Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Inovasi Ramah Lingkungan: Mahasiswa USU Ciptakan Baterai Berbahan Kulit Jeruk
16 September 2023 18:32 WIB
Tulisan dari Inka Christania tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Baterai merupakan limbah B3 karena mengandung logam berat, seperti merkuri, mangan, timbal, cadmium, nikel dan lithium. Limbah baterai seharusnya tidak dibuang sembarangan karena kandungan yang ada di dalam baterai sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Namun kenyataannya masih banyak masyarakat yang membuang limbah baterai sembarangan. Hal ini mendorong sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam Gentari Engineering Research Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara memanfaatkan kulit jeruk sebagai bahan pengisi baterai yang ramah lingkungan.
Mereka memilih kulit jeruk karena kulit jeruk mengandung senyawa kimia yang dapat digunakan sebagai sumber energi dalam baterai. "Jeruk mengandung asam sitrat. Kami juga melihat potensi lokal bahwa jeruk merupakan buah yang tidak asing bagi warga Indonesia" ujar John Ferisal Tamba, ketua tim peneliti dalam wawancara KompasTv Medan 2022. Salah satu senyawa yang disebutkan adalah limonen, yang dapat diubah menjadi senyawa lain yang dapat digunakan dalam baterai. Dalam proses pembuatannya, kulit jeruk akan diekstrak untuk memperoleh asam sitrat. Asam sitrat ini dicampurkan dengan HCL dan gliserol, kemudian dipanaskan untuk mendapatkan pasta elektronik. Pasta elektronik akan diolah dan dikemas menjadi sebuah bio baterai.
ADVERTISEMENT
Inovasi baterai yang ramah lingkungan karya Mahasiswa USU ini berhasil meraih Juara 1 Tokyo Tech Indonesian Commitment Award 2021 kategori Impactful Science Towards Sustainable Development Goals. Melihat prestasi yang membanggakan ini, pihak Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara sangat mendukung dan akan memberi fasilitas pengembangan penelitian produk melalui kerja sama dengan pihak lain. "Tadi sudah kita tanyakan ini kebutuhannya apa saja, karena produk inovatif tentu tidak hanya menggunakan 1 disiplin ilmu. Jadi kalau ada perlu kebutuhan diluar dari yang ada saat ini, fakultas siap untuk menyediakan" tegas Fahmi, Dekan Fakultas Teknik USU dalam wawancara KompasTv Medan 2022.