Konten dari Pengguna

Diplomasi Ekonomi Prabowo: Stabilitas Politik dan Investasi Asing

Injilita Marasut
International Relations Student at Satya Wacana Christian University
2 Desember 2024 10:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Injilita Marasut tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
source: https://www.presidenri.go.id/siaran-pers/hadiri-ceo-roundtable-forum-presiden-prabowo-raih-komitmen-investasi-85-miliar-dolar-as/
zoom-in-whitePerbesar
source: https://www.presidenri.go.id/siaran-pers/hadiri-ceo-roundtable-forum-presiden-prabowo-raih-komitmen-investasi-85-miliar-dolar-as/
ADVERTISEMENT
Dalam era perekonomian global yang semakin dinamis, investasi asing memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Stabilitas politik menjadi salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan suatu negara dalam menarik investor asing. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia berhasil menunjukkan kemajuan signifikan dalam diplomasi ekonomi, yang ditandai dengan masuknya investasi asing dalam jumlah besar.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan Diplomasi Ekonomi
Keberhasilan Presiden Prabowo Subianto dalam diplomasi ekonomi tercermin dari komitmen investasi sebesar Rp 294 triliun yang diperoleh melalui kunjungaan kenegaraan. Laporan dari BeritaSatu.com, investasi ini mencakup sektor-sektor penting seperti ketahanan pangan, kesehatan, teknologi, dan energi. Keberhasilan ini tidak lepas dari stabilitas politik yang terjaga di Indonesia, sebagaimana disampaikan dalam PresidenRI.go.id bahwa stabilitas tersebut memberikan kenyamanan bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Menurut laporan dari Global Peace Index 2024, Indonesia menempati peringkat 48 dari 163 negara dalam hal stabilitas dan keamanan, meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Contoh Nyata Investasi Asing
Contoh nyata dari investasi asing yang masuk ke Indonesia dapat kita lihat pada sektor teknologi dan energi. Salah satu contohnya adalah investasi besar-besaran dalam pembangunan infrastruktur energi terbarukan. Proyek seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata, yang dibangun dengan investasi dari Uni Emirat Arab, memiliki kapasitas 192 Megawatt Peak (MWp) dan berkontribusi terhadap upaya global dalam menangani perubahan iklim, proyek ini tidak hanya mendukung transisi energi bersih, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan baru bagi tenaga kerja lokal (cnbcindonesia.com).
ADVERTISEMENT
Di sektor teknologi, industri fintech di Indonesia mengalami perkembangan pesat dengan dukungan modal dari investor asing. Misalnya, perusahaan-perusahaan seperti Gojek dan Tokopedia (GoTo) telah menarik perhatian investor global seperti SoftBank dan Alibaba yang menjadi pemegang saham terbesar di GoTo (market.bisnis.com). Dengan populasi Indonesia yang besar dan kebutuhan akan layanan keuangan yang lebih terjangkau dan efektif, sektor fintech menjadi salah satu area investasi yang paling menarik bagi investor asing.
Tantangan dalam Distribusi Manfaat
Namun, masuknya investasi asing membawa tantangan tersendiri, khususnya dalam memastikan manfaatnya dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat. Ketimpangan dapat terjadi jika tenaga kerja lokal tidak memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Menurut laporan McKinsey Global Institute, hingga 23 juta pekerjaan di Indonesia berisiko tergantikan oleh otomatisasi pada tahun 2030. Hal ini menuntut pemerintah untuk memperkuat program pelatihan dan peningkatan keterampilan. Sebagai langkah awal, pemerintah dapat menggandeng perusahaan-perusahaan asing untuk mendirikan pusat pelatihan keterampilan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial mereka.
ADVERTISEMENT
Tantangan lain adalah menjaga keseimbangan antara kepentingan nasional dan pengaruh investor asing dalam sektor strategis seperti energi dan teknologi. Kebijakan yang mendukung keberlanjutan ekonomi jangka panjang harus terus diupayakan.
Kesimpulan
Keberhasilan Indonesia di bawah Presiden Prabowo dalam menarik investasi asing membuktikan bahwa stabilitas politik adalah fondasi penting bagi diplomasi ekonomi. Meski demikian, tantangan seperti distribusi manfaat investasi dan otomatisasi harus diantisipasi. Pemerintah perlu meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal melalui pendidikan dan pelatihan vokasi. Selain itu, hubungan internasional yang strategis harus diarahkan untuk memperkuat kemandirian ekonomi nasional, sehingga Indonesia dapat menjadi destinasi investasi yang kompetitif di Asia Tenggara tanpa kehilangan kedaulatan ekonominya. Dengan langkah-langkah ini, investasi asing tidak hanya akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang stabil, inovatif, dan berdaya saing di kancah global.
ADVERTISEMENT
Daftar Pustaka
- BeritaSatu.com: "Prabowo Bawa Komitmen Investasi Rp 294 Triliun." https://www.beritasatu.com/ekonomi/2856965/prabowo-bawa-komitmen-investasi-rp-294-triliun-istana-bentuk-kepercayaan-internasional
- PresidenRI.go.id: "Hadiri CEO Roundtable Forum." https://www.presidenri.go.id/siaran-pers/hadiri-ceo-roundtable-forum-presiden-prabowo-raih-komitmen-investasi-85-miliar-dolar-as/
- Global Peace Index 2024: "Ranking Indonesia dalam Stabilitas dan Keamanan." https://www.economicsandpeace.org/wp-content/uploads/2024/06/GPI-2024-web.pdf
- CNBC Indonesia: "Proyek PLTS Terapung Cirata Didukung Uni Emirat Arab" https://www.cnbcindonesia.com/news/20240604173624-4-543801/dunia-ramai-lirik-investasi-energi-hijau-di-ri-ini-negara-negaranya
- McKinsey Global Institute: "Laporan Dampak Otomatisasi." https://www.mckinsey.com/~/media/mckinsey/featured%20insights/asia%20pacific/automation%20and%20the%20future%20of%20work%20in%20indonesia/automation-and-the-future-of-work-in-indonesia-indonesian.pdf