Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
12 Kisah Islami Penuh Hikmah sebagai Pelajaran Berharga
10 Maret 2025 13:59 WIB
·
waktu baca 8 menitTulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Setiap kisah yang terjadi di masa para nabi, sahabat, dan orang-orang saleh menunjukkan nilai-nilai kebijaksanaan, kesabaran, serta keimanan yang kokoh kepada Allah.
Kisah-kisah ini bukan sekadar cerita, tetapi juga sumber inspirasi yang dapat memperkaya iman dan meningkatkan kualitas diri dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
12 Kisah Islami Penuh Hikmah sebagai Pelajaran Berharga
Dalam sejarah Islam , terdapat banyak kisah islam penuh hikmah yang memberikan inspirasi, motivasi, serta panduan bagi kehidupan.
Kisah para nabi dan sahabat menunjukkan perjuangan mereka dalam menegakkan kebenaran serta keteguhan iman dalam menghadapi berbagai ujian.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kisah adalah cerita yang menggambarkan peristiwa, pengalaman, atau perjalanan hidup seseorang atau kelompok.
Setiap kisah memiliki pesan moral yang kuat dan relevan sepanjang zaman, memberikan kita pelajaran tentang pentingnya kesabaran, keteguhan hati, serta kepercayaan penuh kepada Allah.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah 15 kisah Islami penuh hikmah yang bisa menjadi pelajaran berharga bagi umat manusia.
1. Kisah Nabi Adam dan Hawa: Kesabaran dalam Taubat
Nabi Adam dan Hawa diciptakan oleh Allah dan tinggal di surga dengan penuh kenikmatan.
Namun, mereka tergoda oleh tipu daya Iblis untuk memakan buah terlarang. Akibatnya, mereka diturunkan ke bumi sebagai ujian dan hukuman atas kesalahan mereka.
Di bumi, Nabi Adam dan Hawa menyesali perbuatan mereka dan dengan penuh kesabaran memohon ampun kepada Allah. Doa mereka dikabulkan karena ketulusan taubatnya:
"Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni dan merahmati kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi." (QS. Al-A’raf: 23)
Kisah ini mengajarkan bahwa kesabaran dalam bertaubat serta keikhlasan memohon ampunan kepada Allah akan membawa rahmat dan pengampunan-Nya.
ADVERTISEMENT
2. Kisah Nabi Nuh: Keteguhan Iman dalam Ujian
Nabi Nuh adalah seorang rasul yang diutus untuk mengajak kaumnya menyembah Allah dan meninggalkan penyembahan berhala.
Selama ratusan tahun, beliau berdakwah dengan sabar, tetapi hanya sedikit yang beriman. Kaumnya justru mengejek dan menolak ajarannya, termasuk istri dan anaknya sendiri.
Allah kemudian memerintahkan Nabi Nuh untuk membangun bahtera besar sebagai persiapan menghadapi banjir besar yang akan menghapus kaum yang ingkar.
Ketika azab datang, air bah menenggelamkan semua orang yang menolak beriman, termasuk anaknya yang menolak naik ke bahtera.
Kisah ini mengajarkan keteguhan iman dalam menghadapi ujian serta pentingnya kepercayaan penuh kepada Allah.
Nabi Nuh tetap teguh dalam dakwahnya meskipun menghadapi penolakan dan ejekan, menunjukkan bahwa kebenaran harus diperjuangkan dengan kesabaran dan keyakinan.
ADVERTISEMENT
3. Kisah Nabi Ibrahim dan Pengorbanannya
Nabi Ibrahim dikenal karena keimanan dan pengorbanannya yang luar biasa dalam menaati perintah Allah. Salah satu ujian terbesar yang beliau hadapi adalah perintah untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail.
Meskipun sangat mencintai putranya, Nabi Ibrahim tetap taat kepada Allah. Ketika Nabi Ismail diberi tahu tentang perintah itu, ia juga dengan ikhlas menerimanya, menunjukkan ketakwaan yang luar biasa.
Namun, saat Nabi Ibrahim hendak melaksanakan perintah tersebut, Allah menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba sebagai bukti kasih sayang dan penghargaan terhadap ketaatan mereka.
Kisah ini mengajarkan tentang keikhlasan, ketundukan pada perintah Allah, dan bahwa setiap pengorbanan di jalan-Nya tidak akan sia-sia. Peristiwa ini juga menjadi asal mula ibadah kurban yang dilakukan oleh umat Islam setiap Idul Adha.
ADVERTISEMENT
4. Kisah Nabi Yusuf: Kesabaran dalam Ujian Kehidupan
Nabi Yusuf menghadapi berbagai ujian sejak kecil. Ia dibuang ke dalam sumur oleh saudara-saudaranya karena iri hati, lalu dijual sebagai budak dan akhirnya difitnah hingga dipenjara.
Namun, dengan kesabaran dan keimanan yang kuat, ia tetap teguh dalam menghadapi cobaan.
Dengan izin Allah, Nabi Yusuf diberikan kemampuan menafsirkan mimpi. Kemampuannya ini membawanya dari seorang tahanan menjadi pejabat tinggi di Mesir. Akhirnya, ia bertemu kembali dengan saudara-saudaranya dan memaafkan mereka.
Kisah ini mengajarkan bahwa kesabaran dalam menghadapi ujian akan membawa keberkahan, dan keikhlasan serta ketakwaan kepada Allah akan membimbing seseorang menuju kebaikan dan kemuliaan.
5. Kisah Nabi Musa: Kepercayaan kepada Allah
Nabi Musa adalah seorang nabi yang diutus untuk membebaskan Bani Israil dari penindasan Fir’aun.
Dengan kepercayaan penuh kepada Allah, ia menghadapi berbagai ujian, termasuk mukjizat tongkat yang berubah menjadi ular dan terbelahnya Laut Merah saat dikejar pasukan Fir’aun.
ADVERTISEMENT
Ketika dihadapkan pada situasi sulit, Nabi Musa tetap yakin akan pertolongan Allah. Saat Bani Israil ketakutan di tepi laut, beliau berkata:
"Sesungguhnya Tuhanku bersamaku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku." (QS. Ash-Shu’ara: 62)
Dengan izin Allah, Laut Merah terbelah, dan Nabi Musa serta kaumnya selamat, sementara Fir’aun dan tentaranya tenggelam.
Kisah ini mengajarkan bahwa kepercayaan penuh kepada Allah akan membawa jalan keluar dari setiap kesulitan, serta pentingnya keteguhan iman dalam menghadapi ujian.
6. Kisah Nabi Sulaiman, Kebijaksanaan dalam Kepemimpinan
Nabi Sulaiman dianugerahi Allah kebijaksanaan luar biasa dan kemampuan memahami bahasa hewan serta mengendalikan jin. Dengan keadilannya, beliau memimpin kerajaannya dengan bijaksana dan penuh hikmah.
Salah satu kisah terkenal adalah saat beliau menyelesaikan sengketa antara dua wanita yang mengklaim seorang bayi. Dengan kecerdikannya, Nabi Sulaiman menguji keibuan mereka, hingga kebenaran terungkap. Selain itu, beliau juga berhasil mengajak Ratu Bilqis untuk beriman kepada Allah dengan cara yang bijak dan tanpa paksaan.
ADVERTISEMENT
Kisah Nabi Sulaiman mengajarkan bahwa kepemimpinan harus didasarkan pada kebijaksanaan, keadilan, dan ketakwaan kepada Allah.
7. Kisah Nabi Ayub, Kesabaran dalam Menghadapi Cobaan
Nabi Ayyub dikenal karena kesabarannya dalam menghadapi cobaan berat. Allah mengujinya dengan kehilangan harta, keluarga, dan kesehatannya, tetapi ia tetap teguh dalam keimanan dan tidak pernah mengeluh.
Meskipun menderita penyakit parah dan dijauhi orang-orang, Nabi Ayyub terus berdoa dengan penuh ketulusan:
"Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang." (QS. Al-Anbiya: 83)
Karena kesabaran dan keteguhannya, Allah akhirnya menyembuhkannya, mengembalikan kesehatannya, serta melimpahkan kembali nikmat kepadanya.
Kisah ini mengajarkan bahwa kesabaran dan keimanan dalam menghadapi ujian akan membawa rahmat dan pertolongan Allah.
8. Kisah Nabi Yunus, Pentingnya Berdoa dan Bertobat
ADVERTISEMENT
Di dalam perut ikan, Nabi Yunus menyadari kesalahannya dan dengan penuh ketulusan berdoa:
"La ilaha illa Anta, subhanaka inni kuntu minaz-zalimin."
("Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.") – (QS. Al-Anbiya: 87)
Allah menerima taubatnya dan menyelamatkannya. Setelah keluar dari perut ikan, ia kembali berdakwah, dan kaumnya akhirnya beriman.
Kisah ini mengajarkan pentingnya doa, ketundukan kepada Allah, serta bahwa taubat yang tulus akan selalu diterima oleh-Nya.
9. Kisah Ashabul Kahfi, Keimanan yang Kokoh
Ashabul Kahfi adalah sekelompok pemuda beriman yang hidup di tengah masyarakat yang menyembah berhala.
Karena mempertahankan keimanan mereka, mereka dikejar oleh penguasa zalim. Untuk menyelamatkan diri, mereka berlindung di sebuah gua, berdoa kepada Allah, dan akhirnya Allah menidurkan mereka selama 309 tahun.
ADVERTISEMENT
Ketika mereka terbangun, dunia telah berubah, dan keimanan kepada Allah sudah diterima oleh masyarakat. Kisah ini diabadikan dalam Al-Qur’an sebagai bukti kekuasaan Allah.
Kisah Ashabul Kahfi mengajarkan pentingnya keteguhan iman, keberanian dalam mempertahankan kebenaran, serta bahwa Allah selalu melindungi hamba-Nya yang beriman dan bertawakal kepada-Nya.
10. Kisah Bilal bin Rabah: Keteguhan dalam Keimanan
Bilal bin Rabah adalah seorang budak yang masuk Islam di masa awal dakwah Nabi Muhammad.
Karena keimanannya, ia disiksa oleh majikannya dengan dijemur di padang pasir yang terik dan ditindih batu besar. Namun, ia tetap teguh dan hanya mengucapkan "Ahad, Ahad" (Allah Maha Esa).
Keteguhannya membuat Abu Bakar membelinya dan membebaskannya. Setelah Islam berkembang, Bilal menjadi muazin pertama yang mengumandangkan azan.
Kisah Bilal mengajarkan bahwa keteguhan iman menghadapi cobaan akan berbuah kemuliaan, serta bahwa Islam menegakkan keadilan tanpa membedakan status sosial.
ADVERTISEMENT
11. Kisah Abu Bakar Ash-Shiddiq: Keikhlasan dan Kesetiaan
Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah sahabat terdekat Nabi Muhammad dan khalifah pertama dalam Islam. Ia dikenal karena keikhlasan, kesetiaan, dan pengorbanannya untuk agama.
Saat Nabi Muhammad menerima perintah hijrah ke Madinah, Abu Bakar menemaninya dengan penuh kesetiaan, bahkan mempertaruhkan nyawanya di Gua Tsaur.
Ia juga menyerahkan seluruh hartanya untuk perjuangan Islam, tanpa ragu-ragu.
Sebagai khalifah, Abu Bakar tegas dalam menegakkan ajaran Islam, terutama saat menghadapi orang-orang yang murtad setelah wafatnya Nabi.
Kisah Abu Bakar mengajarkan arti kesetiaan, pengorbanan, dan keikhlasan dalam berjuang di jalan Allah.
12. Kisah Umar bin Khattab: Keadilan dan Ketegasan
Umar bin Khattab adalah khalifah kedua dalam Islam yang dikenal dengan keadilan dan ketegasannya dalam memimpin. Sebelum masuk Islam, ia adalah sosok yang keras, tetapi setelah memeluk Islam, ia menjadi pemimpin yang bijaksana dan berani.
ADVERTISEMENT
Sebagai khalifah, Umar selalu memastikan kesejahteraan rakyatnya. Ia sering menyamar di malam hari untuk melihat kondisi rakyat secara langsung.
Salah satu kisah terkenalnya adalah saat ia memikul sendiri sekarung gandum untuk seorang ibu yang kelaparan, menunjukkan kepeduliannya terhadap rakyat.
Kisah Umar bin Khattab mengajarkan bahwa kepemimpinan harus didasarkan pada keadilan, ketegasan, dan kepedulian terhadap rakyat.
Semoga kisah-kisah ini menginspirasi seseorang untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dekat kepada Allah. (Yln)