Konten dari Pengguna

25 Contoh Puisi untuk Pahlawan Indonesia

Inspirasi Kata
Menyajikan artikel berisi kata-kata, kutipan, dan kalimat yang menginspirasi pembaca.
4 September 2024 13:15 WIB
·
waktu baca 11 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Inspirasi Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Contoh Puisi untuk Pahlawan. Foto: Unsplash/Harmoni Widiya
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Contoh Puisi untuk Pahlawan. Foto: Unsplash/Harmoni Widiya
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Contoh puisi untuk pahlawan dapat dibacakan di hari-hari peringatan nasional yang berkaitan dengan momen kepahlawanan. Salah satunya adalah Hari Pahlawan, yang diperingati setiap 10 November.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Seni Mengenal Puisi Oleh Agnes Pitaloka dan Amelia Sundari, (9), puisi adalah bentuk ekspresi diri yang menggambarkan keresahan, imajinasi, kritik, pemikiran, pengalaman, kesenangan ataupun nasehat seseorang.

Contoh Puisi untuk Pahlawan

Ilustrasi Contoh Puisi untuk Pahlawan. Foto: Unsplash/JESHOOTS.COM
Berikut adalah beberapa contoh puisi untuk pahlawan Indonesia.

Contoh 1

Elegi 10 November
Karya: Siti Isnatun M.
Hari ini kami memandang
wajah-wajah pada bingkai yang terpajang
Menunduk membisikkan doa
dalam semat kenangan akan jasa
Separuh asa kami melayang
dalam bayang-bayang
akan masa yang telah silam
Darah yang telah mengalir
Keringat yang telah bergulir
bagai sebutir safir
dalam ruang yang temaram
Bukan lagi tangis yang seharusnya kami berikan
Bukan!
Meski air mata membayangi kenangan
akan pengorbanan yang telah dipersembahkan
10 November ini
ADVERTISEMENT
Bersama duka ini
Kami sematkan setangkup doa
Bersama tekad dan asa
Bahwa kami adalah tonggak penerus
untuk jiwa kepahlawananmu yang tulus

Contoh 2

Prajurit Jaga Malam
Karya: Chairil Anwar
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras, bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya kepastian
Ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemui malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu...
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu!

Contoh 3

Keteguhan Sang Garuda
Karya: Chairil Anwar
Kau terlahir dari sebuah gagasan
Prinsip yang telah menjadikanmu sebagai lambang
Bersumber dari perjuangan seluruh rakyat
Berembuskan napas kemerdekaan
Di tubuhmu terukir simbol yang penuh makna
ADVERTISEMENT
Terdiri atas banyaknya harapan
Tersisip akan impian
Hingga menjadikanmu gagah dan mulia
Sorot pandangmu yang tajam
Tubuh yang tegap dan tegar
Mencerminkan rakyat negerimu
Serta kuatnya semangat yang menopangnya

Contoh 4

Pahlawankah?
Karya: Siti Isnatun M
Pahlawankah?
Bila kekuasaan adalah tujuan
kedudukan adalah pamrih
dan kekayaan adalah cita-cita
Pahlawankah?
Bila kepentingan sendiri adalah hal utama
kepentingan rakyat adalah selingan
dan kepentingan keluarga sibuk diperhatikan
Pahlawankah?
Bila keikhlasan bukanlah landasan
tergantikan oleh ketamakan serta kesombongan
dan ambisi yang menuntut pemenuhan
Bertanyalah pada nurani....
Pahlawankah?

Contoh 5

Gugur Pahlawan
Karya: Ilham Aziz
Bersimbah cipratan darah
Teriakan berkumandang di mana-mana
"Merdeka atau Mati!"
Begitulah teriakan dari bibir mereka
Kepulan asap beradu dengan tombak runcing
Para srikandi yang berdoa di sepertiga malam
ADVERTISEMENT
Menunggu sang kekasih pulang membawa kemenangan
Sudah,
Sudah berjuta nama tertinggal di medan perang
Teriak para pejuang yang kehilangan teman
Teriak para prajurit melihat rekan mereka bahagia tanpa
merasakan pedihnya sakit
Sudah gugur pahlawanku
Diiringi sorak sorai kemenanganku
Gugur sudah pahlawanku
Hanya tinggal tombak dan nama yang terukir dalam lisanku

Contoh 6

Indonesiaku
Karya: Shavna Agitsni
Gejolak amarah tertanam di mana-mana
Seakan tak ingin hidup lagi di dunia
Darah berceceran di mana-mana
Jejak sang pejuang untuk Indonesia
Nenek moyang menjadi saksi bisu
Dari kelamnya masa lalu
Para penjajah tak segan untuk membombardir
Dengan senjata nuklir
Yang suaranya terdengar dari hulu sampai ke hilir
Merdeka! Merdeka!
Kata-kata itu bergema di mana-mana
Bambu runcing serta parang menjadi senjata
ADVERTISEMENT
Kini saatnya Indonesia merdeka

Contoh 7

Dongeng Pahlawan
Karya: W.S Rendra
Pahlawan telah berperang dengan panji-panji
berkuda terbang dan menangkan putri.
Pahlawan kita adalah lembu jantan
melindungi padang dan kau perempuan.
Pahlawan melangkah dengan baju-baju sutra.
Malam tiba, angin tiba, ia pun tiba.
Adikku lanang, senyumlah bila bangun pagi-pagi
karena pahlawan telah berkunjung di tiap hari.

Contoh 8

Gugur Pejuang
Karya: Ayla Andhura Hamba Al-Ghafur
Indonesia Tanah Airku
Yang sedang kupijak di atasnya
Semuanya tanpa mengetahui cara meraihnya
Yang tanpa mengetahui cara meraihnya
Wahai pahlawanku...
Pejuang NKRI Tanah Airku
Kau relakan tubuhmu tertusuk demi
Kumenangis tersedu-sedu
Tetesan air mengalir di seluruh wajahku
Tapi aku hanya dapat berpikir bagaimana
Tetesan darah mengalir di seluruh tubuhmu
ADVERTISEMENT
Kini telah gugur engkau wahai pejuangku
Aku hanya dapat mengirim doa kepadamu
Semoga cahaya selalu menerangi dan rakyat NKRI

Contoh 9

Pahlawan
Karya: Fadil
Oh pahlawan
sesungguhnya tanpa pahlawan
hidup ini tidak berrati
karena pahlawan sudah berjasa
Pahlawan kau telah berperang
demi tanah air dan bangsa
aku bangga dengan pahlawan
karena kau mengorbankan jiwa dan raga
Kau telah mengusir penjajah
yang ingin mengambil rempah-rempah
untuk dirinya sendiri
terima kasih pahlawan

Contoh 10

Jejak Pahlawan Bangsa
Karya: Almas Noor Huda
Jejak-jejak para pahlawan bangsa
Semerbak harum dalam untaian syair pujangga
Bercerita haru akan kisah perjuangan
Bertaruh nyawa di medan peperangan
Kapten Pattimura dengan pedangnya
Jendral Soedirman dengan tandunya
Pangeran Diponegoro dengan gerilyanya
Memperjuangkan Indonesia merdeka
ADVERTISEMENT
Tujuh belas Agustus 1945
Soekarno memproklamirkan kemerdekaan
Riuh tangis haru dikumandangkan
Jatuhnya Jepang dan merdekanya negara Indonesia
Jejak-jejak para pahlawan bangsa
Menapak jelas menembus zaman
Kini beliau pun menyaksikan dari surga
Bangsamu bersatu padu dalam semangat membela

Contoh 11

R.A. Kartini
Karya: Sri Widayati
Raden Ajeng Kartini
Kau seorang putri sejati
Gigih berani mempertaruhkan diri
Demi memperjuangkan emansipasi
Cita-citamu sungguh mulia
Tak gentar tuk memerdekakan wanita
Tak takut meski dihadang senjata
Demi kebahagiaan para kaumnya
Agar haknya sejajar kaum pria
Karenamu kaum hawa lebih bermakna
Dunia lebih ceria dalam genggamannya
Negeri ini pun kan bisa berjaya
Kau penerang dalam gelap gulita
Habis gelap terbitlah terang
Terbukti nyata dalam karyanya

Contoh 12

Pahlawan
Karya: Marta
ADVERTISEMENT
Jika aku besar nanti
Kuingin ikuti semangat juangmu
Untuk membangun negeri ini
Wahai generasi muda
Bangkitlah engkau dari tidurmu
Ikutlah jejak para pahlawan bangsa
Demi kejayaan Nusantara tercinta

Contoh 13

Pahlawan Tak Dikenal
Karya: Toto Sudarto Bahtiar
Sepuluh tahun yang lalu, di terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya berkata, kita sedang berperang
Dia tidak tahu bilamana ia datang Kedua tangannya memeluk senapan
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tetapi bukan tidur, sayang

Contoh 14

Kata Para Pahlawan
Karya: Mastur Taher
Apa kata para pahlawan
Tentang kita yang tak lagi rela berkorban
Demi dan atas nama pengabdian
Karena dianggap hanya sebagai kesia-siaan
Apa kata para pahlawan
ADVERTISEMENT
Tentang kita yang kerap mengepal tangan
Berteriak merdeka
Menikam badik menggali luka
Di atas jiwa khalayak yang terkoyak
Mengembuskan napas yang tersesak

Contoh 15

Karawang-Bekasi
Karya: Chairil Anwar
Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
Tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
Terbayang kami maju dan berdegap hati?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda
Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu jiwa
ADVERTISEMENT
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan
Atau tidak untuk apa-apa
Kami tidak tahu, kami tidak bisa lagi berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Menjaga Bung Karno
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Bung Sjahrir
Kami sekarang mayat
Berilah kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang-kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi

Contoh 16

Aku Ingin Menjadi
Karya: Siti Isnatun M.
Aku ingin menjadi,
Kerlip bintang di langit negeriku
Aku ingin menjadi,
ADVERTISEMENT
Kepak sayap di tubuh bangsaku
Aku ingin menjadi,
Pohon padi untuk pangan rakyat negeriku
Aku ingin menjadi,
Tanaman tebu untuk pemanis dahaga bangsaku
Ini ungkapan hatiku
akan makna kepahlawanan
sebagai anak bangsa, generasi muda
yang bangga menjadi Indonesia

Contoh 17

Sang Pejuang
Karya: Shavna Agitsni
Dengan tegap kau beranikan diri
Melangkah tuk mempertaruhkan diri
Bahkan kau siap mati
Demi kemerdekaan ibu pertiwi
Geram
Sepertinya itu yang kau rasakan
Negeri ini telah lama tertikam
Dan kini kau akan menikam
Tak tahan untuk bungkam
Telah banyak darah yang mengalir
Seolah bagaikan sihir
Telah banyak goresan luka yang telah mereka ukir
Walau sudah tiada
Tapi namamu akan tetap ada
Walau kau sudah tidak ada di dunia
ADVERTISEMENT
Jiwamu masih dalam sejarah bangsa

Contoh 18

Perjuangan, Indonesia Merdeka!
Karya: Siti Nur Halimah
Dia tidak menginginkan harta
Dia dikenal bukan ingin dipuja
Dia yang jasanya sangat berharga
Dialah para pahlawan bangsa
Abdi pada negeri
Mengorbankan jiwa dan raga
Tanpa lelah melawan dan mengusir para penjajah
Untuk apa?
Indonesia merdeka!
Terbebas dari belenggu dunia
Untuk apalagi?
Untuk kita!
Generasi selanjutnya
Melanjutkan cita-cita bangsa
Terimakasih untukmu para pahlawan
Jasamu selalu dikenang
Takkan luput dan hilang oleh waktu
Sejarahmu diingat selalu
Takkan dilupa karena kau sangat berharga
Kemerdekaan adalah hasilnya

Contoh 19

Diponegoro
Karya: Chairil Anwar
Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
ADVERTISEMENT
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah itu mati
MAJU
Bagimu negeri
Menyediakan api
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sungguhpun dalam ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang

Contoh 20

Doa Seorang Serdadu Sebelum Berperang
Karya: W.S. Rendra
Tuhanku,
WajahMu membayang di kota terbakar
dan firmanMu terguris di atas ribuan
kuburan yang dangkal
Anak menangis kehilangan bapa
Tanah sepi kehilangan lelakinya
Bukannya benih yang disebar di bumi subur ini
tapi bangkai dan wajah mati yang sia-sia
Apabila malam turun nanti
sempurnalah sudah warna dosa
dan mesiu kembali lagi bicara
ADVERTISEMENT
Waktu itu, Tuhanku,
perkenankan aku membunuh
perkenankan aku menusukkan sangkurku
Malam dan wajahku
adalah satu warna
Dosa dan nafasku
adalah satu udara
Tak ada lagi pilihan
kecuali menyadari
-biarpun bersama penyesalan-
Apa yang bisa diucapkan
oleh bibirku yang terjajah?
Sementara kulihat kedua lenganMu yang capai
mendekap bumi yang mengkhianatiMu
Tuhanku,
Erat-erat kugenggam senapanku
Perkenankan aku membunuh
Perkenankan aku menusukkan sangkurku

Contoh 21

Jakarta 17 Agustus 45 Dinihari
Karya: Sitor Situmorang
Sederhana dan murni
Impian remaja
Hikmah kehidupan
berNusa
berBangsa
berBahasa
Kewajaran napas
Dan degub jantung
Keserasian beralam
Dan bertujuan
Lama didambakan
Menjadi kenyataan
Wajar, bebas
Seperti embun
Seperti sinar matahari
Menerangi bumi
Di hari pagi
Kemanusiaan
Indonesia merdeka
17 Agustus 1945

Contoh 22

Grilya
ADVERTISEMENT
Karya: W.S. Rendra
Tubuh biru
Tatapan mata biru
Lelaki berguling di jalan
Angin tergantung
Terkecap pahitnya tembakau
Bendungan keluh dan bencana
Tubuh biru
Tatapan mata biru
Lelaki berguling di jalan
Dengan tujuh lubang pelor
Diketuk gerbang langit
Dan menyala mentari muda
Melepas kesumatnya
Gadis berjalan di subuh merah
Dengan sayur-mayur di punggung
Melihatnya pertama
Ia beri jeritan manis
Dan duka daun wortel
Tubuh biru
Tatapan mata biru
Lelaki berguling di jalan
Orang-orang kampung mengenalnya
Anak janda berambut ombak
Ditimba air bergantang-gantang
Disiram atas tubuhnya
Tubuh biru tatapan mata biru
Lelaki berguling di jalan
Lewat gardu
Belanda dengan berani
Berlindung warna malam
Sendiri masuk kota Ingin ikut ngubur ibunya

Contoh 23

Penjajah Harus Pergi dari Indonesia
ADVERTISEMENT
Karya: Mochamad Hayyu Al Fatha
Penjajah itu sudah merusak persatuan
Persatuan bangsa Indonesia
Karena mereka telah membunuh pahlawanku
Mereka juga telah menyengsarakan rakyat Indonesia
Maka dari itu kita harus melawan para penjajah
Demi Indonesia merdeka kita harus bersatu
Agar bangsa Indonesia bisa tetap harmonis
Dan bersatu agar bangsa Indonesia
Menjadi bangsa yang makmur
Sekujur darah menyelimuti kulitmu
Tembakan yang menusuk dadamu
Semua itu kau lakukan untuk negeri ini
Tanpa pamrih berjuang
Perjuanganmu 'kan terukir di bambu runcing
Sejarah hidupmu 'kan kami kenang
Pagi, siang, sore, malam engkau berperang
Setiap waktu kau pegang senjata
Pahlawan
Semangat
Tekad bulatmu
Untuk negeri ini
Apa gerangan engkau bersedih
Mengapa keadaanmu
Begitu mengkhawatirkan
Begitu mencemaskan kami
ADVERTISEMENT
Kini negeri ini
Berada di pundak kami
Kami kan terus melanjutkan perjuanganmu
Semangat!

Contoh 24

Maju Tak Gentar
Karya: Mustofa Bisri (Gus Mus)
Maju tak gentar
Membela yang mungkar
Maju tak gentar
Hak orang diserang
Maju tak gentar
Pasti kita menang!

Contoh 25

Cut Nyak Dien
Karya: Sides Sudyarto DS
Di Cadas Pangeran Sumedang, tubuhmu mengunjur
Engkau istirahat abadi dalam kubur
Tetapi engkau tetap Puteri Aceh yang berjiwa luhur
Kau bela Indonesia hingga merdeka
Meski kau harus korban umur
Cut Nyak Dien, kau wanita utama
Berdarah api berjiwa baja
Kau tinggalkan keluarga dan sanak saudara
Demi negara yang berada dalam bahaya
Cut Nyak Dien kau harum bagai melati putih
Berjuang selalu tiada kenal letih
ADVERTISEMENT
Kau korbankan nyawa tanpa sedih
Demi tegaknya Sang Merah Putih
Itulah beberapa contoh puisi untuk pahlawan yang bisa dijadikan referensi. Banyak inspirasi yang bisa diungkapkan melalui puisi untuk mengapresasi para pahlawan. (Adm)