadi pada pukul 21.30 WIB. Api diduga bersumber dari lantai 7.
Updated 16 Januari 2025, 20:15 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini