Konten dari Pengguna

Kisah Perjuangan Dai IZI Tembus Terjalannya Jalan Demi Warga Mualaf di Pedalaman Sulteng

Inisiatif Zakat Indonesia IZI
Official IZI News - Mitranya Kumparan
13 Juni 2018 10:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Inisiatif Zakat Indonesia IZI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kisah Perjuangan Dai IZI Tembus Terjalannya Jalan Demi Warga Mualaf di Pedalaman Sulteng
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Agenda buka puasa bersama LAZNAS Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) kali ini sasarannya adalah warga Desa Boladangko, Kecamatan Kulawi yang merupakan salah satu Desa dengan populasi penduduk Muslim minoritas. Sebanyak 27 Kepala Keluarga (KK) Muslim dan sebagian besar dari mereka adalah Mualaf.
ADVERTISEMENT
Perjalanan menuju lokasi harus ditempuh sejauh 75 KM. Dengan kondisi jalan yang rusak, dibutuhkan waktu selama 2,5 jam untuk tetap berjuang lewati halang rintangan ini.
Selama perjalanan, kami turut disambut oleh derasnya hujan. Kondisinya memang menghawatirkan, melihat struktur tanah yang sangat labil dan bisa saja terjadi longsor kapan saja. Alhasil, hanya sedikit warga yang hadiri acara rutin di mushola.
Ditengah hujan yang deras, kami tetap berdiskusi dengan warga mualaf di sebuah mushola kecil. Dari diskusi tersebut, banyak hal yang mereka sampaikan. Salah satu yang menjadi perhatian kami adalah cerita tentang kondisi masyarakat muslim yang ada di Desa Tangkulowi, dengan jumlah 25 KK Muslim namun tidak satu pun terdapat sarana ibadah disana.
Kisah Perjuangan Dai IZI Tembus Terjalannya Jalan Demi Warga Mualaf di Pedalaman Sulteng (1)
zoom-in-whitePerbesar
Mereka inginkan agar dibangun sarana ibadah, minimal untuk langgar maupun mushola. Seperti yang dituturkan oleh Taufik, salah seorang Tokoh di Desa Boladangko. "Kasihan mereka Pak, kalau bisa dibantu biar hanya dengan Musholla, kami prihatin kalau ada warga Muslim yang meninggal kami cuma bisa mensholatkan jenazah di rumah kami yang sempit, kami mau bawa ke masjid akan tetapi jauh sekali jaraknya, dan harus menyeberangi sungai lagi." tutur Taufik kepada para Juru Dakwah (Dai) yang dikirimkan oleh LAZNAS Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) ke pedalaman Sulawesi Tengah pada Jumat (8/6) kemarin.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya masyarakat sudah melakukan swadaya untuk mengupayakan bisa membangun Musholla berukuran 6 × 6 meter, namun dengan kondisi ekonomi masyarakat yang rendah hal yang bisa dibangun hanya pondasi masjid.
"Sedih rasanya membayangkan kondisi masyarakat di Desa Tangkulowi ini, ada saudara kita yang belum bisa beribadah dengan baik hanya karena tidak punya rumah ibadah, padahal di desa tersebut sudah akan berdiri Gereja yang ketiga." tambah Taufik.
Semoga ada kepedulian bagi sesama muslim kepada mereka yang hidup di tengah mayoritas pemeluk agama lain untuk bisa beribadah dengan baik. Seperti halnya kita yang hidup di Kota, bisa menikmati Ramadhan dengan penuh cinta dan kebahagiaan.