Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kerjasama Pengelolaan Dana Emergency, IZI Sulteng : Biidznillah, Siap
16 Januari 2020 19:07 WIB
Tulisan dari Inisiatif Zakat Indonesia IZI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Palu, 16 Januari 2020 – Inisiatif Zakat Indonesia (IZI), perwakilan Sulawesi Tengah melaksanakan kerjasama pengelolaan dana respon bencana gempa, tsunami, dan likuifaksi dengan Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu RI. Dana emergency tersebut dialihkan ke program pemberdayaan korban bencana kota Palu, Sulawesi Tengah, yang diinisiasi Inisiatif Zakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Penandatanganan kerjasama dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Palu, Jalan Prof. Mohammad Yamin No. 54, Kota Palu. Pada kegiatan itu dihadiri pula Deddy Fenalosa, Direktur EKZ Inisiatif Zakat Indonesia.
Dana respon bencana merupakan donasi yang terkumpul dari seluruh pegawai kantor pajak se-Indonesia yang diperuntukkan bagi korban bencana Pasigala (Palu, Sigi, Donggala) pada 28 September 2018 lalu. Meski telah berselang dua tahun, penyintas bencana Pasigala masih membutuhkan banyak bantuan.
“Kerjasama pengelolaan dana respon bencana ini masih terkait dengan bencana yang sempat melanda Sulawesi Tengah, beberapa tahun lalu. Semua pengelolaan dana akan diperuntukkan bagi penyintas yang sampai kini masih membutuhkan. Khususnya lagi hunian semi permanen, karena menjelang dua tahun pascabencana masih ada yang belum dapat tempat yang layak,” ungkap Sabiin Syirajuddin Lanta, Kepala Perwakilan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) wilayah Sulawesi Tengah.
Dilansir melalui laman situs BNPB pemerintah menargetkan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah pascabencana di Sulawesi Tengah tahap pertama mencakup 4.552 unit. Sementara itu, sebanyak 3.960 unit rumah sedang dalam proses pembangunan, dan 49 unit telah selesai dibangun.
ADVERTISEMENT
Sedangkan sumber BPBD, melalui laporan gubernur per 1 Juli 2019, didapatkan data sebanyak 66.264 penyintas bencana Pasigala masih bertahan di pengungsian darurat.
Kondisi tersebut menjadi salah satu alasan dibangunnya kerjasama antara Inisiatif Zakat Indonesia dengan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. Selain program hunian semi permanen, pengelolaan dana respon bencana ini juga dialokasikan untuk program pemberdayaan penyintas pascabencana Pasigala, seperti halnya Rumah Produksi dan Lapak Berkah.
“Donasi emergency DJP ini dialihkan ke program-program unggulan IZI perwakilan Sulawesi Tengah yang berhubungan langsung dengan penyintas bencana Pasigala, diantaranya rumah semi permanen, Rumah Produksi, dan Lapak Berkah,” lanjut Sabiin Sy. Lanta.
Salah satu bantuan Rumah Produksi adalah pengolaan tepung kelor. Untuk itu, IZI perwakilan Sulawesi Tengah melakukan intervensi kepada mereka dengan menyediakan alat produksi pengolahan daun kelor hingga menjadi tepung khusus yang dapat dijual di pasaran.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Program Lapak Berkah diberikan dalam bentuk bantuan modal usaha. Harapannya, donasi sebesar 1,64 milyar rupiah ini dapat dikelola secara amanah untuk memenuhi kebutuhan penyintas bencana Pasigala, khususnya kota Palu yang belum mendapatkan bantuan.
Menyambut keinginan tersebut, Sabiin Sy. Lanta menyatakan siap mewujudkan kembali target pemberdayaan bagi penyintas bencana Pasigala, "Bismillah dan Biiznillah, seluruh Tim IZI Perwakilan Sulawesi Tengah siap mengawal proyek ini."(DH)