Konten dari Pengguna

Menyelami Perasaan Lewat Musik: Penyalur Emosi Yang Efektif?

Inggit Nandia Ellentinna
Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya
12 Desember 2023 9:25 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Inggit Nandia Ellentinna tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siapa yang tidak pernah mendengarkan musik? Pasti semua orang pernah mendengarkan musik sesuai dengan genre kesukaannya masing-masing. Bahkan tidak sedikit orang menjadikan musik sebagai penyalur emosi dan perasaan mereka. Perkembangan musik yang semakin maju di era globalisasi saat ini telah berdampak pada munculnya berbagai jenis lagu. Bahkan saat ini, lantunan musik selalu mengiringi aktivitas manusia. Karena itu, tidak dapat dipungkiri bahwa ada hubungan antara musik dan manusia. Musik adalah salah satu cara seseorang dapat mengekspresikan diri melalui pesan komunikasi. Mulai dengan mengungkapkan perasaan, isi batin, pikiran, pendapat, dan imajinasi.
Sumber: Pexels
Secara tidak sadar, musik dapat menyampaikan pesan kepada pendengar tentang peristiwa yang mereka alami. Sudah jelas bahwa setiap orang mengalami peristiwa dalam hidupnya, baik di masa lalu maupun saat ini, dan peristiwa-peristiwa tersebut dapat memiliki dampak positif maupun negatif, yang dapat menyebabkan trauma. Itu membuat ekspresi diri setiap orang terwujud dengan hal-hal virtual, seperti mendengarkan musik. Saat mendengarkan musik, mudah untuk terbawa ke dalam suasana dan hubungannya dengan dunia nyata. Seseorang dapat menganggap musik sebagai kebutuhan bagi manusia. Musik tidak hanya dapat membuat orang senang, rileks, nyaman, dan nyaman, tetapi juga dapat menghilangkan kebosanan dan membantu mengurangi kesedihan, kemarahan, dan rasa cemas. Musik membantu tubuh manusia rileks. Dalam situasi yang tidak nyaman dan tegang, kerja otak juga akan menurun.
ADVERTISEMENT
Musik memiliki sifat sebagai komunikator emosional. Musik digunakan sebagai alat untuk mengekspresikan emosi, sedangkan cinta adalah komponen dari emosi manusia. Di mana cinta tidak terlihat, itu ada. Cinta, menurut Stenberg, adalah sebuah cerita cinta yang dibuat oleh setiap orang dan akan menjadi dasar tiap orang dalam membuat keputusan tentang hubungan mereka. Terdiri dari tiga komponen cinta: keintiman, gairah, dan komitmen. Teori cinta triangular yang paling dikenal. Selain sebagai penyalur perasaan bahagia, musik justru lebih banyak digunakan sebagai pengekspresian kesedihan, kecemasan, dan stress. Kecemasan sering sekali terjadi pada remaja-remaja bahkan anak-anak.
Sumber: Pexels
Terapi musik adalah cara sederhana, murah, dan efektif untuk mengurangi kecemasan anak. Mendengarkan musik dapat mempengaruhi aspek fisik, mental, spiritual, dan kognitif seseorang. Tubuh akan menerima musik melalui sistem pendengarannya, yang membuatnya merasa lebih baik tentang koping dan emosinya, sehingga stress dapat dikurangi (Grocke & Wigram, 2007). Musik membantu otak melepaskan proses analisis lagu yang didengar. Dengan mengaktifkan saraf parasimpatik, musik dapat ditangkap dan diteruskan ke saraf otak melalui saraf koklearis. Selanjutnya, ini mendorong hipofisis untuk melepaskan hormon beta-endorfin, yang menurunkan kortisol dan meningkatkan rasa aman, yang sangat membantu mengurangi kecemasan (Kazemi, Ghazimoghaddam, Besarat, dan Kashani, 2012).
ADVERTISEMENT
Penelitian lain menunjukkan bahwa musik dapat menurunkan hormon stress dan bahkan menghilangkan stress. Musik juga dapat mengaktifkan hormon endorfin alami, yang meningkatkan perasaan tenang dan rileks. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dikenal sebagai terapi musik. Para ahli telah banyak melakukan penelitian tentang manfaat musik. Musik klasik dianggap memiliki banyak efek positif pada manusia, termasuk menenangkan emosi, menghilangkan stress, dan membuat mereka rileks. Seseorang yang melankolis dapat mendengarkan musik yang positif untuk membuatnya merasa senang dan bahagia. Namun, jika Anda adalah orang yang tenang, mendengarkan musik yang lembut akan membantu Anda tenang. Meskipun musik tidak langsung mengubah kepribadian seseorang, musik bisa dengan cepat mengubah suasana hati. Menurut seorang peneliti dari Timur Tengah, musik dengan tempo lambat dapat menyebabkan ketenangan, kedamaian, perkembangan emosional, spiritual, dan gangguan psikosomatik. Semua genre musik memiliki musik dengan tempo lambat, dan alat musik ini adalah salah satu cara untuk menunjukkan hubungan antara emosi seseorang dengan musik yang mereka dengar.
Sumber: Pexels
Para filsuf musik menganggap musik sebagai bagian dari psikologi manusia, yang mencakup emosi, pendapat, pemikiran, dan abstraksi. sehingga musik tidak akan mempengaruhi kehidupan seseorang. Dalam sebuah penelitian, penggunaan pengantar musik dalam proses pembelajaran meningkatkan suasana kelas dan lingkungan belajarnya. Pengantar musik yang menenangkan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa. Suasana kelas dan kondisi kelas juga sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Memberikan musik dapat menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan. Ketika seseorang belajar, mendengarkan musik adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas belajarnya dan meningkatkan keterampilan dirinya melalui emosi positif yang dihasilkan dari mendengarkan musik. Jenis musik yang tepat cenderung mengontrol dan menggugah otak dan seluruh sistem saraf. Oleh karena itu, musik yang digunakan dengan benar dapat meningkatkan kemampuan total mereka karena mengerahkan pikiran sepenuhnya untuk belajar (Djon, 2016).
ADVERTISEMENT
Menurut (Gunawan, 2007), ada beberapa efek yang dapat ditimbulkan musik pada tubuh kita, yaitu: (a) musik meningkatkan energi otot; (b) meningkatkan energi sel tubuh; (c) meningkatkan detak jantung; (d) meningkatkan metabolisme tubuh; (e) mengurangi stres dan rasa sakit; (f) meningkatkan kecepatan penyembuhan dan pemulihan pasien operasi; (g) mengurangi rasa lelah dan mengantuk; (h) membantu meningkatkan kondisi emosi kita; dan (i) merangsang kreativitas dan kemampuan berpikir. Musik tentu memberikan banyak efek positif terhadap beberapa orang. Musik sebagai sarana penyalur emosi dan perasaan seseorang memang terbukti cocok didengarkan dalam situasi dan kondisi apapun. Dengan mendengarkan musik, kondisi emosi kita akan menjadi lebih baik, dan kita dapat menghilangkan suasana hati yang buruk dengan mendengarkan musik.
ADVERTISEMENT
Referensi
Yaman, S. W., & Ridfah, A. (2022). Pemberian Terapi Musik Sebagai Media Penyaluran Emosi Bagi Pasien Jiwa Rawat Inap Di RSKD Dadi Makassar. Joong-Ki: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(2), 200-203.
Ghofar, A., & Ningsih, L. (2012). The Influence Of Playing Therapy And Music Therapy (Listening Al-Qur’ an: Juz Amma) To Anxiety Respond At Toddler. Prosiding Seminas Competitive Advantage, 1(2).
Cahya, S. I. A., & Sukendro, G. G. (2022). Musik Sebagai Media Komunikasi Ekspresi Cinta (Analisis Semiotika Lirik Lagu “Rumah ke Rumah” Karya Hindia). Koneksi, 6(2), 246-254.
Wadu, N. M. K., & Mediani, H. S. (2021). Pengaruh Terapi Musik untuk Mengurangi Kecemasan Anak: Systematic Review. Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, 4(2), 38-46.
ADVERTISEMENT
Suci, D. W. (2023). Penggunaan Seni Musik dalam Mendukung Perkembangan Kognitif dan Emosional Siswa SD. Jurnal Pelita Ilmu Pendidikan, 1(2), 49-52.
Izzah, L. I. (2020). Pengaruh Mendengarkan Musik Terhadap Mood Belajar Pada Mahasiswa Manajemen Dakwah Uin Suska Riau. Nathiqiyyah, 3(1), 38-43.