Konten dari Pengguna

Mengenal Pengertian Chiller, Jenis, dan Fungsinya

Inspirasi Hunian
Menyajikan informasi seputar inspirasi hunian untuk rumah idaman.
27 Mei 2024 16:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Inspirasi Hunian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Chiller Adalah. Sumber: Pexels/FedericoArnaboldi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Chiller Adalah. Sumber: Pexels/FedericoArnaboldi
ADVERTISEMENT
Dalam ranah teknologi, istilah "chiller" mungkin sudah tidak terdengar asing. Chiller adalah komponen utama dalam sistem pendingin yang memiliki peran penting dalam menjaga suhu optimal.
ADVERTISEMENT
Penggunaannya telah menjadi kebutuhan esensial dalam berbagai sektor, termasuk industri dan laboratorium. Dengan chiller, proses pendinginan dapat dilakukan secara efektif sehingga operasional produksi dan penyimpanan berjalan lancar.

Pengertian Chiller dan Fungsinya

Ilustrasi Chiller Adalah. Sumber: Unsplash/LukasLehotsky
Menurut buku Teknik Pendinginan: Teknik Dasar dan Aplikasinya karya Sumardi, dkk (2023), dalam konteks industri, chiller adalah sistem pendingin yang bertugas mendinginkan cairan serta beberapa peralatan.
Selain itu, chiller juga terbukti efektif dalam menurunkan suhu makanan dengan cepat tanpa menghilangkan nutrisi dan mempertahankan kualitasnya.
Adapun fungsi chiller terbagi menjadi dua berdasarkan tujuan penggunaannya. Berikut penjelasannya.

1. Bidang Industri

Pada bidang industri, chiller berfungsi menstabilkan suhu dan tekanan, menyederhanakan pengembangan, dan meningkatkan kualitas produk.
Tidak hanya mendinginkan benda, chiller juga menghilangkan panas di lingkungan sekitarnya. Contoh pengaplikasian chiller dalam berbagai sektor, antara lain:
ADVERTISEMENT

2. Bidang Laboratorium

Chiller pada laboratorium memiliki peran vital dalam menyimpan cairan seperti etilen atau air. Fungsi chiller adalah sebagai media daur ulang dan mengalihkan panas dari satu tempat ke tempat lain.
Setelah terhubung dengan perangkat dan menerima pasokan energi, chiller baru dapat beroperasi. Pengaturan suhu dilakukan dengan mempertimbangkan tekanan dan aliran. Selain itu, filter chiller bekerja untuk mencegah zat berbahaya masuk ke dalam sistem.

Jenis Chiller

Ilustrasi jenis chiller. Sumber foto: Pexels/Gustavo Fring
Dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di pasaran, chiller tersedia dalam tiga jenis, berikut penjelasan singkatnya.
ADVERTISEMENT

1. Air Cooled Chiller

Air cooled chiller bekerja dengan cara mengambil panas dan memindahkannya ke udara sekitar tanpa memerlukan tower cooling atau pompa air kondensor.
Meskipun perawatannya cukup mudah karena minim risiko pembekuan, namun jenis ini mengonsumsi 10% lebih banyak daya dibandingkan water cooled chiller.

2. Water Cooled Chiller

Water cooled chiller menggunakan sumber air terpisah, seperti sungai, kolam, atau cooling tower untuk mengeluarkan panas dari refrigeran di kondensor. Jenis ini lebih efisien dalam konsumsi energi sebesar 15.

3. Absorption Chiller

Absorption chiller menggunakan energi dari air atau uap, dengan air sebagai media pendingin dan lithium bromida berfungsi sebagai elemen penyerap.
Mesin chiller jenis ini beroperasi tanpa listrik dan memanfaatkan sistem internal dari kompresor, pengatur aliran, evaporator, kondensor, dan refrigeran untuk pendinginan kompresi.
ADVERTISEMENT
Chiller adalah komponen penting dalam sistem pendingin yang berperan vital menjaga suhu. Dengan mengetahui pengertian, fungsi, dan jenisnya diharapkan dapat memahami penggunaan chiller dalam berbagai bidang. (ALF)