Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pilek Tak Kunjung Sembuh, Kisah Ani Sholihah Yang Divonis Kanker Nasofaring
15 Januari 2024 16:49 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Inisiatif Zakat Indonesia IZI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Semarang - Suasana mendung di siang hari menyelimuti obrolan petugas Rumah Singgah Pasien (RSP) IZI-Adira Finance Syariah bersama salah seorang pasien bernama Ani Solihah. Perempuan yang berusia 31 tahun tersebut menceritakan kisah sakitnya yang divonis dokter mengidap kanker nasofaring sejak tahun lalu. Di RSP IZI Semarang pada Kamis, (11/01/24)
Ani bercerita awalnya dia tidak menduga bahwa akan mengalami kanker nasofaring. Sebab gejala awalnya mirip dengan gejala flu pada umumnya. “Awalnya hanya pilek saja, saya kira flu biasa kan. Tapi kok pilek gak sembuh-sembuh,” Pikir Ani. Gejala tersebut dia rasakan selama beberapa bulan hingga gejala lain mengikuti seperti pusing dan nyeri hebat dikepala, serta pendengaran yang perlahan berkurang. Hingga pada akhirnya ia memeriksakan kondisinya itu ke RSUD setempat. Hasil pemeriksaan menyatakan bahwa Ani mengidap sinus dan tumor dibagian saluran pernafasannya. Kondisi tersebut mengharuskannya mendapatkan penanganan tindak lanjut ke RSUP dr Kariadi Semarang.
ADVERTISEMENT
Tindakan biopsi dan CT scan pun dilakukan di RSUP dr Kariadi Semarang dan hasilnya, Ani divonis mengidap kanker nasofaring. Ia diharuskan menjalani pengobatan kemoterapi sebanyak 6 kali dan sinar radiasi 35 kali. Menghadapi kondisi ini, Ani butuh mental yang kuat karena harus meninggalkan kedua putrinya sementara waktu di kampung halamannya, di Jepara Jawa Tengah. “Kalau untuk menahan rasa sakit nyeri insyaAllah saya sudah kuat, tapi saya sering kepikiran anak-anak dan masa depannya. Saya ingin bisa mendampingi mereka sampai dewasa.” Imbuh Ani sambil menyeka air mata dipipinya.
Ani awalnya ditemani suaminya untuk berobat karena masih pulang pergi dari Jepara ke Semarang. Namun, sejak menjalani sinar radiasi yang harus setiap hari, Ani memutuskan untuk tinggal di RSP IZI. Suaminya kembali pulang ke Jepara untuk mencari nafkah bagi Ani dan kedua anaknya sebagai buruh pengrajin kayu ukir.
ADVERTISEMENT
Kini, Ani tinggal bersama pasien-pasien lainnya di RSP IZI. Ia merasa bersyukur bisa mendapatkan tempat tinggal sementara. “Terimakasih banyak untuk RSP IZI. Bersyukur sekali dapat tempat yang nyaman aman bagi saya yang berobat tanpa ada dampingan keluarga ini. Konsumsi gratis dan ambulans yang siap mengantar ke RS, fasilitas yang lengkap. Semoga berkah bermanfaat untuk karyawan dan para donaturnya, aamiin,” Doa Ani pada akhir obrolan.