news-card-video
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

25 Contoh Puisi Ramadhan 2025 yang Menyentuh Kalbu

Inspirasi Kata
Menyajikan artikel berisi kata-kata, kutipan, dan kalimat yang menginspirasi pembaca.
3 Maret 2025 20:30 WIB
·
waktu baca 9 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Thought Catalog
zoom-in-whitePerbesar
Thought Catalog
ADVERTISEMENT
Ramadhan selalu menjadi momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Contoh puisi Ramadhan 2025 bisa menjadi ungkapan hati tentang makna ibadah, ketenangan jiwa, dan harapan di bulan suci ini.
ADVERTISEMENT
Dengan suasana yang penuh berkah, banyak orang yang merangkai kata untuk menggambarkan betapa indahnya Ramadan dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh Puisi Ramadhan 2025

Ilustrasi contoh puisi Ramadhan 2025. Foto: Pexels.coTeona Swift
Contoh puisi Ramadhan 2025 mengangkat berbagai tema, mulai dari kesabaran dalam berpuasa hingga ketulusan dalam beribadah.
Mengutip dari sdn4cirahab.sch.id, Ramadan adalah bulan penuh rahmat dan ampunan, di mana setiap muslim berusaha memperbaiki diri dan mendekatkan hati kepada Allah.
Berikut beberapa puisi yang menggambarkan keindahan bulan Ramadhan dan maknanya bagi kehidupan.

1. Ramadan Menyapa

Ramadan tiba membawa cahaya,
Menerangi hati yang penuh noda,
Dengan doa dan harapan suci,
Semoga ampunan selalu menghampiri.
Keheningan malam menjadi saksi,
Bersama kita bermunajat,
Agar Ramadan ini memberi makna,
Pada setiap langkah yang tersesat.
Makna Puisi
Puisi ini menggambarkan datangnya Ramadan sebagai bulan penuh berkah dan kesempatan untuk menyucikan diri dari kesalahan. Setiap malam menjadi waktu yang tepat untuk berdoa dan berharap mendapatkan ketenangan.
ADVERTISEMENT

2. Sahur di Ambang Fajar

Denting piring beradu pelan,
udara dingin membalut pagi,
di meja sederhana kami duduk diam,
bersama sahur penuh arti.
Seteguk air, sepotong doa,
menjadi bekal menahan dahaga,
Ramadan datang membawa cahaya,
menuntun jiwa dalam takwa.
Makna Puisi
Puisi ini menggambarkan suasana sahur yang penuh makna, di mana kesederhanaan menjadi bagian dari ibadah dan kebersamaan.

3. Doa di Tengah Keheningan

Di tengah malam yang tenang,
Doa lirih terdengar di bibir,
Ramadan datang membawa damai,
Hati yang resah kini tenteram.
Bersama Ramadan, kita merenung,
Menghitung dosa, memperbaiki langkah,
Agar menjadi insan lebih baik,
Dalam perjalanan menuju ridha-Nya.
Makna Puisi:
Puisi ini melukiskan keheningan malam Ramadan yang dipenuhi doa dan introspeksi. Bulan suci ini mengajarkan umat untuk memohon ampunan serta memperbaiki diri.
ADVERTISEMENT

4. Keberkahan Ramadan

Ramadan datang dengan limpahan rahmat,
Menghapus dosa dan segala cela,
Dengan ibadah, kita bersihkan hati,
Mencari jalan menuju surga-Nya.
Setiap langkah penuh harapan,
Setiap doa penuh keyakinan,
Ramadan adalah waktu terbaik,
Untuk mendekatkan diri pada Allah.
Makna Puisi:
Puisi ini menyoroti keberkahan Ramadan, di mana bulan ini memberikan kesempatan bagi setiap insan untuk memperbaiki diri dan memperkuat keimanan.

5. Bulan yang Penuh Berkah

Bulan suci penuh berkah,
Ramadan datang dengan kemuliaan,
Puasa menjadi ujian iman,
Namun membawa keberkahan tiada tara.
Saat fajar menyingsing,
Hari dimulai dengan doa,
Ramadan adalah waktu terbaik,
Untuk menyucikan hati dan jiwa.
Makna Puisi:
Puisi ini menggambarkan betapa Ramadan adalah bulan penuh rahmat dan peluang untuk memperbaiki diri melalui ibadah serta meningkatkan ketakwaan.
ADVERTISEMENT

6. Hening di Malam Ramadan

Malam Ramadan penuh dengan hening,
Di bawah langit yang bertabur bintang,
Doa terucap dengan penuh pengharapan,
Agar hidup kita selalu dalam lindungan-Nya.
Ramadan adalah waktu yang tepat,
Untuk menyucikan hati dan pikiran,
Meninggalkan semua kesalahan,
Menjalani hidup dengan penuh kesabaran.

7. Ramadan yang Mengajarkan Kesabaran

Ramadan mengajarkan kita sabar,
Menahan diri dari segala nafsu,
Dalam puasa, kita belajar banyak,
Menjadi pribadi yang lebih bijaksana.
Di setiap hari, ada pelajaran,
Setiap malam, ada harapan,
Ramadan adalah bulan yang penuh berkah,
Bagi mereka yang menjalankannya dengan tulus.
Makna Puisi
Puisi ini menggambarkan esensi bulan Ramadan sebagai waktu untuk belajar kesabaran dan menahan diri dari berbagai hawa nafsu

8. Ibadah di Bulan Suci

Bulan suci datang dengan penuh harapan,
Ibadah kita menjadi lebih khusyuk,
ADVERTISEMENT
Di setiap rakaat, kita mohon ampunan,
Untuk segala dosa yang pernah kita perbuat.
Ramadan adalah saat yang tepat,
Untuk memperbaiki hubungan dengan Allah,
Dengan ibadah yang lebih tulus,
Kita berharap mendapatkan rida-Nya.
Makna Puisi
Puisi ini menggambarkan keistimewaan bulan Ramadan sebagai waktu yang penuh harapan dan kesempatan untuk meningkatkan ibadah.

9. Kebersamaan di Bulan Suci

Ramadan bukan hanya tentang puasa,
Tapi juga kebersamaan yang indah,
Berbagi rezeki, berbagi doa,
Menjalin kasih dalam ibadah.
Di setiap waktu, ada kesempatan,
Untuk memberi, untuk menolong,
Ramadan mengajarkan kita,
Bahwa bahagia ada dalam berbagi.
Makna Puisi
Puisi ini menggambarkan bagaimana Ramadan menjadi bulan penuh kebersamaan dan saling berbagi dengan sesama.

10. Cahaya Lailatul Qadar

Di sepertiga malam, doa terlantun,
Mencari malam seribu bulan,
ADVERTISEMENT
Mengharap rida dan ampunan,
Agar hidup penuh keberkahan.
Lailatul Qadar, malam mulia,
Saat langit menjadi saksi,
Ketulusan hati yang berdoa,
Mengharap berkah dari Ilahi.
Makna Puisi
Puisi ini menggambarkan keagungan malam Lailatul Qadar sebagai malam yang penuh berkah dan ampunan dari Allah Swt.

11. Janji di Akhir Ramadan

Ramadan hampir beranjak pergi,
Tersisa jejak sujud dan doa,
Adakah hati ini tetap suci,
Atau kembali pada noda lama?
Ya Allah, kuatkan langkah kami,
Agar kebaikan tak hanya sesaat,
Jadikan Ramadan sebagai cahaya,
Yang menerangi sepanjang hayat.
Makna Puisi
Puisi ini menceritakan harapan agar perubahan baik yang didapat selama Ramadan tetap bertahan meskipun bulan suci telah berakhir.

12. Hening di Sepertiga Malam

Di sepertiga malam aku terjaga,
Dengan doa yang lirih terbaca,
ADVERTISEMENT
Mengharap ampunan dari Sang Kuasa,
Dalam Ramadan yang penuh cahaya.
Tangis lirih dalam sujud,
Menyesali dosa yang bertumpuk,
Semoga Ramadan ini menjadi,
Awal dari jiwa yang suci.
Makna Puisi
Puisi ini menceritakan tentang keheningan malam di bulan Ramadan, di mana seseorang bermunajat dengan penuh penyesalan dan harapan akan ampunan.

13. Ramadan dan Rindu

Ramadan tiba membawa rindu,
Akan damai yang lama tak bertemu,
Duduk bersama dalam doa,
Mengingat cinta-Nya yang Maha Lembut.
Hari demi hari berlalu cepat,
Tak ingin Ramadan pergi begitu saja,
Semoga hati tetap bersinar,
Dalam cahaya yang telah menyapa.
Makna Puisi
Puisi ini menggambarkan perasaan rindu terhadap ketenangan dan kedamaian yang dibawa oleh bulan Ramadan.

14. Indahnya Berbagi

Ramadan mengajarkan kita,
Bahwa bahagia ada dalam berbagi,
ADVERTISEMENT
Sedikit yang kita berikan,
Bisa menjadi besar bagi mereka yang membutuhkan.
Senyum anak kecil di jalanan,
Membuat hati terasa lapang,
Ramadan bukan sekadar puasa,
Tapi tentang memberi dengan tulus.
Makna Puisi
Puisi ini mengajarkan tentang pentingnya berbagi di bulan Ramadan dan bagaimana hal kecil bisa sangat berarti bagi orang lain.

15. Suara Adzan Maghrib

Ketika adzan Maghrib berkumandang,
Hati bergetar penuh syukur,
Seteguk air, sebutir kurma,
Nikmat yang tak ternilai harganya.
Berbuka bukan sekadar makan,
Tapi merasakan syukur yang dalam,
Ramadan mengajarkan kita,
Bahwa sederhana adalah bahagia.
Makna Puisi
Puisi ini menggambarkan momen berbuka puasa yang penuh dengan rasa syukur atas nikmat kecil yang diberikan oleh Allah Swt.

16. Doa di Penghujung Ramadan

Ramadan hampir meninggalkan kita,
Doa-doa terus terucap lirih,
ADVERTISEMENT
Semoga hati tetap dalam kebaikan,
Meski bulan suci berlalu pergi.
Ya Allah, terimalah amal kami,
Ampuni dosa-dosa yang lalu,
Jangan biarkan kami tersesat,
Setelah Ramadan pergi meninggalkan jejak.
Makna Puisi
Puisi ini menceritakan harapan agar amal ibadah di bulan Ramadan diterima dan jiwa tetap berada di jalan yang benar setelah bulan suci berakhir.

17. Sahur di Pagi Buta

Dinginnya malam masih terasa,
Tapi hati hangat dalam sahur,
Bersama keluarga penuh tawa,
Menjalin kasih di pagi buta.
Sahur bukan hanya sekadar makan,
Tapi juga ladang pahala,
Menyiapkan tubuh untuk puasa,
Dengan hati yang penuh keikhlasan.
Makna Puisi
Puisi ini menggambarkan suasana sahur yang penuh kebersamaan dan bagaimana momen ini menjadi bagian penting dalam ibadah puasa.

18. Lailatul Qadar yang Dinanti

Di antara malam-malam yang suci,
ADVERTISEMENT
Ada satu yang penuh cahaya,
Malam seribu bulan yang dinanti,
Menghapus dosa, memberi rahmat.
Dalam doa dan munajat panjang,
Kita mencari ridho Ilahi,
Semoga malam yang mulia ini,
Menjadi awal kebangkitan diri.
Makna Puisi
Puisi ini menggambarkan keistimewaan malam Lailatul Qadar sebagai malam yang penuh keberkahan dan ampunan.

19. Menahan Lapar, Menahan Diri

Ramadhan bukan hanya lapar,
Tapi juga menahan amarah,
Menjaga lisan, menjaga hati,
Agar puasa tetap berarti.
Godaan ada di setiap sudut,
Namun iman harus tetap kuat,
Ramadhan mengajarkan kita,
Bahwa kesabaran adalah kunci bahagia.
Makna Puisi
Puisi ini menjelaskan bahwa puasa tidak hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang mengendalikan diri dan menjaga hati tetap bersih.

20. Hari Raya Menanti

Takbir menggema ke seluruh penjuru,
ADVERTISEMENT
Menyambut hari yang dinanti,
Setelah Ramadan berlalu,
Semoga hati tetap suci.
Hari Raya bukan hanya tentang baju baru,
Tapi juga hati yang diperbarui,
Semoga setelah bulan suci,
Kita tetap dalam kebaikan hakiki.
Makna Puisi
Puisi ini menggambarkan kebahagiaan menyambut Hari Raya setelah sebulan berpuasa, dengan harapan hati tetap bersih dan penuh kebaikan.

21. Syahdu Malam Ramadan

Malam Ramadan datang menyapa,
Syahdu, hening penuh makna,
Dalam sujud, dalam doa,
Kita mohon ampun pada-Nya.
Ramadan membawa cahaya,
Terang dalam jiwa yang redup,
Setiap detik adalah anugerah,
Menghapus dosa yang menyelubung.
Makna Puisi
Puisi ini menggambarkan ketenangan malam Ramadan yang penuh dengan doa dan permohonan ampun, memberikan cahaya bagi jiwa yang gelisah.

22. Bulan Kesabaran

Ramadan adalah bulan sabar,
Menahan lapar, menahan amarah,
ADVERTISEMENT
Dengan ikhlas dan penuh syukur,
Hingga hati menjadi lebih lembut.
Setiap hari adalah pelajaran,
Untuk menjaga lisan dan perbuatan,
Agar kita menjadi insan,
Yang lebih baik di mata Tuhan.
Makna Puisi
Puisi ini menyoroti bagaimana Ramadan mengajarkan kesabaran, baik dalam menahan lapar maupun dalam menjaga sikap dan perilaku.

23. Ramadan yang Menyejukkan

Datanglah Ramadan dengan sejuk,
Menenangkan hati yang gelisah,
Mengajarkan kita arti syukur,
Dalam setiap nikmat yang diberikan-Nya.
Saat berbuka, kita tersenyum,
Menghargai tiap butir makanan,
Ramadhan mengajarkan kita,
Bahwa sedikit bisa menjadi cukup.
Makna Puisi
Puisi ini menggambarkan Ramadan sebagai bulan yang menyejukkan hati, mengajarkan rasa syukur atas setiap nikmat, sekecil apa pun.

24. Senandung Sahur

Fajar menyingsing, sahur tiba,
Menyambut hari dengan doa,
Puasa dimulai dengan ikhlas,
ADVERTISEMENT
Mengharap berkah di sepanjang waktu.
Dalam hening, ada kebersamaan,
Dalam lapar, ada keikhlasan,
Sahur bukan hanya mengenyangkan,
Tapi menjadi awal keberkahan.
Makna Puisi
Puisi ini menggambarkan keistimewaan sahur sebagai bagian dari ibadah Ramadan yang penuh berkah dan kebersamaan.

25. Rindu Ramadan

Baru saja Ramadan menyapa,
Kini hampir tiba di penghujungnya,
Rasa syukur bercampur sedih,
Akankah kita bertemu lagi?
Doa-doa terus mengalun,
Agar hati tetap dalam kebaikan,
Ramadhan mungkin akan berlalu,
Namun semoga iman tetap menyala.
Makna Puisi
Puisi ini menggambarkan perasaan rindu dan harapan agar bisa bertemu dengan Ramadan kembali di tahun berikutnya.
Itulah contoh puisi Ramadan 2025 yang memberikan gambaran tentang makna mendalam dari bulan suci ini, mulai dari keberkahan, ibadah, hingga harapan di akhir Ramadhan. (Shofia)
ADVERTISEMENT