Tim IZI Sambangi Wilayah Terparah Akibat Banjir Bandang Lebak Banten
Konten dari Pengguna
7 Januari 2020 15:08 WIB
Tulisan dari Inisiatif Zakat Indonesia IZI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kecamatan Lebak Gedong dan kecamatan Sajira, Lebak, Banten masih dipenuhi lumpur bekas banjir bandang yang terjadi awal tahun 2020 kemarin. Tidak hanya itu, beberapa titik terjadi tanah longsor akibat tak mampu menahan debit air hujan yang turun.
ADVERTISEMENT
Menurut Kepala BNPB Doni Monardo, banjir bandang terjadi karena longsoran material sisa aktivitas tambang bercampur dengan luapan air Sungai Ciberang.
Akibatnya, 18 jembatan yang berada di lintasan sungai Ciberang, Lebak, Banten, lumpuh, dan 80 rumah yang berada di dekatnya hanyut terbawa aliran banjir bandang.
Kondisi yang memperihatinkan ini membuat Tim Tanggap Bencana IZI (4/1) lekas bergerak menuju Kec. Lebak Gedong, sebagai wilayah terparah terdampak banjir bandang. Tim IZI bergerak hingga ke perkampungan yang masuk ke dalam Kawasan Taman Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Setelah melewati perjalanan kurang lebih 10 jam dari Kantor Pusat IZI yang berada di bilangan Condet, Jakarta Timur, Tim Tanggap Bencana IZI sampai di lokasi di Posko Kp. Bojongsarung, Desa Lebak Gedong, pada pukul 22.30 Wib.
ADVERTISEMENT
Asep Keman, koordinator Posko Desa Lebak Gedong, mengaku kesulitan mengumpulkan pengungsi di satu titik tertentu agar lebih mudah mendistribusikan bantuan. Kondisi tersebut juga menyulitkan mereka untuk mengetahui kesehatan para pengungsi.
Menurutnya lagi, pengungsi yang tinggal di posko korban banjir bandang Lebak Gedong sebanyak 300 orang. Mereka adalah pengungsi yang tinggal di desa-desa dengan dampak banjir terparah. Selebihnya, mereka memilih mengungsi di rumah-rumah warga.
"Saat ini pengungsi lebih memilih tinggal di rumah-rumah warga yang dibilang cukup aman ketimbang tinggal di posko pengungsian yang sudah coba kita sediakan, seperti di Madrasah Ibtidaiah,” ujarnya.
Bekerja sama dengan pemuda-pemudi lokal Desa Lebak Gedong, IZI memberikan bantuan berupa perlatan masak untuk dapur umum, sembako dan obat-obatan. Bantuan tersebut disalurkan di 3 Posko, yaitu Posko Desa Lebak Gedong, Posko Desa Ciladaeun, dan Posko Desa Muhara.
ADVERTISEMENT
Koordinator Tim IZI sekaligus Manajer Mulia Inisiatif, Nurmawan menjelaskan, bawa untuk saat ini bantuan hanya bisa disalurkan oleh petugas-petugas Posko yang ada, mengingat rentannya longsor pada medan yang dilalui serta diiringi curah hujan yang masih tinggi.
"Saat ini yang dibutuhkan para pengungsi lebih ke pangan, seperti beras, makanan balita, dan susu. Pembalut juga dibutuhkan," tutup Nurmawan. (Fajri/DH)