Sejarah dan Tema Hari Jadi Kabupaten Klaten

Inggirwan Prasetiyo
Mahasiswa Ilmu Sejarah
Konten dari Pengguna
28 Juli 2022 9:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Inggirwan Prasetiyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tugu Adipura yang berada di Kabupaten Klaten (Sumber: Dokumentasi pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Tugu Adipura yang berada di Kabupaten Klaten (Sumber: Dokumentasi pribadi)
ADVERTISEMENT
KLATEN - Hari jadi Kabupaten Klaten selalu diperingati pada tanggal 28 Juli. Tahun ini, hari jadi Kabupaten Klaten jatuh pada hari Kamis (28/07/2022).
ADVERTISEMENT
Dilansir dari laman klatenkab.go.id, perayaan hari jadi daerah dengan slogan bersinar ini akan mengikuti petunjuk pelaksanaan yang telah ditetapkan oleh Panitia Peringatan Hari Jadi ke-218 dan HUT ke-77 Republik Indonesia Tahun 2022. Keputusan ini tertuang dalam surat dengan nomor PAN.HJ.HUTRI.KLT/05/2022.
Rangkaian kegiatan perayaan tahunan ini dilaksanakan mulai dari tanggal 1 Juli sampai 31 Agustus 2022. Diawali dengan pemasangan umbul-umbul dan spanduk dengan tema hari jadi Klaten ke-218 dan HUT RI ke-77 di lingkungan sekitar kantor dinas. Para pegawai juga dihimbau memakai pin hari jadi Klaten ke-218 pada pakaian dinas mereka selama bulan Juli 2022.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tradisi ziarah tahun ini dilaksanakan satu hari sebelum upacara peringatan. Tradisi ziarah hanya diikuti oleh undangan terbatas termasuk Bupati Klaten. Makam yang akan disambangi merupakan milik tokoh penting di Klaten, antara lain: makam Kyai Melati, makam Bupati Klaten pertama, makam Bupati Klaten kedua, makan Bupati Klaten ketiga, dan makam Sunan Pandanaran.
ADVERTISEMENT
Puncak acara pada tanggal 28 Juli akan diisi dengan upacara peringatan yang diikuti oleh seluruh perangkat daerah. Para peserta dihimbau untuk mengenakan pakaian adat Jawa gaya Solo. Kegiatan ini berlangsung terpusat di Kabupaten dan juga setiap Kecamatan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.

Tema Hari Jadi Klaten 2022

Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Klaten mengusung tema "Nyawiji Hanggayuh Mukti" untuk hari jadi Kabupaten Klaten. Tema yang dipilih terdiri dari tiga kata berbahasa Jawa, masing-masing memiliki arti yaitu:
1. “nyawiji”, bersatu atau bersinergi
2. “hanggayuh”, meraih atau mencapai
3. “mukti”, kejayaan atau kemenangan
Ketiganya apabila digabungkan akan berarti bersatu meraih kejayaan. Sementara logo hari jadi menggambarkan angka 218 dengan unsur tiga warna yang menyusunnya.
Spanduk hari jadi ke-218 Kabupaten Klaten (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Sejarah Hari Jadi Klaten

Penetapan hari jadi ini didasari oleh keberadaan bangunan benteng di Kabupaten Klaten. Benteng tersebut bernama Benteng Engelenburg. Benteng atau juga disebut sebagai loji ini terletak di Desa Klaten—kini menjadi kawasan alun-alun dan masjid raya—yang dibangun pada masa Sunan Pakubuwono IV. Sebelumnya, lokasi awal benteng ada di Desa Merbung namun dipindah karena pertimbangan lokasi yang lebih strategis.
ADVERTISEMENT
Galih Sekar Jati Nagari dalam “Kawasan Pusat Kota Klaten Pada Masa Kolonial Hindia Belanda”, yang terhimpun dalam jurnal Sengkhala (2020) menyebutkan, Benteng Engelenburg dibangun dengan tujuan untuk menjaga keamanan dan stabilitas di wilayah vorstenlanden. Pendirian benteng ini dilakukan melalui perundingan Nicolaus Engelhard bersama Kapten H.C. Cornelius di bawah arahan dari Letnan Kolonel Karel von Wollzogen pada tahun 1802.
Dengan dibangunnya benteng ini, daerah Klaten mulai semakin dikenal dan ramai dengan lalu lalang kendaraan. Letaknya yang berada di jalur transportasi, menghubungkan Keraton Ngayogyakarta dan Surakarta, mendorong daerah ini menjadi tempat dibangunnya Pos Tundan—pos keamanan lalu lintas orang dan barang.
Walaupun sebagian besar wilayah di sekitar Klaten masuk dalam kekuasaan Kasunanan Surakarta, ada sebagian kecil wilayah yang masuk dalam kekuasaan Kasultanan Yogyakarta. Benteng Engelenburg ini merupakan salah satu contohnya.
ADVERTISEMENT
Primus Suprino dalam majalah “Kelathi” (2022) menyebutkan, bangunan Benteng Engelenburg memiliki sengakala—penanggalan kuno—berbunyi Rupa Mantri Swaraning Jalak atau dapat dimaknai sebagai 28 Juli 1804. Tanggal ini merupakan penanda peletakan batu pertama dari benteng dan menjadi cikal bakal munculnya Kabupaten Klaten yang sekarang ini kita kenal.
Dengan adanya bukti sengkalan pada benteng tersebut, hari jadi Kabupaten Klaten ditetapkan pada tanggal 28 Juli oleh pemerintah setempat melalui Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2007 dan diperingati setiap tahun.
Inggirwan Prasetiyo
Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta