Pentingnya Protein Hewani Untuk Cegah Stunting

Inka Paramita
Mom of two. Lifestyle blogger who loves writing about motherhood and beauty.
Konten dari Pengguna
26 Desember 2019 22:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Inka Paramita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi Moms,
Tahukah Moms, porsi yang benar pada serpiring makanan itu ternyata karbohidratnya itu hanya ¼ piring loh sisanya baru proteinnya. Selama ini saya mah ¾ nasi sisanya baru lauk. Haha siapa juga yang kayak gini ? Jadi pada tanggal 21 Desember 2019 lalu, saya bersama komunitas Moms Mingle dari Kumparan Mom berkesempatan menghadiri acara yang diadakan oleh susu Frisian Flag bertema “Belajar Seru Tentang Gizi”. Acaranya diadakan di Hotel Mercure Cikini. Ternyata masih banyak ilmu tentang gizi yang belum saya tahu dan akhirnya bisa tahu dari acara ini.
ADVERTISEMENT
Bersama host dan nara sumber talkshow "Belajar Seru Tentang Gizi"
Menurut Perwakilan Bappenas Bapak Dr. Ir. Subandi Sardjoko, Msc (Deputi Bidang Pembangunan Manusia, , Masyarakat dan Kebudayaan) data menunjukan 1 dari 7 anak balita terkena stunting. Stunting (gizi buruk) adalah kondisi dimana anak tidak mendapat gizi yang cukup. Bahkan banyak anak remaja yang dari luar penampilannya ok tapi pas cek darah ternyata HB nya rendah karena kurang zat besi. Oleh karena itu penting sekali memperhatikan asupan gizi yang kita makan. Makan yang benar bukan asal hanya kenyang. Yang terpenting adalah seimbangnya makronutriennya.
Nah apa itu Makronutrien? Dokter cantik dr. Diana F.Suganda (nutrisionist) menjelaskannya. Makronutrien adalah makanan utama yang membantu tubuh membentuk energi. Ada 3 macam yaitu lemak, karbohidrat dan protein. Salah satu yang menyebabkan anemia adalah kurangnya protein yaitu protein hewani. Nah stunting juga disebabkan oleh kurangnya protein hewani. Saking pentingnya bahkan jumlah yang benar porsi protein hewani VS protein nabati ini seharusnya 2 : 1 loh Moms ! kenapa ? karena vitamin B12 yang berfungsi untuk pembentukan sel darah merah dan mencegah anemia hanya ada di protein hewani, tidak terdapat di protein nabati.
ADVERTISEMENT
Nah vitamin B12 ini bisa didapatkan dari ikan, unggas dan susu. Dr Diana juga sharing jika jaman dahulu Mpasi bisa dimulai dari buah buahan dulu atau karbohidrat dulu padahal Mpasi sudah bisa langsung diperkenalkan dengan protein hewani dari menu Mpasi 4 bintang! Untuk pemenuhan gizi per hari bisa displit makanannya. Jadwal makan juga harus teratur dan jangan lupa diberikan snack atau cemilan sehat. Selain itu juga harus rutin kontrol ke dokter untuk cek lingkar kepala, berat badan, apakah masih sesuai dengan kurva atau sudah dalam kondisi “warning”. Namun tidak ada kata terlambat ya Moms apabila anaknya sudah di atas 2 tahun tetap kita bisa mulai memberikan pola makan dan gizi yang terbaik untuk anak.
Susu merupakan salah 1 sumber protein hewani yang penting untuk perkembangan anak.
Anak anak yang sudah masuk sekolah jadi harus diwajibkan sarapan terlebih dahulu agar semangat dan bisa konsentrasi di kelas. Sarapannya juga harus yang mengandung karbohidrat dan protein misalnya roti, telur dan susu. Jangan sampai anak lelah dan mengantuk di kelas akibat tidak sempat sarapan.
ADVERTISEMENT
Nah selain #BelajarSeruTentangGizi , di acara ini juga ada cooking competition dan demo masak dari Chef Astrolem Putra. Nah makanan yang dikompetisikan juga bukan sembarang makanan tetapi makanan kesukaan saya yaitu Lasagna! Namun untuk penggunaan pastanya diganti menggunakan terong ! wah emangnya bisa? Bisa donk... Tenyata terong itu selain enak, manfaatnya juga banyak, seperti menjaga kesehatan jantung, meningkatkan fungsi otak dan membuat kulit lebih lembut dan bercahaya! Kalau kata bu dokternya ngga perlu beli skincare mahal mahal untuk membuat kulit glowing rajin rajinlah makan terong. Hehe.
Grup saya "Mama Terong" siap memasak Lasagna dari Terong.
Untuk proses memasaknya ternyata mudah kok dan gizi dari bahan bahan makanannya juga lengkap. Grup saya namanya grup “Mama Terong”. Hasil masakannya enak banget asli ga jauh beda sama hasil masakan lasagna restoran ternama. Hehe. Tapi saat dinilai oleh para dewan juri, masakan grup saya dianggap kurang asin sedikit dan belum beruntung menang. Tapi ngga apa apa karena resep di cooking competition ini mengilhami saya untuk membuat Lasagna terong sendiri di rumah.
ADVERTISEMENT
Ini dia hasil masakannya kelompok saya "Lasagna Terong"
Senang sekali saya bisa menghadiri acara #KumparanMomXFrisianFlag dan mengetahui #KebaikanSusuFrisianFlag. Salah satunya adanya protein hewani yang begitu penting. Selain saya mendapatkan ilmu #BelajarSeruTentangGizi tapi juga bisa seseruan dengan moms lainnya di cooking competition. Terima kasih Kumparan Mom dan Frisian Flag! Nah moms yang lain gimana jadi tertarik untuk masak masak sehat kah ? Jangan lupa perhatikan selalu protein hewaninya ya Moms agar anak anak kita bebas stunting!